Mantan Petinggi WHO: Polusi Udara Sebabkan 1 dari 6 Kematian di Dunia
Rabu, 16 Agustus 2023 - 11:45 WIB
JAKARTA - Polusi udara adalah salah satu masalah lingkungan yang dapat mengancam kesehatan bahkan jiwa. Penyakit akibat polusi udara pun mulai bermunculan belakangan ini.
Mantan petinggi Badan Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara, Prof. Tjandra Yoga Aditama, menjelaskan bahwa pada 2019 sebelum terjadi pandemi Covid-19, polusi udara memiliki keterkaitan dengan 6,7 juta kematian di dunia. Angka tersebut disebabkan oleh polusi udara ambien (luar ruangan/outdoor).
Sementara itu, diperkirakan pada 2019 ada sebanyak 4,2 juta kematian disebabkan oleh polusi udara dalam ruangan atau indoor.
Menurut jurnal kesehatan terkemuka dunia, dikatakan bahwa hasil analisa Lancet Comission on Pollution and Health, terdapat 9 juta kematian dalam kurun waktu setahun hanya akibat polusi udara.
“Di dunia, terjadi sekitar 9 juta kematian setahun akibat polusi udara. Tegasnya, polusi udara menjadi penyebab 1 dari 6 kematian di dunia,” kata Prof. Tjandra Yoga Aditama, dikutip dari keterangan resmi yang diterima redaksi, Rabu (16/8/2023).
Tidak hanya itu, Prof. Tjandra juga menjelaskan, di India telah terjadi hampir 1,6 juta kematian akibat polusi udara di tahun 2019. Artinya, sebanyak 17,8% kematian yang ada di India pada 2019 terjadi hanya akibat polusi udara.
Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan, terlebih di Indonesia saat ini sedang terjadi polusi udara parah yang sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Jika tidak segera diambil tindakan, dikhawatirkan akan semakin mengganggu kesehatan manusia.
Dari permasalahan tersebut WHO menegaskan bahwa polusi udara adalah salah satu masalah lingkungan terbesar yang berisiko terhadap kesehatan.
Prof. Tjandra menyarankan negara-negara di dunia termasuk Indonesia, untuk dapat menurunkan angka beban penyakit (burden of disease) akibat penyakit-penyakit seperti stroke, gangguan jantung, kanker paru, serta penyakit paru ataupun pernapasan akut dan kronik, yang salah satunya disebabkan oleh polusi udara.
Mantan petinggi Badan Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara, Prof. Tjandra Yoga Aditama, menjelaskan bahwa pada 2019 sebelum terjadi pandemi Covid-19, polusi udara memiliki keterkaitan dengan 6,7 juta kematian di dunia. Angka tersebut disebabkan oleh polusi udara ambien (luar ruangan/outdoor).
Sementara itu, diperkirakan pada 2019 ada sebanyak 4,2 juta kematian disebabkan oleh polusi udara dalam ruangan atau indoor.
Menurut jurnal kesehatan terkemuka dunia, dikatakan bahwa hasil analisa Lancet Comission on Pollution and Health, terdapat 9 juta kematian dalam kurun waktu setahun hanya akibat polusi udara.
“Di dunia, terjadi sekitar 9 juta kematian setahun akibat polusi udara. Tegasnya, polusi udara menjadi penyebab 1 dari 6 kematian di dunia,” kata Prof. Tjandra Yoga Aditama, dikutip dari keterangan resmi yang diterima redaksi, Rabu (16/8/2023).
Tidak hanya itu, Prof. Tjandra juga menjelaskan, di India telah terjadi hampir 1,6 juta kematian akibat polusi udara di tahun 2019. Artinya, sebanyak 17,8% kematian yang ada di India pada 2019 terjadi hanya akibat polusi udara.
Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan, terlebih di Indonesia saat ini sedang terjadi polusi udara parah yang sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Jika tidak segera diambil tindakan, dikhawatirkan akan semakin mengganggu kesehatan manusia.
Dari permasalahan tersebut WHO menegaskan bahwa polusi udara adalah salah satu masalah lingkungan terbesar yang berisiko terhadap kesehatan.
Prof. Tjandra menyarankan negara-negara di dunia termasuk Indonesia, untuk dapat menurunkan angka beban penyakit (burden of disease) akibat penyakit-penyakit seperti stroke, gangguan jantung, kanker paru, serta penyakit paru ataupun pernapasan akut dan kronik, yang salah satunya disebabkan oleh polusi udara.
(tsa)
tulis komentar anda