Seruan para Pemangku Kepentingan untuk Mendorong Gaya Hidup Sehat demi Cegah Obesitas pada Anak
Rabu, 06 Maret 2024 - 08:30 WIB
Untuk penanganan anak yang telah mengalami obesitas, disarankan untuk menghindari makanan yang diproses, mengonsumsi lima kali buah dan sayur per hari, tidak duduk lebih dari dua jam sehari, berolahraga selama satu jam setiap hari, dan mengurangi konsumsi gula atau gula tambahan.
Diah Satiyani Saminarsih, Founder dan CEO CISDI, menekankan pentingnya membaca label kandungan gizi makanan dalam pencegahan dan penanganan obesitas pada anak.
“Memperhatikan kandungan gizi membantu kita memahami apa yang kita konsumsi. Namun, jika akses terhadap makanan yang tinggi gula, yodium tinggi, dan minuman dengan gula tinggi tidak dibatasi, akan sulit bagi orang tua untuk membentuk pola makan dan hidup yang sehat," kata Diah.
"Selain itu, faktor harga juga berperan penting. Jika harga makanan murah, cenderung itulah yang akan dibeli. Oleh karena itu, keluarga perlu membentuk pola konsumsi yang sehat, dengan dukungan kebijakan dari pemerintah. Kemenkes telah mendorong penerapan aturan cukai pada makanan dan minuman yang mengandung pemanis untuk membantu mengurangi konsumsi gula sesuai anjuran pemerintah, serta mencegah dan mengatasi obesitas serta penyakit lainnya yang berhubungan dengan obesitas," lanjut dia.
Sementara itu, Duta Besar Denmark untuk Indonesia H.E. Sten Frimodt Nielsen menyatakan dukungannya untuk upaya kolaboratif dari para pihak untuk mengatasi obesitas ini.
"Obesitas pada anak adalah masalah kesehatan global yang tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. Hal ini merupakan masalah serius yang berdampak pada sistem kesehatan nasional. Oleh karena itu, kita membutuhkan kolaborasi yang kuat, tidak hanya dari pemerintah, tetapi juga dari sektor swasta, untuk bekerja sama dalam mengatasi obesitas pada anak," tuturnya.
Sreerekha Sreenivasan, Vice President dan General Manager Novo Nordisk Indonesia menambahkan, selama bertahun-tahun pihaknya berkomitmen untuk mendorong perubahan pada obesitas dan secara aktif meningkatkan kesadaran serta melakukan edukasi untuk mencegah obesitas pada anak.
"Melalui inisiatif dan kolaborasi dengan berbagai pihak dari pemangku kepentingan, seperti pemerintah, para ahli, UNICEF, dan masyarakat secara bersama-sama, kerja sama ini akan meningkatkan jangkauan kami dan tentunya akan membawa perubahan pada kehidupan anak-anak Indonesia,” pungkasnya.
Diah Satiyani Saminarsih, Founder dan CEO CISDI, menekankan pentingnya membaca label kandungan gizi makanan dalam pencegahan dan penanganan obesitas pada anak.
“Memperhatikan kandungan gizi membantu kita memahami apa yang kita konsumsi. Namun, jika akses terhadap makanan yang tinggi gula, yodium tinggi, dan minuman dengan gula tinggi tidak dibatasi, akan sulit bagi orang tua untuk membentuk pola makan dan hidup yang sehat," kata Diah.
"Selain itu, faktor harga juga berperan penting. Jika harga makanan murah, cenderung itulah yang akan dibeli. Oleh karena itu, keluarga perlu membentuk pola konsumsi yang sehat, dengan dukungan kebijakan dari pemerintah. Kemenkes telah mendorong penerapan aturan cukai pada makanan dan minuman yang mengandung pemanis untuk membantu mengurangi konsumsi gula sesuai anjuran pemerintah, serta mencegah dan mengatasi obesitas serta penyakit lainnya yang berhubungan dengan obesitas," lanjut dia.
Sementara itu, Duta Besar Denmark untuk Indonesia H.E. Sten Frimodt Nielsen menyatakan dukungannya untuk upaya kolaboratif dari para pihak untuk mengatasi obesitas ini.
"Obesitas pada anak adalah masalah kesehatan global yang tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. Hal ini merupakan masalah serius yang berdampak pada sistem kesehatan nasional. Oleh karena itu, kita membutuhkan kolaborasi yang kuat, tidak hanya dari pemerintah, tetapi juga dari sektor swasta, untuk bekerja sama dalam mengatasi obesitas pada anak," tuturnya.
Sreerekha Sreenivasan, Vice President dan General Manager Novo Nordisk Indonesia menambahkan, selama bertahun-tahun pihaknya berkomitmen untuk mendorong perubahan pada obesitas dan secara aktif meningkatkan kesadaran serta melakukan edukasi untuk mencegah obesitas pada anak.
"Melalui inisiatif dan kolaborasi dengan berbagai pihak dari pemangku kepentingan, seperti pemerintah, para ahli, UNICEF, dan masyarakat secara bersama-sama, kerja sama ini akan meningkatkan jangkauan kami dan tentunya akan membawa perubahan pada kehidupan anak-anak Indonesia,” pungkasnya.
(tsa)
Lihat Juga :
tulis komentar anda