Dorong Pencapaian Target Penurunan Stunting 14%, Dexa Medica Bersama BKKBN Edukasi Ribuan Bidan
Rabu, 28 Juni 2023 - 21:49 WIB
PALEMBANG - Untuk mengejar target penurunan stunting 14% pada 2024 seperti yang ditetapkan Presiden Jokowi, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bekerja sama dengan Dexa Medica serta Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menggelar Edukasi Bidan dan Intervensi Stunting di Kota Palembang pada Selasa (27/6/2023).
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menyampaikan, Provinsi Sumatera Selatan merupakan provinsi terbaik secara nasional dalam menurunkan stunting. Pencapaian ini merupakan hasil kerja keras para bidan, pemerintah daerah, serta dukungan dari Dexa Group yang secara berkelanjutan mengedukasi bidan di seluruh Indonesia.
“Ini adalah kerja keras kita semua. Kolaborasi yang baik antara pemerintah, swasta, termasuk para bidan. Saya sangat mengapresiasi kerja sama yang harmonis ini dan tentunya semua untuk mendorong target penurunan stunting, sesuai yang ditetapkan Presiden Joko Widodo,” papar Hasto.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menjabarkan, angka stunting di Provinsi Sumsel yang sebelumnya 24,8% pada 2021 dapat diturunkan 6,2% menjadi 18,6% di tahun 2022. Pencapaian ini didorong oleh berbagai faktor, antara lain kolaborasi lintas sektoral, sanitasi yang baik, pola hidup yang sehat, dan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP).
“Penanganan stunting tidak hanya tanggung jawab satu instansi. Semua punya peran dan tanggung jawab, termasuk perusahaan farmasi seperti Dexa Group. Kepedulian ini harusnya kita dengungkan agar semua pihak ikut. Indonesia mudah-mudahan bisa masuk ke target WHO di bawah 20% dan Presiden sudah perintahkan target di 14%,” kata Herman Deru.
Stunting disebabkan oleh faktor multidimensi intervensi pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Menurut Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan dr Nuswil Bernolian, Sp.Og, ada beberapa faktor penyebab stunting, di antaranya praktik pengasuhan yang tidak baik, terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan ante natal caredan post natal, kurangnya akses ke makanan bergizi, serta kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi.
Sementara itu, Corporate Affairs Director Dexa Group Tarcisius Tanto Randy mengatakan, pihaknya berkontribusi mengatasi stunting bersama BKKBN, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda), dan Ikatan Bidan Indonesia dengan mengedukasi para bidan di Kota Palembang dan sekitarnya.
“Kerja sama mengedukasi bidan dan masyarakat terkait pentingnya menjaga kehamilan di 1.000 Hari Pertama Kehidupan telah kami lakukan di beberapa kota di Indonesia seperti Yogyakarta, Kabupaten Brebes, Kota Surabaya, Kabupaten Wonosobo, dan saat ini di Palembang melalui program corporate social initiatif Dharma Dexa,” jelas Tarcisius.
Sebagai perusahaan di sektor kesehatan, Dexa Group juga berperan menciptakan inovasi produk farmasi yang mendukung upaya intervensi stunting, salah satunya HerbaAsimor. Produk ini dikembangkan dari kekayaan alam Indonesia yang berperan membantu meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI.
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menyampaikan, Provinsi Sumatera Selatan merupakan provinsi terbaik secara nasional dalam menurunkan stunting. Pencapaian ini merupakan hasil kerja keras para bidan, pemerintah daerah, serta dukungan dari Dexa Group yang secara berkelanjutan mengedukasi bidan di seluruh Indonesia.
“Ini adalah kerja keras kita semua. Kolaborasi yang baik antara pemerintah, swasta, termasuk para bidan. Saya sangat mengapresiasi kerja sama yang harmonis ini dan tentunya semua untuk mendorong target penurunan stunting, sesuai yang ditetapkan Presiden Joko Widodo,” papar Hasto.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menjabarkan, angka stunting di Provinsi Sumsel yang sebelumnya 24,8% pada 2021 dapat diturunkan 6,2% menjadi 18,6% di tahun 2022. Pencapaian ini didorong oleh berbagai faktor, antara lain kolaborasi lintas sektoral, sanitasi yang baik, pola hidup yang sehat, dan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP).
“Penanganan stunting tidak hanya tanggung jawab satu instansi. Semua punya peran dan tanggung jawab, termasuk perusahaan farmasi seperti Dexa Group. Kepedulian ini harusnya kita dengungkan agar semua pihak ikut. Indonesia mudah-mudahan bisa masuk ke target WHO di bawah 20% dan Presiden sudah perintahkan target di 14%,” kata Herman Deru.
Stunting disebabkan oleh faktor multidimensi intervensi pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Menurut Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan dr Nuswil Bernolian, Sp.Og, ada beberapa faktor penyebab stunting, di antaranya praktik pengasuhan yang tidak baik, terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan ante natal caredan post natal, kurangnya akses ke makanan bergizi, serta kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi.
Sementara itu, Corporate Affairs Director Dexa Group Tarcisius Tanto Randy mengatakan, pihaknya berkontribusi mengatasi stunting bersama BKKBN, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda), dan Ikatan Bidan Indonesia dengan mengedukasi para bidan di Kota Palembang dan sekitarnya.
“Kerja sama mengedukasi bidan dan masyarakat terkait pentingnya menjaga kehamilan di 1.000 Hari Pertama Kehidupan telah kami lakukan di beberapa kota di Indonesia seperti Yogyakarta, Kabupaten Brebes, Kota Surabaya, Kabupaten Wonosobo, dan saat ini di Palembang melalui program corporate social initiatif Dharma Dexa,” jelas Tarcisius.
Sebagai perusahaan di sektor kesehatan, Dexa Group juga berperan menciptakan inovasi produk farmasi yang mendukung upaya intervensi stunting, salah satunya HerbaAsimor. Produk ini dikembangkan dari kekayaan alam Indonesia yang berperan membantu meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI.
(tsa)
tulis komentar anda