6 Efek Samping Tidur Pakai AC, Waspada Nyeri Sendi dan Asma
Rabu, 17 April 2024 - 20:00 WIB
Tidur memakai AC semalaman dapat meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan, karena udara dingin dapat melemahkan respon kekebalan tubuh dan membuat individu lebih rentan terhadap infeksi virus dan bakteri. Paparan suhu dingin dalam waktu lama juga dapat menyempitkan pembuluh darah di saluran hidung dan saluran pernapasan bagian atas.
Sehingga mengurangi kemampuan tubuh dalam menangkis patogen dan virus. Untuk mengurangi risiko infeksi pernapasan, pertimbangkan untuk menjaga suhu ruangan yang nyaman, dan menerapkan kebiasaan kebersihan yang baik.
Seperti sering mencuci tangan dan menghindari kontak dekat dengan orang yang sakit, dan memastikan ventilasi yang baik di kamar tidur untuk meminimalkan penyebaran patogen di udara.
Menggunakan AC saat tidur dapat mengganggu pola tidur dan menyebabkan kualitas tidur buruk. Terutama jika suhu terlalu dingin atau unit AC mengeluarkan suara bising yang mengganggu tidur.
Suhu dingin dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan terbangun di malam hari. Sementara unit AC yang berisik dapat mengganggu tidur dan mencegah seseorang memasuki tahap tidur nyenyak dan restoratif.
Untuk mendorong tidur nyenyak, pertimbangkan untuk mengatur suhu AC ke tingkat yang nyaman, menggunakan mesin white noise atau penyumbat telinga untuk memblokir kebisingan, dan menjaga jadwal tidur yang konsisten.
AC juga bisa memperburuk alergi pada individu yang sensitif, karena AC dapat mengedarkan alergen seperti debu, serbuk sari, jamur, dan bulu hewan peliharaan jika tidak dirawat dengan baik. Selain itu, tingkat kelembapan yang rendah di ruangan ber-AC dapat berkontribusi pada akumulasi alergen dan polutan di udara.
Sehingga memperburuk gejala seperti bersin, hidung tersumbat, pilek, dan mata gatal. Untuk meringankan gejala alergi, pertimbangkan untuk menggunakan filter udara partikulat efisiensi tinggi (HEPA) di unit AC untuk memerangkap alergen.
Sehingga mengurangi kemampuan tubuh dalam menangkis patogen dan virus. Untuk mengurangi risiko infeksi pernapasan, pertimbangkan untuk menjaga suhu ruangan yang nyaman, dan menerapkan kebiasaan kebersihan yang baik.
Seperti sering mencuci tangan dan menghindari kontak dekat dengan orang yang sakit, dan memastikan ventilasi yang baik di kamar tidur untuk meminimalkan penyebaran patogen di udara.
5. Mengganggu Pola Tidur
Menggunakan AC saat tidur dapat mengganggu pola tidur dan menyebabkan kualitas tidur buruk. Terutama jika suhu terlalu dingin atau unit AC mengeluarkan suara bising yang mengganggu tidur.
Suhu dingin dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan terbangun di malam hari. Sementara unit AC yang berisik dapat mengganggu tidur dan mencegah seseorang memasuki tahap tidur nyenyak dan restoratif.
Untuk mendorong tidur nyenyak, pertimbangkan untuk mengatur suhu AC ke tingkat yang nyaman, menggunakan mesin white noise atau penyumbat telinga untuk memblokir kebisingan, dan menjaga jadwal tidur yang konsisten.
6. Memperburuk Alergi
AC juga bisa memperburuk alergi pada individu yang sensitif, karena AC dapat mengedarkan alergen seperti debu, serbuk sari, jamur, dan bulu hewan peliharaan jika tidak dirawat dengan baik. Selain itu, tingkat kelembapan yang rendah di ruangan ber-AC dapat berkontribusi pada akumulasi alergen dan polutan di udara.
Sehingga memperburuk gejala seperti bersin, hidung tersumbat, pilek, dan mata gatal. Untuk meringankan gejala alergi, pertimbangkan untuk menggunakan filter udara partikulat efisiensi tinggi (HEPA) di unit AC untuk memerangkap alergen.
tulis komentar anda