Mudahkan Masyarakat, Pergizi Pangan Berikan Layanan Edukasi Online
Senin, 13 April 2020 - 00:40 WIB
JAKARTA - Menghadapi pandemik Covid-19 yang terjadi saat ini, terdapat dua strategi pengendalian yang mesti terus digerakkan. Demikian sebagaimana diungkapkan Ketua Umum Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan (Pergizi Pangan) Indonesia, Prof Dr Hardinsyah MS saat konferensi online, belum lama ini.
Strategi pertama adalah penguatan imunitas dan kebugaran tubuh. Hal ini amat ditentukan oleh konsumsi pangan yang aman dan bergizi serta aktivitas dan istirahat yang cukup. Yang kedua, menjauhkan diri dari potensi paparan virus penyebab dengan cara menggunakan masker, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, menjaga jarak (social atau physical distancing), dan melakukan karantina sendiri, isolasi sendiri, #diRumahAja dll.
Menurut Prof Hardinsyah, pemerintah dan berbagai pihak telah melakukan upaya terutama dari segi edukasi dan pelayanan pemeriksaan Covid-19, serta kebijakan membatasi sebaran penyakit tersebut. Namun, belum ada upaya serius dan berskala luas untuk penguatan imunitas melalui perbaikan konsumsi pangan, dan meningkatkan kebugaran tubuh.
Di samping berperang melawan Covid-19, Indonesia juga masih dihadapkan dengan masalah stunting. Pemerintah pun telah mencanangkan percepatan penurunan dengan target turun dari 27% tahun 2019 menjadi 14% pada 2024. Target ini akan sulit dicapai bila terjadi gangguan penyediaaan dan konsumsi pangan masyarakat.
Beranjak dari hal tersebut, Pergizi Pangan beserta seluruh relawannya di berbagai daerah di Indonesia bertekad untuk turut berkontribusi sesuai kompetensi anggotanya dalam upaya promotif dan preventif dari segi gizi dan pangan. Upaya itu dilakukan melalui Layanan Edukasi dan Konsultasi Online Pangan Aman Bergizi dan Hidup Bugar (Leka Bergizi Bugar).
Digerakkan secara online, terutama lewat website, aplikasi WhatsApp, dan telepon, Leka Bergizi Bugar sejalan dengan prinsip physical distancing di era 4.0, sehingga bisa memberikan layanan yang lebih luas ke semua daerah di Indonesia sepanjang akses internet masih ada.
Prof Dr Hardinsyah menuturkan bahwa program Bhakti Pergizi Pangan bagi Negeri yang dilakukan melalui Leka Bergizi Bugar terdiri dari lima kegiatan. "Pertama edukasi via infografis dan tulisan singkat popular di media online kemudian diunggah di berbagai media sosial," kata dia.
"Kedua, diskusi dan seminar popular online, dengan menampilkan narasumber pakar gizi dan pangan serta public figure, seperti Teuku Zacky, dan tokoh yang memberi keteladanan dengan fokus utama gizi cegah stunting. Ketiga, chat dan live chat konsultasi di web pergizi.org tentang gizi, makanan dan gaya hidup sehat oleh Dietisien dan Nutritionis dengan special guest dr. Reisa Broto Asmoro," papar Prof Hardinsyah.
Kemudian, yang keempat adalah konsultasi online via WA dan telepon di berbagai provinsi di Indonesia dengan melibatkan 150 relawan konsultan Pergizi Pangan Indonesia dengan kualifikasi minimal dietisien atau berpendidikan magister bidang gizi, pangan atau kesehatan yang berpengalaman dari Aceh sampai Papua. Dan terakhir, edukasi dan promosi Gizi Seimbang dan Isi Piringku melalui musik atau lagu oleh pedangdut Ikke Nurjanah.
Saat acara launching, Pergizi Pangan Indonesia juga memperkenalkan tiga dutanya, yakni Ikke Nurjanah sebagai Duta Gizi Seimbang, Dr Reisa Broto Asmoro sebagai Duta Gizi Gaya Hidup Sehat, dan Teuku Zacky untuk Duta Gizi Cegah Stunting.
