Stres Akibat Gagal Pemilu Bisa Picu Masalah Lambung
Sabtu, 24 Februari 2024 - 02:20 WIB
Perubahan pola makan dan gaya hidup karena stres berkepanjangan juga berpengaruh langsung terhadap munculnya penyakit lambung.
Dosen Keperawatan Jiwa ini berpesan, bagi para kontestan pemilihan umum yang dinyatakan gagal dalam kontestasi Pemilu saat ini, perlu memahami bagaimana stres akan mempengaruhi kesehatan fisik. Pengelolaan stres yang tepat dapat mengurangi risiko munculnya penyakit lambung.
Tindakan yang dapat dilakukan yaitu dengan menyadari kondisi kesehatan mental saat ini dan menjaga keseimbangan kondisi fisik maupun mental. Individu dapat berbagi pengalaman dengan orang terdekat untuk mengurangi beban pikiran yang mengganggu.
Melakukan distraksi dengan mendengarkan musik, membaca buku, berkebun, juga melakukan aktivitas fisik seperti olahraga, meditasi, dan yoga. Pemenuhan kebutuhan tidur yang memadai dan menjaga pola makan yang sehat dapat meminimalisir dampak negatif stres pada kesehatan lambung dan tubuh secara umum.
“Apabila kondisi stres dirasakan tidak dapat ditangani secara mandiri, sebaiknya menghubungi layanan kesehatan atau profesional kesehatan jiwa untuk mendapatkan penanganan yang tepat,” pungkasnya.
Dosen Keperawatan Jiwa ini berpesan, bagi para kontestan pemilihan umum yang dinyatakan gagal dalam kontestasi Pemilu saat ini, perlu memahami bagaimana stres akan mempengaruhi kesehatan fisik. Pengelolaan stres yang tepat dapat mengurangi risiko munculnya penyakit lambung.
Tindakan yang dapat dilakukan yaitu dengan menyadari kondisi kesehatan mental saat ini dan menjaga keseimbangan kondisi fisik maupun mental. Individu dapat berbagi pengalaman dengan orang terdekat untuk mengurangi beban pikiran yang mengganggu.
Melakukan distraksi dengan mendengarkan musik, membaca buku, berkebun, juga melakukan aktivitas fisik seperti olahraga, meditasi, dan yoga. Pemenuhan kebutuhan tidur yang memadai dan menjaga pola makan yang sehat dapat meminimalisir dampak negatif stres pada kesehatan lambung dan tubuh secara umum.
“Apabila kondisi stres dirasakan tidak dapat ditangani secara mandiri, sebaiknya menghubungi layanan kesehatan atau profesional kesehatan jiwa untuk mendapatkan penanganan yang tepat,” pungkasnya.
(tsa)
tulis komentar anda