Jalan Kaki 30 Menit Bantu Atasi Rematik dan Hipertensi pada Wanita
Selasa, 30 Januari 2024 - 11:45 WIB
JAKARTA - Sebuah studi menemukan bahwa berjalan kaki 30 menit bantu mengatasi rematik dan hipertensi pada wanita. Studi ini melibatkan tes fisik dan kognitif yang dilakukan di Universitas Sao Paulo (USP) di Brasil.
Penelitian ini melibatkan total 20 wanita yang didiagnosis menderita rematik dan hipertensi . Mereka sedang menjalani pengobatan penyakit rematik . Para peneliti menemukan bahwa aktivitas fisik mempunyai dampak yang luar biasa terhadap tekanan darah.
“Pada hari mereka berjalan kaki selama 30 menit, tekanan sistolik turun rata-rata 1 mmHg. Pada hari ketika mereka tetap istirahat, tekanan sistolik meningkat sebesar 4 mmHg," kata peneliti dilansir dari Times of India, Selasa (30/1/2024).
Rematik adalah kelainan autoimun kronis yang menyerang persendian. Sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang jaringan sendi yang sehat, sehingga menyebabkan peradangan, nyeri, dan akhirnya kerusakan sendi. Gejala kondisi ini meliputi persendian bengkak dan nyeri tekan, kaku di pagi hari, dan kelelahan.
Foto/Infografis SINDOnews
Rematik dapat mempengaruhi banyak sendi di seluruh tubuh dan melibatkan organ lain. Diagnosis dini dan penatalaksanaan yang tepat, seringkali melibatkan pengobatan dan penyesuaian gaya hidup, sangat penting dalam mengurangi gejala dan mencegah kerusakan sendi jangka panjang pada individu dengan rematik.
Peradangan rematik dapat menyebabkan hipertensi dengan mempengaruhi fungsi pembuluh darah. Sebaliknya, hipertensi dapat memperburuk rematik karena meningkatnya peradangan. Peradangan kronis pada rematik dapat menyebabkan komplikasi kardiovaskular, sehingga meningkatkan risiko hipertensi.
Penelitian ini melibatkan total 20 wanita yang didiagnosis menderita rematik dan hipertensi . Mereka sedang menjalani pengobatan penyakit rematik . Para peneliti menemukan bahwa aktivitas fisik mempunyai dampak yang luar biasa terhadap tekanan darah.
“Pada hari mereka berjalan kaki selama 30 menit, tekanan sistolik turun rata-rata 1 mmHg. Pada hari ketika mereka tetap istirahat, tekanan sistolik meningkat sebesar 4 mmHg," kata peneliti dilansir dari Times of India, Selasa (30/1/2024).
Rematik adalah kelainan autoimun kronis yang menyerang persendian. Sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang jaringan sendi yang sehat, sehingga menyebabkan peradangan, nyeri, dan akhirnya kerusakan sendi. Gejala kondisi ini meliputi persendian bengkak dan nyeri tekan, kaku di pagi hari, dan kelelahan.
Baca Juga
Foto/Infografis SINDOnews
Rematik dapat mempengaruhi banyak sendi di seluruh tubuh dan melibatkan organ lain. Diagnosis dini dan penatalaksanaan yang tepat, seringkali melibatkan pengobatan dan penyesuaian gaya hidup, sangat penting dalam mengurangi gejala dan mencegah kerusakan sendi jangka panjang pada individu dengan rematik.
Peradangan rematik dapat menyebabkan hipertensi dengan mempengaruhi fungsi pembuluh darah. Sebaliknya, hipertensi dapat memperburuk rematik karena meningkatnya peradangan. Peradangan kronis pada rematik dapat menyebabkan komplikasi kardiovaskular, sehingga meningkatkan risiko hipertensi.
Lihat Juga :
tulis komentar anda