Kisah Relawan Medis Berjuang Selamatkan Nyawa Warga Palestina, Lakukan Operasi dalam Kondisi Gelap
Selasa, 07 November 2023 - 22:30 WIB
JAKARTA – Sebuah rumah sakit Indonesia di Gaza terus mengobati ribuan pasien yang mengalami luka berat akibat serangan yang dilancarkan Israel di Gaza.
Namun, yang menjadi masalah sekarang ini berkurangnya persediaan obat serta padamnya listrik, yang memaksa dokter untuk melakukan tindakan operasi dalam kondisi gelap.
Fikri Rofiul Haq selaku relawan untuk Komite Penyelamatan Darurat Medis (MER-C) mengatakan kepada Al Jazeera bahwa rumah sakit Indonesia sudah berminggu-minggu telah dipenuhi pasien atas serangan tanpa henti yang dilakukan pasukan Israel.
“Di rumah sakit Indonesia saja, sebanyak 870 orang telah meninggal dunia dan 2.530 orang di antaranya dilakukan perawatan karena mengalami cedera. Sekitar 164 pasien lainnya masih dirawat di rumah sakit,” kata Haq kepada Al Jazeera, dikutip dalam laman Aljazeera, Selasa (7/11/2023).
Tidak hanya itu, sekitar setengah penduduk dari Gaza juga telah dilakukan evakuasi ke tempat-tempat yang lebih aman daripada tempat-tempat lainnya seperti rumah mereka, sekolah dan rumah sakit, termasuk Rumah Sakit Indonesia.
Lebih dari 1.500 penduduk juga telah melarikan diri ke Rumah Sakit Indonesia dan berkemah di kamar kosong serta halaman rumah sakit.
Bahkan pada minggu lalu, rumah sakit juga telah kehilangan sumber daya listrik yang disebabkan kurangnya bahan bakar akibat blokade yang dilakukan Israel untuk mencegah masuknya pasokan bantuan.
“Kami telah mencoba mencari bahan bakar untuk menyalakan (listrik) di rumah sakit Indonesia setelah pemadaman ini terjadi, yang sudah berlangsung kurang lebih satu jam. Namun dokter tidak memiliki pilihan lain, dia harus tetap menjalankan operasi dan merawat pasiennya meskipun tanpa bantuan cahaya,” ucap Haq.
Agar bisa mendapatkan bantuan untuk sampai ke rumah sakit, saat ini menjadi tantangan baru. Akan tetapi, pihak MER-C telah meminta kepada orang-orang Indonesia serta organisasi-organisasi lainnya untuk mengirimkan sumbangan bantuan ke Palestina dan para sukarelawan telah mengirimkan beberapa persediaan pada 19 Oktober dan 24 Oktober.
Lihat Juga: Menkes Budi Gunadi Sadikin Resmikan Ciputra Hospital Surabaya, Dilengkapi Peralatan Canggih
Namun, yang menjadi masalah sekarang ini berkurangnya persediaan obat serta padamnya listrik, yang memaksa dokter untuk melakukan tindakan operasi dalam kondisi gelap.
Fikri Rofiul Haq selaku relawan untuk Komite Penyelamatan Darurat Medis (MER-C) mengatakan kepada Al Jazeera bahwa rumah sakit Indonesia sudah berminggu-minggu telah dipenuhi pasien atas serangan tanpa henti yang dilakukan pasukan Israel.
“Di rumah sakit Indonesia saja, sebanyak 870 orang telah meninggal dunia dan 2.530 orang di antaranya dilakukan perawatan karena mengalami cedera. Sekitar 164 pasien lainnya masih dirawat di rumah sakit,” kata Haq kepada Al Jazeera, dikutip dalam laman Aljazeera, Selasa (7/11/2023).
Tidak hanya itu, sekitar setengah penduduk dari Gaza juga telah dilakukan evakuasi ke tempat-tempat yang lebih aman daripada tempat-tempat lainnya seperti rumah mereka, sekolah dan rumah sakit, termasuk Rumah Sakit Indonesia.
Lebih dari 1.500 penduduk juga telah melarikan diri ke Rumah Sakit Indonesia dan berkemah di kamar kosong serta halaman rumah sakit.
Bahkan pada minggu lalu, rumah sakit juga telah kehilangan sumber daya listrik yang disebabkan kurangnya bahan bakar akibat blokade yang dilakukan Israel untuk mencegah masuknya pasokan bantuan.
“Kami telah mencoba mencari bahan bakar untuk menyalakan (listrik) di rumah sakit Indonesia setelah pemadaman ini terjadi, yang sudah berlangsung kurang lebih satu jam. Namun dokter tidak memiliki pilihan lain, dia harus tetap menjalankan operasi dan merawat pasiennya meskipun tanpa bantuan cahaya,” ucap Haq.
Agar bisa mendapatkan bantuan untuk sampai ke rumah sakit, saat ini menjadi tantangan baru. Akan tetapi, pihak MER-C telah meminta kepada orang-orang Indonesia serta organisasi-organisasi lainnya untuk mengirimkan sumbangan bantuan ke Palestina dan para sukarelawan telah mengirimkan beberapa persediaan pada 19 Oktober dan 24 Oktober.
Lihat Juga: Menkes Budi Gunadi Sadikin Resmikan Ciputra Hospital Surabaya, Dilengkapi Peralatan Canggih
(tdy)
tulis komentar anda