Fakta-Fakta Konsumsi Nasi Putih, Benarkah Picu Masalah Kesehatan?
Selasa, 02 April 2024 - 17:30 WIB
Kelemahan terbesar dari nasi putih adalah peningkatan tajam kadar glukosa darah postprandial1, juga memiliki indeks glikemik yang lebih tinggi (di atas 65), yang selanjutnya dapat meningkatkan risiko diabetes.
Studi juga menunjukkan peningkatan risiko diabetes sebesar 23% dengan tambahan porsi nasi putih setiap hari. Hal ini karena pengolahan nasi putih menghilangkan sebagian besar serat dan nutrisi dari biji-bijian yang memiliki sifat anti diabetes.
Studi tersebut menyimpulkan bahwa mengganti nasi putih dengan karbohidrat gandum utuh (termasuk nasi merah) dapat menjadi salah satu strategi untuk mengurangi risiko diabetes.
Hal ini tidak hanya terjadi pada nasi putih saja. Mengonsumsi lebih banyak makanan olahan, termasuk roti putih dan makanan manis lainnya, dapat meningkatkan risiko diabetes.
Sebuah studi prospektif dilakukan terhadap 132.373 orang berusia 35-70 tahun untuk mempelajari hubungan asupan nasi putih dengan kejadian diabetes. Selama masa tindak lanjut, 6.129 orang didiagnosis menderita diabetes. Studi tersebut menyimpulkan bahwa asupan nasi putih lebih dari 450g/hari menyebabkan kejadian diabetes.
2. Menyebabkan Sindrom Metabolik
Sebuah penelitian di Korea menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi nasi putih dalam jangka waktu lama berisiko lebih tinggi terkena sindrom metabolic, terutama terjadi pada wanita pascamenopause, di mana wanita yang mengonsumsi nasi putih memiliki risiko lebih tinggi terkena sindrom metabolik dibandingkan wanita yang mengonsumsi nasi multi-grain. Wanita yang mengonsumsi nasi putih juga menunjukkan tanda-tanda obesitas sentral dan dislipidemia3.
Dalam penelitian lain di Korea, konsumsi nasi putih yang tinggi meningkatkan risiko sindrom metabolik pada remaja putri.
3. Menyebabkan Kenaikan Berat Badan
Pola makan yang didominasi nasi putih terbukti meningkatkan angka obesitas. Namun, beberapa penelitian tidak menemukan hubungan yang signifikan antara asupan nasi putih dan obesitas – dan memerlukan penelitian lebih lanjut.
Studi juga menunjukkan peningkatan risiko diabetes sebesar 23% dengan tambahan porsi nasi putih setiap hari. Hal ini karena pengolahan nasi putih menghilangkan sebagian besar serat dan nutrisi dari biji-bijian yang memiliki sifat anti diabetes.
Studi tersebut menyimpulkan bahwa mengganti nasi putih dengan karbohidrat gandum utuh (termasuk nasi merah) dapat menjadi salah satu strategi untuk mengurangi risiko diabetes.
Hal ini tidak hanya terjadi pada nasi putih saja. Mengonsumsi lebih banyak makanan olahan, termasuk roti putih dan makanan manis lainnya, dapat meningkatkan risiko diabetes.
Sebuah studi prospektif dilakukan terhadap 132.373 orang berusia 35-70 tahun untuk mempelajari hubungan asupan nasi putih dengan kejadian diabetes. Selama masa tindak lanjut, 6.129 orang didiagnosis menderita diabetes. Studi tersebut menyimpulkan bahwa asupan nasi putih lebih dari 450g/hari menyebabkan kejadian diabetes.
2. Menyebabkan Sindrom Metabolik
Sebuah penelitian di Korea menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi nasi putih dalam jangka waktu lama berisiko lebih tinggi terkena sindrom metabolic, terutama terjadi pada wanita pascamenopause, di mana wanita yang mengonsumsi nasi putih memiliki risiko lebih tinggi terkena sindrom metabolik dibandingkan wanita yang mengonsumsi nasi multi-grain. Wanita yang mengonsumsi nasi putih juga menunjukkan tanda-tanda obesitas sentral dan dislipidemia3.
Dalam penelitian lain di Korea, konsumsi nasi putih yang tinggi meningkatkan risiko sindrom metabolik pada remaja putri.
3. Menyebabkan Kenaikan Berat Badan
Pola makan yang didominasi nasi putih terbukti meningkatkan angka obesitas. Namun, beberapa penelitian tidak menemukan hubungan yang signifikan antara asupan nasi putih dan obesitas – dan memerlukan penelitian lebih lanjut.
tulis komentar anda