Bandara Internasional Indonesia Dipangkas, dari 34 Jadi 17
Senin, 29 April 2024 - 21:07 WIB
Nia menjelaskan, keputusan tersebut berkaca pada banyak negara yang juga tidak membuka penerbangan untuk wisatawan mancanegara, sehingga statusnya bukan bandara internasional.
“Itu sih poinnya kenapa mereka menutup yang lain karena tidak semua negara atau tidak banyak negara juga membuka seluruh portnya, jadi saya kira ini mungkin tentu dengan pertimbangan yang sudah dipikirkan matang-matang,” ungkapnya.
Menurut Nia, hal tersebut juga dipertimbangkan berdasarkan kemudahan kontroling. Meski begitu, ia berharap agar pemangkasan bandara internasional di Indonesia ini tidak berpengaruh terhadap konektivitas hingga operasional setiap bandara.
“Dan juga menurut saya ini mungkin lebih mudah untuk mengontrolnya kalau soal aksesibilitas itu kalau negara lain pun yang cuma dibuka 1, 2 airport,” terangnya.
“Tetapi ketika konektivitasnya mudah, banyak pilihan, lama waktu menunggunya tidak terlalu lama, mudah-mudahan itu tidak berpengaruh,” ucap dia lagi.
Selain itu, Nia juga berharap agar keputusan tersebut juga tetap bisa memudahkan pergerakan wisatawan nusantara, namun tetap bisa mendatangkan wisatawan mancanegara.
“Mudah-mudahan ini tetap buat perspektif kita sih tetap mendatangkan wisatawan mancanegara, dan memudahkan pergerakan wisatawan nusantara. Karena wisnus itu sangat didominasi perjalanan darat ya, dan di pulau Jawa,” ujarnya.
“Itu sih poinnya kenapa mereka menutup yang lain karena tidak semua negara atau tidak banyak negara juga membuka seluruh portnya, jadi saya kira ini mungkin tentu dengan pertimbangan yang sudah dipikirkan matang-matang,” ungkapnya.
Menurut Nia, hal tersebut juga dipertimbangkan berdasarkan kemudahan kontroling. Meski begitu, ia berharap agar pemangkasan bandara internasional di Indonesia ini tidak berpengaruh terhadap konektivitas hingga operasional setiap bandara.
“Dan juga menurut saya ini mungkin lebih mudah untuk mengontrolnya kalau soal aksesibilitas itu kalau negara lain pun yang cuma dibuka 1, 2 airport,” terangnya.
Baca Juga
“Tetapi ketika konektivitasnya mudah, banyak pilihan, lama waktu menunggunya tidak terlalu lama, mudah-mudahan itu tidak berpengaruh,” ucap dia lagi.
Selain itu, Nia juga berharap agar keputusan tersebut juga tetap bisa memudahkan pergerakan wisatawan nusantara, namun tetap bisa mendatangkan wisatawan mancanegara.
“Mudah-mudahan ini tetap buat perspektif kita sih tetap mendatangkan wisatawan mancanegara, dan memudahkan pergerakan wisatawan nusantara. Karena wisnus itu sangat didominasi perjalanan darat ya, dan di pulau Jawa,” ujarnya.
(tdy)
tulis komentar anda