Atalia Praratya Inisiasi Sekoper Cinta untuk Berdayakan Perempuan Jawa Barat
Senin, 07 Agustus 2023 - 21:13 WIB
Sekoper Cinta merupakan sekolah formal yang memiliki dua pembelajaran, yakni pembelajaran dasar dan juga vokasi atau keterampilan. Pengetahuan itu untuk menambah skill mereka agar bisa meningkatkan taraf hidup di keluarga dan masyarakat.
“Fokusnya pengetahuan, gimana perempuan bisa ngurus anak dengan baik dengan pola komunikasi yang baik, gimana mereka tahu tentang alat reproduksi mereka, gimana menyiapkan menu terbaik, gimana memberi pertolongan pertama saat anak sakit, dan lain-lain. Dan vokasi ini pemberdayaan secara ekonomi. Kita ajarkan gimana perempuan bisa punya keterampilan, seperti memasak, menjahit, makeup, termasuk IT dan e-commerce. Tahun ini nambah satu lagi yaitu agriculture karena Jabar sedang giat mendorong ketahanan pangan. Nah itu sangat penting,” bebernya.
Sementara itu, untuk tenaga pengajarnya, dipilih yang berkompeten dan ahli di bidangnya. Atalia bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesi (IDI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), PDAM, dan masih banyak lagi.
“Jadi kita rekrut 19 master of trainer, kemudian mereka memberi modul pembelajaran ke trainer of trainer. Trainer ini mereka sudah kita kumpulkan sebanyak 645 trainer di seluruh Jabar yang ada di tiap kecamatan. Itu yang akan menjadi garda terdepan ketika ada kegiatan pendampingan kegiatan Sekoper Cinta di suatu wilayah," terang Atalia.
Program yang sudah berjalan selama lima tahun ini diikuti sekitar 121 ribu perempuan. Atalia berharap, dengan adanya Sekoper Cinta, para perempuan bisa berdaya, punya tingkat kemandirian, tingkat kepercayaan diri, dan bisa berketahanan.
“Semoga para perempuan nggak gampang digoyah, ketika mereka dihadapkan dengan masalah mereka bisa tangguh, itu yang diharapkan. Karena menurut penelitian yang saya dapatkan, ternyata satu-satunya cara meningkatkan pemberdayaan perempuan adalah dengan pendidikan,” pungkasnya.
“Fokusnya pengetahuan, gimana perempuan bisa ngurus anak dengan baik dengan pola komunikasi yang baik, gimana mereka tahu tentang alat reproduksi mereka, gimana menyiapkan menu terbaik, gimana memberi pertolongan pertama saat anak sakit, dan lain-lain. Dan vokasi ini pemberdayaan secara ekonomi. Kita ajarkan gimana perempuan bisa punya keterampilan, seperti memasak, menjahit, makeup, termasuk IT dan e-commerce. Tahun ini nambah satu lagi yaitu agriculture karena Jabar sedang giat mendorong ketahanan pangan. Nah itu sangat penting,” bebernya.
Sementara itu, untuk tenaga pengajarnya, dipilih yang berkompeten dan ahli di bidangnya. Atalia bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesi (IDI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), PDAM, dan masih banyak lagi.
“Jadi kita rekrut 19 master of trainer, kemudian mereka memberi modul pembelajaran ke trainer of trainer. Trainer ini mereka sudah kita kumpulkan sebanyak 645 trainer di seluruh Jabar yang ada di tiap kecamatan. Itu yang akan menjadi garda terdepan ketika ada kegiatan pendampingan kegiatan Sekoper Cinta di suatu wilayah," terang Atalia.
Program yang sudah berjalan selama lima tahun ini diikuti sekitar 121 ribu perempuan. Atalia berharap, dengan adanya Sekoper Cinta, para perempuan bisa berdaya, punya tingkat kemandirian, tingkat kepercayaan diri, dan bisa berketahanan.
“Semoga para perempuan nggak gampang digoyah, ketika mereka dihadapkan dengan masalah mereka bisa tangguh, itu yang diharapkan. Karena menurut penelitian yang saya dapatkan, ternyata satu-satunya cara meningkatkan pemberdayaan perempuan adalah dengan pendidikan,” pungkasnya.
(tsa)
tulis komentar anda