Awas Terjebak Hustle Culture, Ini Cara Mencapai Usia Biologis Lebih Muda yang Bikin Tubuh Tetap Sehat
Kamis, 12 Oktober 2023 - 21:03 WIB
JAKARTA - Hustle culture tengah menjamur di berbagai kota besar di Indonesia. Gaya hidup ini membuat seseorang merasa harus terus bekerja keras demi mencapai kesuksesan.
Sekilas, hustle culture terdengar sangat keren karena seolah mendorong seseorang untuk selalu produktif. Namun, dampak dari gaya hidup inilah yang justru dapat memicu berbagai masalah kesehatan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik 2017-2022, sebanyak 86 persen penyebab kematian di Indonesia disebabkan Penyakit Tidak Menular (PTM) akibat gaya hidup yang kurang sehat.
Hal ini sejalan dengan Laporan Nasional Sport Development Index 2021 oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), yang menyatakan lebih dari 75 persen masyarakat Indonesia memiliki tingkat kebugaran yang kurang dan kurang sekali.
Ketidakbugaran tubuh yang disebabkan oleh hustle culture inilah yang dapat meningkatkan risiko penyakit berbahaya seperti jantung, stroke, diabetes, dan ginjal. Sebagian bahkan juga dialami oleh orang-orang yang masih berusia muda seperti gen z dan milenial.
Menanggapi persoalan tersebut, Dokter sekaligus Influencer dr. Nadia Alaydrus mengatakan bahwa sudah saatnya masyarakat Indonesia menyadari pentingnya menerapkan gaya hidup sehat, sekaligus memperhatikan usia biologis dan kronologis mereka.
“Kita perlu menyadari pentingnya memperhatikan usia biologis dan usia kronologis, karena usia biologis lah yang terkait dengan berbagai risiko penyakit. Orang dengan usia kronologis muda tetap akan memiliki risiko tinggi terkena penyakit kronis bila memiliki usia biologis yang tua,” ujarnya ditemui dalam acara peluncuran aplikasi MyFit+ Sinarmas MSIG Life di Jakarta, belum lama ini.
dr Nadia menjelaskan, genetik, gaya hidup dan lingkungan merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi usia biologis. Dengan menerapkan gaya hidup sehat dan aktif seperti berolahraga, dapat membantu memperlambat penuaan biologis dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
“Untuk pola makan, tubuh kita perlu lebih banyak protein kalau ingin usia biologis lebih muda dari usia kronologis. Sementara olahraga, bisa dimulai dengan berjalan kaki. Kalau tidak nyaman karena panas dan polusi, bisa dilakukan di sore hari di sekitar kompleks rumah 15-30 menit tiap hari,” ungkap dr Nadia.
Selain itu, kebangkitan generasi muda dan fenomena Gen X yang kini hidup lebih lama dan sejahtera, menekankan pentingnya persiapan untuk masa depan yang lebih baik.
Sekilas, hustle culture terdengar sangat keren karena seolah mendorong seseorang untuk selalu produktif. Namun, dampak dari gaya hidup inilah yang justru dapat memicu berbagai masalah kesehatan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik 2017-2022, sebanyak 86 persen penyebab kematian di Indonesia disebabkan Penyakit Tidak Menular (PTM) akibat gaya hidup yang kurang sehat.
Baca Juga
Hal ini sejalan dengan Laporan Nasional Sport Development Index 2021 oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), yang menyatakan lebih dari 75 persen masyarakat Indonesia memiliki tingkat kebugaran yang kurang dan kurang sekali.
Ketidakbugaran tubuh yang disebabkan oleh hustle culture inilah yang dapat meningkatkan risiko penyakit berbahaya seperti jantung, stroke, diabetes, dan ginjal. Sebagian bahkan juga dialami oleh orang-orang yang masih berusia muda seperti gen z dan milenial.
Menanggapi persoalan tersebut, Dokter sekaligus Influencer dr. Nadia Alaydrus mengatakan bahwa sudah saatnya masyarakat Indonesia menyadari pentingnya menerapkan gaya hidup sehat, sekaligus memperhatikan usia biologis dan kronologis mereka.
“Kita perlu menyadari pentingnya memperhatikan usia biologis dan usia kronologis, karena usia biologis lah yang terkait dengan berbagai risiko penyakit. Orang dengan usia kronologis muda tetap akan memiliki risiko tinggi terkena penyakit kronis bila memiliki usia biologis yang tua,” ujarnya ditemui dalam acara peluncuran aplikasi MyFit+ Sinarmas MSIG Life di Jakarta, belum lama ini.
dr Nadia menjelaskan, genetik, gaya hidup dan lingkungan merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi usia biologis. Dengan menerapkan gaya hidup sehat dan aktif seperti berolahraga, dapat membantu memperlambat penuaan biologis dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
“Untuk pola makan, tubuh kita perlu lebih banyak protein kalau ingin usia biologis lebih muda dari usia kronologis. Sementara olahraga, bisa dimulai dengan berjalan kaki. Kalau tidak nyaman karena panas dan polusi, bisa dilakukan di sore hari di sekitar kompleks rumah 15-30 menit tiap hari,” ungkap dr Nadia.
Selain itu, kebangkitan generasi muda dan fenomena Gen X yang kini hidup lebih lama dan sejahtera, menekankan pentingnya persiapan untuk masa depan yang lebih baik.
(tdy)
tulis komentar anda