Ganjar Pranowo Ungkap Kolaborasi Budaya Jawa - Bali Bersatu dalam Karya

Selasa, 10 Oktober 2023 - 04:00 WIB
Capres Ganjar Pranowo menggagas kolaborasi antara budaya Jawa dan Bali. Hal tersebut dilakukan kala menyelanggarakan Temu Budaya Jawa-Bali untuk Indonesia Raya. Foto/istimewa
JAKARTA - Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo menggagas kolaborasi antara budaya Jawa dan Bali. Hal tersebut dilakukan Ganjar kala dirinya dan mantan Gubernur Bali I Wayan Koster menyelanggarakan Temu Budaya Jawa-Bali untuk Indonesia Raya pada Jumat, (16/6/2023) di Prime Plaza Hotel Sanur, Denpasar, Bali.

“Maka kita punya kekuatan untuk bisa berkepribadian dalam kebudayaan,” kata Ganjar dalam pidato sambutannya di acara tersebut.

Menurut Ganjar, kolaborasi antara budaya Jawa dan Bali harus dilakukan karena Presiden Soekarno pernah mengatakan bahwa Indonesia harus memiliki kekuatan untuk menjaga budaya Nusantara sekaligus mengembangkannya. Hal tersebut menjadi penting karena tanpa adanya pengembangan antar budaya maka bisa saja budaya Nusantara hilang dan diganti dengan budaya luar.



Mantan Gubernur Jawa Tengah itu juga menambahkan bahwa kolaborasi budaya Jawa - Bali bisa dilakukan karena berasal dari akar yang sama dan dinilai memiliki banyak kesamaan.



“Ya roots-nya (akarnya) kita semua sama,” jelasnya.

Dalam acara kolaborasi budaya Jawa - Bali tersebut Ganjar Pranowo dan I Wayan Koster turut menyaksikan pertunjukan enam penari Gambyong yang menghadirkan penampilan begitu memukau pada sore hari. Mereka mempersembahkan tarian klasik Jawa yang berasal dari Surakarta, diiringi oleh nada gamelan yang merdu.

Setelah penampilan mereka selesai, tiga penari Bali tampil dengan tarian Taruna Jaya yang tidak kalah mempesona, diiringi oleh gamelan khas Bali yang energetik. Keberadaan dua tarian tersebut menjadi simbol kolaborasi budaya Jawa – Bali yang digagas oleh Calon Presiden tersebut.

Selain itu, dalam pidatonya di hadapan mantan Presiden Indonesia ke-5, Megawati Soekarnoputri, Ganjar menyatakan bahwa antara Jawa dan Bali terdapat ikatan yang kuat dan berbagi tradisi, seni, dan budaya yang serupa. Ini mencakup aspek-aspek seperti kenduri, ruwatan, weton, wayang, sinden, gamelan, konsep adab, serta konsep kepemimpinan.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More