Angela Tanoesoedibjo Beberkan 3 Strategi untuk Kembangkan Desa Wisata
Minggu, 04 Juni 2023 - 07:47 WIB
"Saya kemarin ke Desa Giriloyo di Yogyakarta. Nah itu desa batik. Kita belajar membatik di sana. Waktu itu saya cuma beberapa jam, jadi hasil karya saya masih berantakan. Tapi, saya yakin kalau kita beberapa hari di sana itu langsung kita bisa mempraktikkan dan bisa bawa pulang karyanya, kita bisa pakai batiknya," tutur Wamenparekraf.
Dan hal yang terakhir alias ketiga, yakni desa wisata sebagai pemasok rantai pariwisata. Desa wisata yang mengedepankan agrowisata sebagai daya tarik utama bisa mengambil peran tersebut untuk menjalin kerja sama dengan industri hotel dan restoran. Dengan begitu nantinya mereka dapat memenuhi kebutuhan mulai telur, sayur-sayuran, buah-buahan, hingga produk camilan UMKM.
"Dan ini adalah peluang yang bagus. Desa wisata kita yakini bisa menciptakan lapangan kerja dan diharapkan muda-mudi desa ini tetap tinggal di desa, berkarya, serta membangun desa," ujar Angela.
"Oleh karena itu, kita harus berikan banyak potensi dan kesempatan baru bagi generasi muda untuk tetap berkarya di desa, sekaligus mengembangkan desa," tambahnya.
Yang menjadi tantangan desa sebagai pemasok rantai pariwisata adalah konsistensi, kualitas, dan kuantitas. Artinya, lanjut Angela, pengelola desa wisata harus memiliki kemampuan mempertahankan kualitas yang telah dibangun dan memenuhi kebutuhan pelaku industri hotel ataupun restoran.
"Bagaimana di kelembagaannya itu kita bisa pastikan ada standar tertentu yang bisa terjaga. Jadi memang butuh penyalur, perlu ada suatu konsep yang bisa memastikan kualitas dan kuantitasnya terjaga," tutup Angela.
Dan hal yang terakhir alias ketiga, yakni desa wisata sebagai pemasok rantai pariwisata. Desa wisata yang mengedepankan agrowisata sebagai daya tarik utama bisa mengambil peran tersebut untuk menjalin kerja sama dengan industri hotel dan restoran. Dengan begitu nantinya mereka dapat memenuhi kebutuhan mulai telur, sayur-sayuran, buah-buahan, hingga produk camilan UMKM.
"Dan ini adalah peluang yang bagus. Desa wisata kita yakini bisa menciptakan lapangan kerja dan diharapkan muda-mudi desa ini tetap tinggal di desa, berkarya, serta membangun desa," ujar Angela.
"Oleh karena itu, kita harus berikan banyak potensi dan kesempatan baru bagi generasi muda untuk tetap berkarya di desa, sekaligus mengembangkan desa," tambahnya.
Yang menjadi tantangan desa sebagai pemasok rantai pariwisata adalah konsistensi, kualitas, dan kuantitas. Artinya, lanjut Angela, pengelola desa wisata harus memiliki kemampuan mempertahankan kualitas yang telah dibangun dan memenuhi kebutuhan pelaku industri hotel ataupun restoran.
"Bagaimana di kelembagaannya itu kita bisa pastikan ada standar tertentu yang bisa terjaga. Jadi memang butuh penyalur, perlu ada suatu konsep yang bisa memastikan kualitas dan kuantitasnya terjaga," tutup Angela.
(tsa)
Lihat Juga :
tulis komentar anda