Pekan Mode Usung Pagelaran Busana yang Terinspirasi Budaya Nasional
Selasa, 05 Maret 2024 - 15:15 WIB
JAKARTA - Sejumlah desainer dan brand fashion menggelar peragaan busana terbaru dalam Plaza Indonesia Fashion Week, Senin (4/3/2024).
Yang pertama ada Sebastian Gunawan dan Cristina Panarese, yang memperkenalkan koleksi terbaru mereka, Le Sable. Koleksi ini terinspirasi dari keanggunan cahaya matahari senja serta kilauan pasir.
Busana yang ditampilkan menghadirkan berbagai cerita feminitas serta keanggunan di padang pasir. Ornamen flora diusung untuk menggambarkan adanya kelembutan di tengah kerasnya kehidupan gurun.
Hamparan serta turapan pasir yang berlapis digambarkan secara feminin dan anggun dalam berbagai silhouette beralur dan bergelombang dalam berbagai bentuk. Menawarkan gaya dan kenyamanan, koleksi ini menghadirkan kombinasi antara atasan panjang dengan celana palazzo, cape plisket, rok lebar dengan jaket panjang, kaftan, serta modlook panjang sebagai ciri khas Timur Tengah.
Sentuhan artisan ini menempatkan SEBASTIANred sebagai pakaian ready-to-wear deluxe. Palet warna menjadi penentu bagi suasana ini, menggunakan kombinasi warna pastel, warna cerah, dan sentuhan warna netral yaitu dusty pink, lacquer (silver), hijau, putih, dan hitam.
Dilanjutkan di hari yang sama, Parang Kencana memilih tema Sanjita yang berasal dari bahasa sansekerta. Sanjita memiliki arti “a conqueror & winner”, terinspirasi dari sejarah kerajaan Majapahit sebagai salah satu kerajaan Hindhu-Buddha terbesar dan terkuat pada masa itu.
Istimewa
Koleksinya direpresentasikan melalui silhouette yang strong, bold, dan boxy serta dikombinasikan dengan motif batik yang terinspirasi dari kerajaan Majapahit, salah satunya motif “Sinjang Kawung” yang telah terukir di arca-arca peninggalan kerajaan Majapahit, jauh sebelum teknik membatik ditemukan.
Yang pertama ada Sebastian Gunawan dan Cristina Panarese, yang memperkenalkan koleksi terbaru mereka, Le Sable. Koleksi ini terinspirasi dari keanggunan cahaya matahari senja serta kilauan pasir.
Busana yang ditampilkan menghadirkan berbagai cerita feminitas serta keanggunan di padang pasir. Ornamen flora diusung untuk menggambarkan adanya kelembutan di tengah kerasnya kehidupan gurun.
Hamparan serta turapan pasir yang berlapis digambarkan secara feminin dan anggun dalam berbagai silhouette beralur dan bergelombang dalam berbagai bentuk. Menawarkan gaya dan kenyamanan, koleksi ini menghadirkan kombinasi antara atasan panjang dengan celana palazzo, cape plisket, rok lebar dengan jaket panjang, kaftan, serta modlook panjang sebagai ciri khas Timur Tengah.
Sentuhan artisan ini menempatkan SEBASTIANred sebagai pakaian ready-to-wear deluxe. Palet warna menjadi penentu bagi suasana ini, menggunakan kombinasi warna pastel, warna cerah, dan sentuhan warna netral yaitu dusty pink, lacquer (silver), hijau, putih, dan hitam.
Dilanjutkan di hari yang sama, Parang Kencana memilih tema Sanjita yang berasal dari bahasa sansekerta. Sanjita memiliki arti “a conqueror & winner”, terinspirasi dari sejarah kerajaan Majapahit sebagai salah satu kerajaan Hindhu-Buddha terbesar dan terkuat pada masa itu.
Istimewa
Koleksinya direpresentasikan melalui silhouette yang strong, bold, dan boxy serta dikombinasikan dengan motif batik yang terinspirasi dari kerajaan Majapahit, salah satunya motif “Sinjang Kawung” yang telah terukir di arca-arca peninggalan kerajaan Majapahit, jauh sebelum teknik membatik ditemukan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda