Edukasi Berkelanjutan untuk Mengentaskan Stunting di Sunter Jakarta Utara
Senin, 18 September 2023 - 23:43 WIB
JAKARTA - PT Ajinomoto Indonesia kembali menyelenggarakan edukasi kepada masyarakat tentang gizi untuk menanggulangi stunting pada anak.
Edukasi ini merupakan rangkaian kegiatan Ajinomoto dalam upaya mencapai tujuan mereka, yaitu memperpanjang harapan hidup sehat 1 miliar orang di seluruh dunia dan mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan bisnis mereka hingga 50%.
Untuk menunjang pencapaian tujuan tersebut, PT Ajinomoto Indonesia telah mentransformasi seluruh karyawannya menjadi Health Provider. Mereka dibekali pengetahuan tentang gizi, kesehatan keluarga, dan kelestarian lingkungan yang bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga bisa dibagikan kepada keluarga dan masyarakat.
Salah satu aktivitas Health Provider ini adalah melaksanakan edukasi berkelanjutan guna mengentaskan stunting yang kali ini dimulai dari Kelurahan Sunter Jaya, Jakarta Utara.
“Hari ini kami memberikan edukasi interaktif kepada ibu-ibu yang memiliki balita dan kader posyandu di RW 11, Kelurahan Sunter Jaya, supaya nantinya dapat diterapkan dalam pembuatan menu harian padat gizi, khususnya untuk anak-anak mereka. Hal ini menjadi penting dilakukan karena kami melihat angka prevalensi stunting di Jakarta Utara masih tergolong tinggi. Yakni 18,5% berdasarkan data dari Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022,” ungkap Head of Corporate Communications Dept PT Ajinomoto Indonesia Grant Senjaya melalui keterangan tertulis, belum lama ini.
“Health Provider memberikan edukasi interaktif serta dikemas menarik dengan menghadirkan chef profesional dan dibantu ahli gizi dari Puskesmas. Kami memberikan informasi dan pelatihan memasak menu bergizi selama 6 bulan kepada ibu-ibu yang memiliki balita serta kader posyandu. Kami juga menyediakan pemberian makanan tambahan guna melengkapi rangkaian kegiatan ini,” lanjutnya.
Pada pelatihan memasak itu, hadir Chef Muhammad Affan, Ketua Indonesian Association Chef (ICA) Bogor Raya. Ia memberikan contoh menu harian yang simpel untuk dibuat, namun sangat padat gizi bagi anak-anak. Yaitu bolu kukus ayam, sate lilit wortel, dan perkedel sayur.
"Menu bergizi ini menerapkan konsep Bijak Garam yang gencar kami kampanyekan. Bijak Garam merupakan konsep memasak dengan mengurangi penggunaan garam dapur dan mengombinasikannya dengan MSG untuk tetap mempertahankan kelezatan masakan walaupun penggunaan garamnya dikurangi,” pungkas Grant Senjaya.
Lihat Juga: Indonesia-Jepang Perkuat Transformasi Digital untuk Atasi Stunting dan Pelayanan Kesehatan Ibu-Anak
Edukasi ini merupakan rangkaian kegiatan Ajinomoto dalam upaya mencapai tujuan mereka, yaitu memperpanjang harapan hidup sehat 1 miliar orang di seluruh dunia dan mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan bisnis mereka hingga 50%.
Untuk menunjang pencapaian tujuan tersebut, PT Ajinomoto Indonesia telah mentransformasi seluruh karyawannya menjadi Health Provider. Mereka dibekali pengetahuan tentang gizi, kesehatan keluarga, dan kelestarian lingkungan yang bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga bisa dibagikan kepada keluarga dan masyarakat.
Salah satu aktivitas Health Provider ini adalah melaksanakan edukasi berkelanjutan guna mengentaskan stunting yang kali ini dimulai dari Kelurahan Sunter Jaya, Jakarta Utara.
“Hari ini kami memberikan edukasi interaktif kepada ibu-ibu yang memiliki balita dan kader posyandu di RW 11, Kelurahan Sunter Jaya, supaya nantinya dapat diterapkan dalam pembuatan menu harian padat gizi, khususnya untuk anak-anak mereka. Hal ini menjadi penting dilakukan karena kami melihat angka prevalensi stunting di Jakarta Utara masih tergolong tinggi. Yakni 18,5% berdasarkan data dari Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022,” ungkap Head of Corporate Communications Dept PT Ajinomoto Indonesia Grant Senjaya melalui keterangan tertulis, belum lama ini.
“Health Provider memberikan edukasi interaktif serta dikemas menarik dengan menghadirkan chef profesional dan dibantu ahli gizi dari Puskesmas. Kami memberikan informasi dan pelatihan memasak menu bergizi selama 6 bulan kepada ibu-ibu yang memiliki balita serta kader posyandu. Kami juga menyediakan pemberian makanan tambahan guna melengkapi rangkaian kegiatan ini,” lanjutnya.
Pada pelatihan memasak itu, hadir Chef Muhammad Affan, Ketua Indonesian Association Chef (ICA) Bogor Raya. Ia memberikan contoh menu harian yang simpel untuk dibuat, namun sangat padat gizi bagi anak-anak. Yaitu bolu kukus ayam, sate lilit wortel, dan perkedel sayur.
"Menu bergizi ini menerapkan konsep Bijak Garam yang gencar kami kampanyekan. Bijak Garam merupakan konsep memasak dengan mengurangi penggunaan garam dapur dan mengombinasikannya dengan MSG untuk tetap mempertahankan kelezatan masakan walaupun penggunaan garamnya dikurangi,” pungkas Grant Senjaya.
Lihat Juga: Indonesia-Jepang Perkuat Transformasi Digital untuk Atasi Stunting dan Pelayanan Kesehatan Ibu-Anak
(tsa)
tulis komentar anda