Pentingnya Anak Bahagia Meski Belajar di Rumah
Selasa, 04 Agustus 2020 - 09:45 WIB
Orang tua diharapkan menjadi teman belajar yang menyenangkan. Untuk itu, kesehatan mental orang tua pun merupakan suatu keharusan. Mengelola energi dan emosi untuk mengelola stres dengan baik akan membantu memberikan kenyamanan anak-anak belajar di rumah. Peringatan HAN pada masa pandemi Covid-19 adalah momentum untuk meningkatkan kepedulian terhadap pemenuhan hak dan perlindungan anak, termasuk orang tua yang menjadi mitra penting para guru saat belajar di rumah.
Pengajar Gezta Pattiasina mengatakan, selain dukungan berupa motivasi, pembiasaan, serta penerapan disiplin positif untuk anak, ada banyak cara dan metode dasar yang bisa dilakukan orang tua untuk mendampingi proses belajar yang menyenangkan di rumah. “Salah satunya dengan membuat program belajar yang menarik setiap harinya, misalnya menggunakan mainan atau barang di rumah yang aman untuk anak, belajar dan bermain di halaman belakang dan taman, belajar berhitung dengan engklek, bermain playdough, membuat boneka tangan dengan kaus kaki yang sudah tidak terpakai. Kegiatan ini tentu mendorong anak-anak tetap aktif meski di rumah dan tetap mengembangkan kompetensinya untuk menjadi kreatif,” bebernya. Selain itu, untuk membuat anak tetap antusias belajar daring, orang tua dapat membuat kesepakatan bersama dengan anak. “Sepakati tentang waktu di mana dia perlu belajar dan bisa bermain. Bisa juga membuat timetable sederhana tentang jadwal anak,” kata Gezta. (Baca juga: Mengaku HRD, Sopir Angkot Peras dan Tiduri 4 Wanita Pencari Kerja)
Meski dalam situasi seperti saat ini, semangat untuk melindungi anak-anak Indonesia diharapkan tidak luntur. Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak atas Kesehatan dan Kesejahteraan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Drs Hendra Jamal’s MSi mengatakan bahwa keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kesehatan keluarga dengan menjaga kualitas air bersih dan sanitasi keluarga, memenuhi kebutuhan gizi anak sesuai usianya, melakukan kegiatan fisik dari rumah, menerapkan pola hidup sehat, memantau pertumbuhan anak di posyandu dan mematuhi protokol kesehatan.
Selaras dengan tema HAN 2020 yang diluncurkan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, yaitu “Anak Terlindungi, Indonesia Maju” dengan tagar #AnakIndonesiaGembiradiRumah, FFI mengajak orang tua di Indonesia untuk mengoptimalkan perannya dalam memastikan terpenuhinya hak anak, yakni mendapatkan pendidikan, kesehatan, kebahagiaan, dan kesejahteraan, terutama di tengah situasi seperti saat ini.
Corporate Affairs Director FFI Andrew F Saputro mengatakan, perayaan HAN dimaknai Frisian Flag Indonesia (FFI) sebagai salah satu bentuk dukungan kepada anak Indonesia agar tumbuh dan berkembang secara optimal menjadi generasi penerus bangsa yang sehat, kuat, cerdas, dan bahagia. (Lihat videonya: Seorang Bocah Jadi Korban Begal di Depan Rumahnya Sendiri)
Frisian Flag Indonesia berkomitmen mengampanyekan gaya hidup sehat dan aktif bergerak agar sehat jiwa dan raga. “Kami juga terus berupaya memberikan edukasi literasi gizi dan parenting untuk mendukung terbentuknya keluarga Indonesia yang kuat. Di tengah masa sulit saat ini, FFI mengajak orang tua untuk selalu semangat menghadapi berbagai tantangan untuk memenuhi kebutuhan anak, terutama kesehatan, pendidikan, dan kebahagiaannya. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan visi perusahaan, yaitu Nourishing by Nature, dengan menyediakan produk bergizi yang baik bagi seluruh keluarga Indonesia,” ucap Andrew. (Dwi Nur/Sali)
Pengajar Gezta Pattiasina mengatakan, selain dukungan berupa motivasi, pembiasaan, serta penerapan disiplin positif untuk anak, ada banyak cara dan metode dasar yang bisa dilakukan orang tua untuk mendampingi proses belajar yang menyenangkan di rumah. “Salah satunya dengan membuat program belajar yang menarik setiap harinya, misalnya menggunakan mainan atau barang di rumah yang aman untuk anak, belajar dan bermain di halaman belakang dan taman, belajar berhitung dengan engklek, bermain playdough, membuat boneka tangan dengan kaus kaki yang sudah tidak terpakai. Kegiatan ini tentu mendorong anak-anak tetap aktif meski di rumah dan tetap mengembangkan kompetensinya untuk menjadi kreatif,” bebernya. Selain itu, untuk membuat anak tetap antusias belajar daring, orang tua dapat membuat kesepakatan bersama dengan anak. “Sepakati tentang waktu di mana dia perlu belajar dan bisa bermain. Bisa juga membuat timetable sederhana tentang jadwal anak,” kata Gezta. (Baca juga: Mengaku HRD, Sopir Angkot Peras dan Tiduri 4 Wanita Pencari Kerja)
Meski dalam situasi seperti saat ini, semangat untuk melindungi anak-anak Indonesia diharapkan tidak luntur. Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak atas Kesehatan dan Kesejahteraan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Drs Hendra Jamal’s MSi mengatakan bahwa keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kesehatan keluarga dengan menjaga kualitas air bersih dan sanitasi keluarga, memenuhi kebutuhan gizi anak sesuai usianya, melakukan kegiatan fisik dari rumah, menerapkan pola hidup sehat, memantau pertumbuhan anak di posyandu dan mematuhi protokol kesehatan.
Selaras dengan tema HAN 2020 yang diluncurkan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, yaitu “Anak Terlindungi, Indonesia Maju” dengan tagar #AnakIndonesiaGembiradiRumah, FFI mengajak orang tua di Indonesia untuk mengoptimalkan perannya dalam memastikan terpenuhinya hak anak, yakni mendapatkan pendidikan, kesehatan, kebahagiaan, dan kesejahteraan, terutama di tengah situasi seperti saat ini.
Corporate Affairs Director FFI Andrew F Saputro mengatakan, perayaan HAN dimaknai Frisian Flag Indonesia (FFI) sebagai salah satu bentuk dukungan kepada anak Indonesia agar tumbuh dan berkembang secara optimal menjadi generasi penerus bangsa yang sehat, kuat, cerdas, dan bahagia. (Lihat videonya: Seorang Bocah Jadi Korban Begal di Depan Rumahnya Sendiri)
Frisian Flag Indonesia berkomitmen mengampanyekan gaya hidup sehat dan aktif bergerak agar sehat jiwa dan raga. “Kami juga terus berupaya memberikan edukasi literasi gizi dan parenting untuk mendukung terbentuknya keluarga Indonesia yang kuat. Di tengah masa sulit saat ini, FFI mengajak orang tua untuk selalu semangat menghadapi berbagai tantangan untuk memenuhi kebutuhan anak, terutama kesehatan, pendidikan, dan kebahagiaannya. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan visi perusahaan, yaitu Nourishing by Nature, dengan menyediakan produk bergizi yang baik bagi seluruh keluarga Indonesia,” ucap Andrew. (Dwi Nur/Sali)
(ysw)
tulis komentar anda