Apakah Taylor Swift Boleh Tampil di Indonesia? Terungkap Kontrak Eksklusif Singapura untuk sang Diva
Selasa, 05 Maret 2024 - 08:53 WIB
“Tapi pemerintah Singapura pintar. Mereka mengatakan kepada penyelenggara untuk tidak mengadakan pertunjukan lain di Asia Tenggara," lanjut sang Perdana Menteri, seperti dikutip dari The Guardian, Selasa (5/3/2024).
Berhubung ada kesepakatan tersebut, Taylor Swift agaknya tidak boleh tampil di negara Asia Tenggara lain, termasuk Indonesa. Sebab, kesepakatan eksklusif itu tentu saja tak memperbolehkan sang penyanyi menggelar konser serupa di negara lain di kawasan ini.
Selain Singapura, Jepang dan Australia juga masuk dalam agenda tur Eras di kawasan Asia.
Asia Tenggara sendiri disebut-sebut sebagai "rumah" bagi banyak penggemar setia Taylor Swift. Bahkan Kota Quezon di Filipina pernah terdaftar oleh Spotify sebagai "rumah" bagi jumlah pendengar terbesar kelima dalam peringkat kota-kota secara global.
Konser Taylor Swift di Singapura tentu akan membawa pengaruh besar bagi sektor pariwisata setempat. Begitu juga yang terjadi di negara lain yang menjadi persinggahan Taylor. Saking besar pengaruh tersebut, sampai muncul istilah Swiftonomics, di mana kehadiran Taylor Swift di satu negara dipastikan bakal memutar roda ekonomi yang begitu kencang.
Taylor Swift sudah merencanakan 140 konser di lima benua yang dimulai sejak 2023 hingga 2024 ini. Menurut Bloomberg, setiap pertunjukan The Eras Tour menghasilkan USD13 juta atau sekitar Rp204 miliar dan telah meraup USD300 juta atau Rp4,7 triliun dari 22 konser yang sudah berjalan.
Baca Juga
Berhubung ada kesepakatan tersebut, Taylor Swift agaknya tidak boleh tampil di negara Asia Tenggara lain, termasuk Indonesa. Sebab, kesepakatan eksklusif itu tentu saja tak memperbolehkan sang penyanyi menggelar konser serupa di negara lain di kawasan ini.
Selain Singapura, Jepang dan Australia juga masuk dalam agenda tur Eras di kawasan Asia.
Asia Tenggara sendiri disebut-sebut sebagai "rumah" bagi banyak penggemar setia Taylor Swift. Bahkan Kota Quezon di Filipina pernah terdaftar oleh Spotify sebagai "rumah" bagi jumlah pendengar terbesar kelima dalam peringkat kota-kota secara global.
Konser Taylor Swift di Singapura tentu akan membawa pengaruh besar bagi sektor pariwisata setempat. Begitu juga yang terjadi di negara lain yang menjadi persinggahan Taylor. Saking besar pengaruh tersebut, sampai muncul istilah Swiftonomics, di mana kehadiran Taylor Swift di satu negara dipastikan bakal memutar roda ekonomi yang begitu kencang.
Taylor Swift sudah merencanakan 140 konser di lima benua yang dimulai sejak 2023 hingga 2024 ini. Menurut Bloomberg, setiap pertunjukan The Eras Tour menghasilkan USD13 juta atau sekitar Rp204 miliar dan telah meraup USD300 juta atau Rp4,7 triliun dari 22 konser yang sudah berjalan.
(tsa)
Lihat Juga :
tulis komentar anda