Mengenal Apa Itu Stunting, Masalah Kesehatan yang Kerap Dialami Balita Indonesia
Selasa, 28 November 2023 - 16:16 WIB
Selain itu, stunting juga meningkatkan risiko penyakit kronis di kemudian hari, seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung.
Untuk itu, pencegahan stunting harus dimulai sejak masa kehamilan. Caranya dengan memastikan ibu hamil mendapatkan asupan gizi yang cukup dan berkualitas, serta terhindar dari infeksi.
Setelah melahirkan, bayi harus mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama, dan dilanjutkan dengan pemberian MPASI yang seimbang dan bervariasi. Sementara itu, anak juga harus mendapatkan imunisasi yang lengkap, serta hidup di lingkungan yang bersih dan sehat.
Penanganan stunting harus dilakukan secara komprehensif dan multidisiplin. Selain memberikan intervensi gizi, anak yang mengalami stunting juga membutuhkan stimulasi psikososial yang adekuat, seperti permainan, pendidikan, dan dukungan keluarga.
Untuk menangani stunting juga harus melibatkan berbagai pihak, seperti pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Hal ini untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Kesimpulannya, stunting adalah masalah gizi pada anak yang harus segera ditanggulangi. Jika dibiarkan, stunting akan berdampak negatif pada kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa depan.
Oleh karena itu, perlu adanya kesadaran dan kerja sama dari semua pihak untuk mencegah dan menangani stunting secara efektif dan berkelanjutan.
Lihat Juga: Kolaborasi Pemerintah-Swasta Atasi Stunting lewat Edukasi Air Bersih dan Pembuatan Camilan Es Potong
Untuk itu, pencegahan stunting harus dimulai sejak masa kehamilan. Caranya dengan memastikan ibu hamil mendapatkan asupan gizi yang cukup dan berkualitas, serta terhindar dari infeksi.
Setelah melahirkan, bayi harus mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama, dan dilanjutkan dengan pemberian MPASI yang seimbang dan bervariasi. Sementara itu, anak juga harus mendapatkan imunisasi yang lengkap, serta hidup di lingkungan yang bersih dan sehat.
Penanganan stunting harus dilakukan secara komprehensif dan multidisiplin. Selain memberikan intervensi gizi, anak yang mengalami stunting juga membutuhkan stimulasi psikososial yang adekuat, seperti permainan, pendidikan, dan dukungan keluarga.
Untuk menangani stunting juga harus melibatkan berbagai pihak, seperti pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Hal ini untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Kesimpulannya, stunting adalah masalah gizi pada anak yang harus segera ditanggulangi. Jika dibiarkan, stunting akan berdampak negatif pada kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa depan.
Oleh karena itu, perlu adanya kesadaran dan kerja sama dari semua pihak untuk mencegah dan menangani stunting secara efektif dan berkelanjutan.
Lihat Juga: Kolaborasi Pemerintah-Swasta Atasi Stunting lewat Edukasi Air Bersih dan Pembuatan Camilan Es Potong
(okt)
tulis komentar anda