Stres Akibat Gagal Pemilu Bisa Picu Masalah Lambung
Sabtu, 24 Februari 2024 - 02:20 WIB
SURABAYA - Euforia Pemilu biasanya diikuti dampak tidak terduga yang berkaitan dengan masalah kesehatan fisik dan mental, terutama bagi para kontestan yang gagal. Kegagalan tersebut membawa akibat yang memicu masalah kesehatan.
Menurut Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surabaya Uswatun Hasanah, penelitian terbaru menyoroti tingkat stres yang tinggi akibat kegagalan dalam ajang pemilihan umum dapat memicu masalah kesehatan, khususnya lambung.
“Stres yang berlangsung lama dapat meningkatkan produksi asam lambung, yang selanjutnya dapat menyebabkan munculnya gastritis atau tukak lambung,” ujarnya belum lama ini.
Dia menambahkan, kondisi stres dapat memicu munculnya masalah lambung karena saat seseorang mengalami stres tubuh akan meningkatkan aktivitas saraf simpatis sehingga melepaskan hormon stres yaitu kortisol dan adrenalin.
“Kehadiran hormon ini menstimulasi produksi asam lambung dalam jumlah banyak yang berpotensi merusak lapisan pelindung dinding lambung (mukosa lambung) dan akhirnya menyebabkan munculnya peradangan pada lambung. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya gastritis atau tukak lambung,” urainya.
Uswatun mengatakan, meningkatnya aktivitas saraf simpatis juga berdampak pada perubahan motilitas lambung yaitu kemampuan dalam mencerna makanan dan mengosongkan isinya.
Saat kondisi stres, motalitas akan menurun dan menyebabkan menumpuknya asam lambung yang berisiko memicu terjadinya refluk asam.
Munculnya masalah lambung akibat stres juga dapat diakibatkan oleh gangguan sistem imun yang menyebabkan seseorang mudah terinfeksi oleh bakteri Helicobacter Pylori yang merupakan penyebab utama tukak lambung dan memperburuk kondisi peradangan pada lambung.
Menurut Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surabaya Uswatun Hasanah, penelitian terbaru menyoroti tingkat stres yang tinggi akibat kegagalan dalam ajang pemilihan umum dapat memicu masalah kesehatan, khususnya lambung.
“Stres yang berlangsung lama dapat meningkatkan produksi asam lambung, yang selanjutnya dapat menyebabkan munculnya gastritis atau tukak lambung,” ujarnya belum lama ini.
Dia menambahkan, kondisi stres dapat memicu munculnya masalah lambung karena saat seseorang mengalami stres tubuh akan meningkatkan aktivitas saraf simpatis sehingga melepaskan hormon stres yaitu kortisol dan adrenalin.
“Kehadiran hormon ini menstimulasi produksi asam lambung dalam jumlah banyak yang berpotensi merusak lapisan pelindung dinding lambung (mukosa lambung) dan akhirnya menyebabkan munculnya peradangan pada lambung. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya gastritis atau tukak lambung,” urainya.
Uswatun mengatakan, meningkatnya aktivitas saraf simpatis juga berdampak pada perubahan motilitas lambung yaitu kemampuan dalam mencerna makanan dan mengosongkan isinya.
Saat kondisi stres, motalitas akan menurun dan menyebabkan menumpuknya asam lambung yang berisiko memicu terjadinya refluk asam.
Munculnya masalah lambung akibat stres juga dapat diakibatkan oleh gangguan sistem imun yang menyebabkan seseorang mudah terinfeksi oleh bakteri Helicobacter Pylori yang merupakan penyebab utama tukak lambung dan memperburuk kondisi peradangan pada lambung.
tulis komentar anda