Ahli Sebut Tubuh Manusia Mampu Bersihkan BPA, Belum Ada Penelitian yang Temukan Kaitannya dengan Penyakit
Rabu, 04 Oktober 2023 - 19:00 WIB
“Jadi, air mineral galon guna ulang aman dikonsumsi,” tandasnya.
Sebelumnya, Dosen Biokimia dari Fakultas MIPA Institut Pertanian Bogor (IPB) Syaefudin, PhD, mengungkapkan, hingga kini belum ada zat kimia pengganti yang lebih aman dari Bisfenol A (BPA) untuk pengeras galon berbahan polikarbonat atau galon guna ulang.
Dia mengungkapkan, BPA yang tidak sengaja dikonsumsi para konsumen dari kemasan pangan bakal dikeluarkan dari dalam tubuh.
Menurut Syaefudin, BPA akan diubah di dalam hati menjadi senyawa lain sehingga dapat lebih mudah dikeluarkan lewat urin.
“Jadi sebenarnya kalau BPA itu tidak sengaja dikonsumsi oleh tubuh kita, misalkan dari air minum dalam kemasan yang mengandung BPA, tapi ketika dikonsumsi, yang paling berperan itu adalah hati. Ada proses glukoronidase di hati, di mana ada enzim yang mengubah BPA menjadi senyawa lain yang mudah dikeluarkan tubuh lewat urin,” terangnya.
Selain itu, kata Syaefudin, sebenarnya BPA memiliki biological half life atau waktu paruh biologisnya. Artinya, ketika BPA itu misalkan satuannya 10, masuk dalam tubuh, dia selama 5-6 jam akan cuma tersisa 5.
“Nah, yang setengahnya lagi itu dikeluarkan dari tubuh. Artinya, yang berpotensi untuk menjadi toksik dalam tubuh sebenarnya sudah berkurang,” pungkasnya.
Sebelumnya, Dosen Biokimia dari Fakultas MIPA Institut Pertanian Bogor (IPB) Syaefudin, PhD, mengungkapkan, hingga kini belum ada zat kimia pengganti yang lebih aman dari Bisfenol A (BPA) untuk pengeras galon berbahan polikarbonat atau galon guna ulang.
Dia mengungkapkan, BPA yang tidak sengaja dikonsumsi para konsumen dari kemasan pangan bakal dikeluarkan dari dalam tubuh.
Menurut Syaefudin, BPA akan diubah di dalam hati menjadi senyawa lain sehingga dapat lebih mudah dikeluarkan lewat urin.
“Jadi sebenarnya kalau BPA itu tidak sengaja dikonsumsi oleh tubuh kita, misalkan dari air minum dalam kemasan yang mengandung BPA, tapi ketika dikonsumsi, yang paling berperan itu adalah hati. Ada proses glukoronidase di hati, di mana ada enzim yang mengubah BPA menjadi senyawa lain yang mudah dikeluarkan tubuh lewat urin,” terangnya.
Selain itu, kata Syaefudin, sebenarnya BPA memiliki biological half life atau waktu paruh biologisnya. Artinya, ketika BPA itu misalkan satuannya 10, masuk dalam tubuh, dia selama 5-6 jam akan cuma tersisa 5.
“Nah, yang setengahnya lagi itu dikeluarkan dari tubuh. Artinya, yang berpotensi untuk menjadi toksik dalam tubuh sebenarnya sudah berkurang,” pungkasnya.
(tsa)
tulis komentar anda