Kondisi Miris Wanita Hamil Palestina, Harus Jalani Operasi Caesar Tanpa Dibius
Jum'at, 03 November 2023 - 19:02 WIB
JAKARTA - Wanita-wanita hamil Palestina mengalami banyak hal miris selama konflik dengan Israel berlangsung. Mereka yang akan melahirkan lewat operasi caesar harus menjalaninya tanpa pembiusan.
Sudah jatuh tertimpa tangga. Ungkapan miris itu setidaknya bisa menggambarkan kondisi wanita-wanita hamil Palestina yang terjebak dalam krisis konflik Hamas dan Israel.
Para wanita ini mati-matian berusaha menyelamatkan diri dari pertempuran yang terjadi antara gerilyawan Hamas dan tentara Israel. Dengan kondisi berbadan dua, yang sangat menguras tenaga, wanita-wanita hamil Palestina terus berjuang untuk tetap hidup. Tidak hanya menyelamatkan diri dan calon bayi, tapi anak-anak yang juga masih jadi tanggung jawabnya.
Perjuangan tidak berhenti di situ. Saat proses melahirkan tiba, wanita-wanita hamil Palestina bertarung nyawa karena sebagian dari mereka yang harus menjalani proses persalinan dengan operasi caesar justru melakukannya tanpa pembiusan. Sedihnya lagi proses persalinan itu pun terkadang dilakukan seadanya.
Seperti yang dialami Raneem Hejazi baru-baru ini. Raneen Hejazi cuma bisa pasrah ketika tempat tinggalnya dibom oleh tentara Israel. Dalam kondisi hamil tua, Raneem Hejazi terjebak dalam reruntuhan bangunan.
Reruntuhan bangunan tersebut membuat anggota badannya terluka parah. Tangan hancur, kakinya patah. Hanya saja keajaiban masih menyertai karena dia dan janin yang ada dalam rahimnya masih bernapas.
Sesaat setelah berhasil diselamatkan dari reruntuhan, tim medis Palestina dari Nasser Hospital yang dipimpin Dr Mohammad Qandeel langsung melakukan operasi caesar. Operasi perlu dilakukan secepat mungkin guna menyelamatkan Raneem Hejazi dan calon bayinya.
Sudah jatuh tertimpa tangga. Ungkapan miris itu setidaknya bisa menggambarkan kondisi wanita-wanita hamil Palestina yang terjebak dalam krisis konflik Hamas dan Israel.
Para wanita ini mati-matian berusaha menyelamatkan diri dari pertempuran yang terjadi antara gerilyawan Hamas dan tentara Israel. Dengan kondisi berbadan dua, yang sangat menguras tenaga, wanita-wanita hamil Palestina terus berjuang untuk tetap hidup. Tidak hanya menyelamatkan diri dan calon bayi, tapi anak-anak yang juga masih jadi tanggung jawabnya.
Baca Juga
Perjuangan tidak berhenti di situ. Saat proses melahirkan tiba, wanita-wanita hamil Palestina bertarung nyawa karena sebagian dari mereka yang harus menjalani proses persalinan dengan operasi caesar justru melakukannya tanpa pembiusan. Sedihnya lagi proses persalinan itu pun terkadang dilakukan seadanya.
Seperti yang dialami Raneem Hejazi baru-baru ini. Raneen Hejazi cuma bisa pasrah ketika tempat tinggalnya dibom oleh tentara Israel. Dalam kondisi hamil tua, Raneem Hejazi terjebak dalam reruntuhan bangunan.
Reruntuhan bangunan tersebut membuat anggota badannya terluka parah. Tangan hancur, kakinya patah. Hanya saja keajaiban masih menyertai karena dia dan janin yang ada dalam rahimnya masih bernapas.
Sesaat setelah berhasil diselamatkan dari reruntuhan, tim medis Palestina dari Nasser Hospital yang dipimpin Dr Mohammad Qandeel langsung melakukan operasi caesar. Operasi perlu dilakukan secepat mungkin guna menyelamatkan Raneem Hejazi dan calon bayinya.
tulis komentar anda