5 Tradisi Unik Sambut Lebaran di Indonesia, Grebeg Syawal hingga Perang Topat
Minggu, 07 April 2024 - 14:41 WIB
Biasanya, tradisi Ronjok Sayak ini dilakukan setelah melaksanakan salat isya pada tanggal 1 Syawal.
Konon katanya, permainan meriam ini guna untuk mengusir hantu. Festival menyambut lebaran yang terkenal meriah ini digelar selama tiga hari berturut-turut. Dimulai sejak sebelum, sesaat, dan sesudah lebaran.
Menariknya, Festival Meriam Karbit tidak hanya menjadi tradisi lebaran saja. Melainkan, juga menjadi warisan budaya yang kental dengan nilai historis karena berkaitan dengan sejarah berdirinya Kota Pontianak.
Nasi jaha adalah makanan khas Sulawesi Utara yang berbahan dasar beras dan dimasak dalam batang bambu. Hidangan khas ini memiliki perpaduan rasa gurih dari santan, serta jahe yang cukup kuat.
Menurut kepercayaan, tradisi Binarundak dalam menyambut lebaran merupakan sarana silaturahmi terhadap sesama, sekaligus sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT.
Sebelum ‘perang’ dimulai, masyarakat akan melakukan doa dan ziarah di Makam Loang Baloq di kawasan Pantai Tanjung Karang dan Makam Bintaro di kawasan Pantai Bintaro. Uniknya, setelah tradisi dimulai, ketupat-ketupat yang digunakan untuk berperang akan kembali diperebutkan, karena dipercaya membawa kesuburan sehingga membuat panen melimpah.
3. Tradisi Meriam Karbit (Kalimantan Barat)
Jangan kaget jika Anda mendengar suara gemuruh bak dentuman guntur di Pontianak, Kalimantan Barat, menjelang Lebaran. Pasalnya, itu adalah suara ledakan meriam karbit tradisi warga Pontianak yang dirayakan di pinggiran Sungai Kapuas, setiap kali bulan Ramadhan dan lebaran datang.Konon katanya, permainan meriam ini guna untuk mengusir hantu. Festival menyambut lebaran yang terkenal meriah ini digelar selama tiga hari berturut-turut. Dimulai sejak sebelum, sesaat, dan sesudah lebaran.
Menariknya, Festival Meriam Karbit tidak hanya menjadi tradisi lebaran saja. Melainkan, juga menjadi warisan budaya yang kental dengan nilai historis karena berkaitan dengan sejarah berdirinya Kota Pontianak.
4. Binarundak (Sulawesi Utara)
Masyarakat Motoboi Besar di Sulawesi Utara juga memiliki tradisi menyambut lebaran warisan leluhur yang masih dilakukan dan dilestarikan sampai sekarang, yakni tradisi Binarundak. Yakni sebuah tradisi membuat atau memasak nasi jaha secara bersama-sama yang dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut setelah hari raya Idul Fitri.Nasi jaha adalah makanan khas Sulawesi Utara yang berbahan dasar beras dan dimasak dalam batang bambu. Hidangan khas ini memiliki perpaduan rasa gurih dari santan, serta jahe yang cukup kuat.
Menurut kepercayaan, tradisi Binarundak dalam menyambut lebaran merupakan sarana silaturahmi terhadap sesama, sekaligus sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT.
5. Perang Topat (Nusa Tenggara Barat)
Di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), ada tradisi Perang Topat atau ‘perang ketupat’ sebagai tradisi menyambut lebaran yang unik dan penuh makna. Konon, tradisi saling melemparkan ketupat ini merupakan simbol kerukunan antarumat Hindu dan Islam yang hidup berdampingan di Lombok.Sebelum ‘perang’ dimulai, masyarakat akan melakukan doa dan ziarah di Makam Loang Baloq di kawasan Pantai Tanjung Karang dan Makam Bintaro di kawasan Pantai Bintaro. Uniknya, setelah tradisi dimulai, ketupat-ketupat yang digunakan untuk berperang akan kembali diperebutkan, karena dipercaya membawa kesuburan sehingga membuat panen melimpah.
tulis komentar anda