Fakta-Fakta Konsumsi Nasi Putih, Benarkah Picu Masalah Kesehatan?

Selasa, 02 April 2024 - 17:30 WIB
loading...
Fakta-Fakta Konsumsi Nasi Putih, Benarkah Picu Masalah Kesehatan?
Apakah nasi putih itu sehat? Ini menjadi pertanyaan banyak orang. Sebagian khawatir dengan dampak negatif nasi putih. Foto/ shutterstock
A A A
JAKARTA - Apakah nasi putih itu sehat? Ini menjadi pertanyaan banyak orang. Sebagian khawatir dengan dampak negatif nasi putih.

Ya, lebih dari dua pertiga orang di seluruh dunia mengonsumsi nasi putih secara rutin dan uniknya, nasi putih mendapat banyak kritik terkait masalah kesehatan.

Baca Juga: 7 Buah Terbaik untuk Melancarkan Pencernaan, Bisa Jadi Camilan usai Salat Tarawih

Nasi putih tidak lain hanyalah beras giling yang kulitnya dan kumannya telah dihilangkan. Proses ini mengubah rasa dan penampilan beras sehingga memperpanjang umur simpan.

Setelah digiling, beras biasanya dipoles sehingga menghasilkan beras putih mengkilat dan cerah seperti yang Anda lihat di pasaran.

Proses penggilingan membersihkan beras dan menghilangkan sekam dari biji-bijian, sehingga menghasilkan beras merah. Beras ini kemudian dipoles lebih lanjut untuk menyempurnakan penampilan dan membuatnya lebih dapat dimakan dengan menghilangkan dedak dan kumannya. Pemolesan ini menghilangkan nutrisi penting yang penting bagi kesehatan.

Studi menunjukkan bahwa individu yang mengonsumsi nasi putih setidaknya lima kali seminggu memiliki kemungkinan 20% lebih besar terkena diabetes tipe 2. Salah satu alasan utama orang lebih memilih nasi putih adalah karena rasanya yang enak. Nasi putih juga lebih cepat matang dibandingkan jenis nasi lainnya, termasuk nasi merah.

Di Jepang, nasi putih bukan hanya sekadar makanan, juga dianggap sebagai simbol kemurnian dan kesederhanaan.

Efak Nasi Putih untuk Kesehatan

1. Meningkatkan Risiko Diabetes
Kelemahan terbesar dari nasi putih adalah peningkatan tajam kadar glukosa darah postprandial1, juga memiliki indeks glikemik yang lebih tinggi (di atas 65), yang selanjutnya dapat meningkatkan risiko diabetes.

Studi juga menunjukkan peningkatan risiko diabetes sebesar 23% dengan tambahan porsi nasi putih setiap hari. Hal ini karena pengolahan nasi putih menghilangkan sebagian besar serat dan nutrisi dari biji-bijian yang memiliki sifat anti diabetes.

Studi tersebut menyimpulkan bahwa mengganti nasi putih dengan karbohidrat gandum utuh (termasuk nasi merah) dapat menjadi salah satu strategi untuk mengurangi risiko diabetes.

Hal ini tidak hanya terjadi pada nasi putih saja. Mengonsumsi lebih banyak makanan olahan, termasuk roti putih dan makanan manis lainnya, dapat meningkatkan risiko diabetes.

Sebuah studi prospektif dilakukan terhadap 132.373 orang berusia 35-70 tahun untuk mempelajari hubungan asupan nasi putih dengan kejadian diabetes. Selama masa tindak lanjut, 6.129 orang didiagnosis menderita diabetes. Studi tersebut menyimpulkan bahwa asupan nasi putih lebih dari 450g/hari menyebabkan kejadian diabetes.

2. Menyebabkan Sindrom Metabolik
Sebuah penelitian di Korea menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi nasi putih dalam jangka waktu lama berisiko lebih tinggi terkena sindrom metabolic, terutama terjadi pada wanita pascamenopause, di mana wanita yang mengonsumsi nasi putih memiliki risiko lebih tinggi terkena sindrom metabolik dibandingkan wanita yang mengonsumsi nasi multi-grain. Wanita yang mengonsumsi nasi putih juga menunjukkan tanda-tanda obesitas sentral dan dislipidemia3.

Dalam penelitian lain di Korea, konsumsi nasi putih yang tinggi meningkatkan risiko sindrom metabolik pada remaja putri.

3. Menyebabkan Kenaikan Berat Badan
Pola makan yang didominasi nasi putih terbukti meningkatkan angka obesitas. Namun, beberapa penelitian tidak menemukan hubungan yang signifikan antara asupan nasi putih dan obesitas – dan memerlukan penelitian lebih lanjut.

Namun, nasi putih adalah biji-bijian olahan. Penelitian menyatakan bahwa mengganti biji-bijian olahan dengan biji-bijian utuh dapat meningkatkan pemeliharaan berat badan yang sehat.

Manfaat Nasi Putih

Nasi putih bisa terasa enak di perut Anda. Ini mungkin satu-satunya cara yang bisa bermanfaat bagi siapa pun, terutama dalam kasus tertentu. Nasi putih merupakan komponen penting dalam diet BRAT yang terdiri dari pisang, nasi, saus apel, dan roti panggang. Diet ini dianjurkan setelah sakit perut atau diare.

Nasi putih berperan penting dalam mengatasi gejala diare. Ini rendah serat dan membantu membuat tinja lebih kencang. Rendahnya kandungan serat pada nasi putih juga membuat perut Anda tidak perlu bekerja keras untuk mencernanya jika sedang sakit perut.

Nasi putih lebih mudah dicerna. Ini dapat meringankan gejala tidak nyaman dari masalah pencernaan seperti penyakit Crohn, penyakit radang usus, dan kolitis ulserativa. Karena rendah serat, ini mengurangi beban pada saluran pencernaan dan memungkinkannya untuk beristirahat dan memulihkan diri.



Nasi putih sebagian besar mengandung karbohidrat. Memasangkannya dengan makanan kaya protein seperti ayam, kacang-kacangan, atau tahu, serta campuran sayuran, tidak hanya menambah cita rasa tetapi juga menambah penambah nutrisi pada makanan Anda.

Namun sebaliknya, nasi merah adalah pengganti nasi putih yang bagus. Ini lebih kaya serat dan nutrisi penting lainnya. Tabel berikut berisi jumlah rata-rata nutrisi yang ditawarkan setiap jenis beras untuk setiap 100 gram (3,5 ons).
(tdy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1267 seconds (0.1#10.140)