Lihat Juga: MD Entertainment Foundation dan 1000 Days Fund Kolaborasi Merilis Film Dokumenter tentang Stunting
Strategi pertama adalah penguatan imunitas dan kebugaran tubuh. Hal ini amat ditentukan oleh konsumsi pangan yang aman dan bergizi serta aktivitas dan istirahat yang cukup. Yang kedua, menjauhkan diri dari potensi paparan virus penyebab dengan cara menggunakan masker, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, menjaga jarak (social atau physical distancing), dan melakukan karantina sendiri, isolasi sendiri, #diRumahAja dll.
Menurut Prof Hardinsyah, pemerintah dan berbagai pihak telah melakukan upaya terutama dari segi edukasi dan pelayanan pemeriksaan Covid-19, serta kebijakan membatasi sebaran penyakit tersebut. Namun, belum ada upaya serius dan berskala luas untuk penguatan imunitas melalui perbaikan konsumsi pangan, dan meningkatkan kebugaran tubuh.
Di samping berperang melawan Covid-19, Indonesia juga masih dihadapkan dengan masalah stunting. Pemerintah pun telah mencanangkan percepatan penurunan dengan target turun dari 27% tahun 2019 menjadi 14% pada 2024. Target ini akan sulit dicapai bila terjadi gangguan penyediaaan dan konsumsi pangan masyarakat.
Beranjak dari hal tersebut, Pergizi Pangan beserta seluruh relawannya di berbagai daerah di Indonesia bertekad untuk turut berkontribusi sesuai kompetensi anggotanya dalam upaya promotif dan preventif dari segi gizi dan pangan. Upaya itu dilakukan melalui Layanan Edukasi dan Konsultasi Online Pangan Aman Bergizi dan Hidup Bugar (Leka Bergizi Bugar).
Digerakkan secara online, terutama lewat website, aplikasi WhatsApp, dan telepon, Leka Bergizi Bugar sejalan dengan prinsip physical distancing di era 4.0, sehingga bisa memberikan layanan yang lebih luas ke semua daerah di Indonesia sepanjang akses internet masih ada.
Prof Dr Hardinsyah menuturkan bahwa program Bhakti Pergizi Pangan bagi Negeri yang dilakukan melalui Leka Bergizi Bugar terdiri dari lima kegiatan. "Pertama edukasi via infografis dan tulisan singkat popular di media online kemudian diunggah di berbagai media sosial," kata dia.
"Kedua, diskusi dan seminar popular online, dengan menampilkan narasumber pakar gizi dan pangan serta public figure, seperti Teuku Zacky, dan tokoh yang memberi keteladanan dengan fokus utama gizi cegah stunting. Ketiga, chat dan live chat konsultasi di web pergizi.org tentang gizi, makanan dan gaya hidup sehat oleh Dietisien dan Nutritionis dengan special guest dr. Reisa Broto Asmoro," papar Prof Hardinsyah.
Kemudian, yang keempat adalah konsultasi online via WA dan telepon di berbagai provinsi di Indonesia dengan melibatkan 150 relawan konsultan Pergizi Pangan Indonesia dengan kualifikasi minimal dietisien atau berpendidikan magister bidang gizi, pangan atau kesehatan yang berpengalaman dari Aceh sampai Papua. Dan terakhir, edukasi dan promosi Gizi Seimbang dan Isi Piringku melalui musik atau lagu oleh pedangdut Ikke Nurjanah.
Saat acara launching, Pergizi Pangan Indonesia juga memperkenalkan tiga dutanya, yakni Ikke Nurjanah sebagai Duta Gizi Seimbang, Dr Reisa Broto Asmoro sebagai Duta Gizi Gaya Hidup Sehat, dan Teuku Zacky untuk Duta Gizi Cegah Stunting.
Lihat Juga: MD Entertainment Foundation dan 1000 Days Fund Kolaborasi Merilis Film Dokumenter tentang Stunting
(wah)
tulis komentar anda