Mengenal Prediabetes, Bisa Berkembang Jadi Diabetes Tipe 2
Selasa, 30 Januari 2024 - 08:00 WIB
Namun, tes glukosa sebaiknya dimulai lebih awal bagi orang yang memiliki faktor risiko diabetes, seperti kelebihan berat badan atau memiliki riwayat keluarga diabetes.
Beberapa tes gula darah dapat memastikan diagnosis prediabetes. Dokter mengulangi tes dua atau tiga kali sebelum memastikan diagnosis.
2. Usia: Prediabetes dapat berkembang pada usia berapa pun, namun pakar kesehatan yakin risikonya meningkat setelah usia 45 tahun. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya aktivitas, pola makan yang buruk, dan hilangnya massa otot, yang biasanya menurun seiring bertambahnya usia.
3. Diet: Mengonsumsi karbohidrat berlebih secara teratur, terutama makanan atau minuman manis, seiring waktu dapat mengganggu sensitivitas insulin. Pola makan yang tinggi daging merah atau daging olahan juga memiliki kaitan dengan perkembangan pradiabetes.
4. Pola tidur: Menurut penelitian tahun 2018 ini, penderita apnea tidur obstruktif memiliki peningkatan risiko terkena pradiabetes.
5. Riwayat keluarga: Memiliki kerabat dekat yang mengidap diabetes tipe 2 secara signifikan meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit tersebut.
6. Stres: Penelitian 2018 terhadap pria di tempat kerja menemukan bahwa orang yang mengalami stres jangka panjang mungkin menghadapi risiko diabetes yang lebih tinggi dari biasanya. Selama periode stres, tubuh melepaskan hormon kortisol ke dalam aliran darah, sehingga meningkatkan kadar glukosa darah.
7. Diabetes gestasional: Wanita yang melahirkan bayi dengan berat 9 pon atau lebih mungkin memiliki risiko pradiabetes yang lebih tinggi. Mereka yang mengidap diabetes gestasional selama kehamilan dan anak-anaknya juga berisiko lebih tinggi terkena kondisi tersebut.
8. Sindrom metabolik: Kombinasi dampak obesitas, tekanan darah tinggi, tingginya kadar trigliserida, atau lemak “jahat”, dan rendahnya kadar lipoprotein densitas tinggi, HDL atau lemak “baik”, dapat meningkatkan resistensi insulin seiring waktu. Sindrom metabolik adalah adanya tiga atau lebih kondisi yang mempengaruhi metabolisme seseorang.
Beberapa tes gula darah dapat memastikan diagnosis prediabetes. Dokter mengulangi tes dua atau tiga kali sebelum memastikan diagnosis.
Faktor risiko
Semakin banyak penelitian yang mengidentifikasi hubungan antara riwayat keluarga dan prediabetes . Namun, gaya hidup yang tidak banyak bergerak dan kelebihan lemak perut adalah penyebab paling umum dan berpengaruh dari prediabetes dan diabetes tipe 2.Faktor risiko prediabetes dan diabetes tipe 2
1. Kelebihan berat badan atau obesitas: Meningkatnya jaringan lemak mengurangi sensitivitas sel terhadap glukosa.2. Usia: Prediabetes dapat berkembang pada usia berapa pun, namun pakar kesehatan yakin risikonya meningkat setelah usia 45 tahun. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya aktivitas, pola makan yang buruk, dan hilangnya massa otot, yang biasanya menurun seiring bertambahnya usia.
3. Diet: Mengonsumsi karbohidrat berlebih secara teratur, terutama makanan atau minuman manis, seiring waktu dapat mengganggu sensitivitas insulin. Pola makan yang tinggi daging merah atau daging olahan juga memiliki kaitan dengan perkembangan pradiabetes.
4. Pola tidur: Menurut penelitian tahun 2018 ini, penderita apnea tidur obstruktif memiliki peningkatan risiko terkena pradiabetes.
5. Riwayat keluarga: Memiliki kerabat dekat yang mengidap diabetes tipe 2 secara signifikan meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit tersebut.
6. Stres: Penelitian 2018 terhadap pria di tempat kerja menemukan bahwa orang yang mengalami stres jangka panjang mungkin menghadapi risiko diabetes yang lebih tinggi dari biasanya. Selama periode stres, tubuh melepaskan hormon kortisol ke dalam aliran darah, sehingga meningkatkan kadar glukosa darah.
7. Diabetes gestasional: Wanita yang melahirkan bayi dengan berat 9 pon atau lebih mungkin memiliki risiko pradiabetes yang lebih tinggi. Mereka yang mengidap diabetes gestasional selama kehamilan dan anak-anaknya juga berisiko lebih tinggi terkena kondisi tersebut.
8. Sindrom metabolik: Kombinasi dampak obesitas, tekanan darah tinggi, tingginya kadar trigliserida, atau lemak “jahat”, dan rendahnya kadar lipoprotein densitas tinggi, HDL atau lemak “baik”, dapat meningkatkan resistensi insulin seiring waktu. Sindrom metabolik adalah adanya tiga atau lebih kondisi yang mempengaruhi metabolisme seseorang.
Pengobatan alami
Olahraga dan diet dapat membantu seseorang membalikkan prediabetes, meskipun tidak semua rekomendasi berhasil untuk semua orang.
tulis komentar anda