Hati-Hati! Ahli Sebut Salt Therapy Bisa Hambat Saluran Pernapasan dan Sebabkan Asma
Kamis, 24 Agustus 2023 - 17:50 WIB
JAKARTA - Salt therapy belakangan menjadi perbincangan publik setelah metode itu dilakukan oleh artis Nikita Willy untuk anak semata wayangnya, Issa Xander Djokosoetono atau baby Issa.
Menurut Nikita Willy, memberikan metode salt therapy kepada buah hatinya diyakini dapat membantu menghilangkan racun, alergen, dan partikel jahat di dalam saluran pernapasan.
"Issa sedang tidak batuk/pilek, tapi karena udara Jakarta sedang tidak bagus jadi aku coba seminggu sekali melakukan salt therapy karena saat anak menghirup garam, hal itu akan membantu menyerap racun, allergen, dan partikel udara yang tidak baik lainnya dari saluran pernapasannya, sehingga menghilangkannya dari tubuh," tulis Nikita Willy dalam Instagram Story-nya belum lama ini.
Namun di sisi lain, Dokter Spesialis Anak Prof. Dr. dr. Bambang Supriyatno, SpA(K) mengatakan, metode salt therapy hingga saat ini belum ada penelitiannya. Bahkan justru bisa berbahaya.
"Kalau kadar garamnya tinggi bisa penyempitan saluran napas," ujar Prof Bambang dalam webinar Tinjauan Guru Besar FKUI: Dampak Polusi Udara pada Kesehatan, Kamis (24/8/2023).
Selain itu, bila anak-anak terlalu banyak menghirup kadar garam yang tinggi bisa menyebabkan sekresi atau mengeluarkan banyak lendir.
"Kalau reflek batuk anaknya tidak bagus bisa berbahaya," tambahnya.
Prof Bambang menjelaskan bahwa dalam inhalasi uap dengan NACL, kadar garamnya sangat rendah, yakni hanya tiga persen. Bila kadar garamnya tinggi bisa sangat berdampak buruk pada kesehatan anak.
"Bisa mengakibatkan penyempitan saluran napas dan justru jadi asma," terangnya.
Menurut Nikita Willy, memberikan metode salt therapy kepada buah hatinya diyakini dapat membantu menghilangkan racun, alergen, dan partikel jahat di dalam saluran pernapasan.
"Issa sedang tidak batuk/pilek, tapi karena udara Jakarta sedang tidak bagus jadi aku coba seminggu sekali melakukan salt therapy karena saat anak menghirup garam, hal itu akan membantu menyerap racun, allergen, dan partikel udara yang tidak baik lainnya dari saluran pernapasannya, sehingga menghilangkannya dari tubuh," tulis Nikita Willy dalam Instagram Story-nya belum lama ini.
Baca Juga
Namun di sisi lain, Dokter Spesialis Anak Prof. Dr. dr. Bambang Supriyatno, SpA(K) mengatakan, metode salt therapy hingga saat ini belum ada penelitiannya. Bahkan justru bisa berbahaya.
"Kalau kadar garamnya tinggi bisa penyempitan saluran napas," ujar Prof Bambang dalam webinar Tinjauan Guru Besar FKUI: Dampak Polusi Udara pada Kesehatan, Kamis (24/8/2023).
Selain itu, bila anak-anak terlalu banyak menghirup kadar garam yang tinggi bisa menyebabkan sekresi atau mengeluarkan banyak lendir.
"Kalau reflek batuk anaknya tidak bagus bisa berbahaya," tambahnya.
Prof Bambang menjelaskan bahwa dalam inhalasi uap dengan NACL, kadar garamnya sangat rendah, yakni hanya tiga persen. Bila kadar garamnya tinggi bisa sangat berdampak buruk pada kesehatan anak.
"Bisa mengakibatkan penyempitan saluran napas dan justru jadi asma," terangnya.
(tsa)
Lihat Juga :
tulis komentar anda