Angkat Budaya Bangsa, 4 Desainer Tanah Air Gelar Peragaan Busana di Candi Sewu
Senin, 06 Mei 2024 - 19:41 WIB
Ada pula koleksi Gayatri, yang menjadi karya kolaborasi Julianto X Iwan Tirta Private Colletion. Julianto menyerap karakter dan power dari seorang Gayatri, lalu menterjemahkannya ke dalam koleksi nan modern, dengan motif-motif batik Iwan Tirta yang juga powerful.
Sementara itu, Maison Baaz X Iwan Tirta Private Collection menghadirkan Mata Hari yang terinspirasi dari sosok “Femme Fatale” di dunia spionase. Ia adalah seorang penari bernama Margaretha Geetruida, yang juga mata-mata selama masa Perang Dunia I.
Maison Baaz menuangkan kembali kontradiksi sosok Mata Hari yang tangguh tetapi juga lembut ke dalam satu koleksi rancangan gaun-gaun malam yang indah. Rancangan menggunakan bahan-bahan batik dari Iwan Tirta, yang dihiasi dengan kejelian ornamentasi bordir dan payet bermotif ‘matahari’. Koleksi ini terdiri dari 12 set rancangan, menghadirkan kembali bertemunya budaya Jawa dan Eropa.
Berkolaborasinya Iwan Tirta Private Collection dengan para desainer kali ini sangat membanggakan ranah mode Indonesia. Iwan Tirta Private Collection sebagai rumah batik ingin terus menampilkan batik dalam berbagai gaya, khususnya batik sebagai pakaian wanita melalui inisiatif Iwan Tirta Bespoke Ladieswear.
Melalui program ini, Iwan Tirta Private Collection tidak hanya menampilkan motif batik yang menjadi ciri khasnya, namun juga membina talenta-talenta baru, memberikan wadah bagi para desainer untuk berinovasi dalam kekayaan warisan batik, sehingga memastikan kebangkitan dan evolusi berkelanjutan dalam lanskap mode.
Sementara itu, pagelaran mode ini mendapatkan sambutan baik dari Balai Pelestarian Kebudayaan yang mengelola Candi Sewu.
“Balai Pelestarian Kebudayaan selaku instansi yang melakukan pelindungan terhadap situs Candi Sewu mengapresiasi acara yang bertujuan untuk melestarikan budaya Indonesia,” kata Septina Wardhani, Kepala Sub Bagian Balai Pelestarian Kawasan Wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.
"Melestarikan dan memajukan budaya Indonesia harus melibatkan seluruh stakeholder. Pelestarian, pemajuan, dan pengembangan kebudayaan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, namun juga menjadi tanggung jawab semua pihak dengan cara bergotong royong. Dengan demikian, masyarakat akan lebih mengenal budaya bangsa Indonesia, khususnya situs Candi Sewu dan batik, yang keduanya merupakan bagian dari warisan budaya dunia," pungkasnya.
Lihat Juga: Model Indonesia Jacey Philana Bawakan Koleksi Baru Dior dan Maison Valentino di Paris Couture Week 2023
Sementara itu, Maison Baaz X Iwan Tirta Private Collection menghadirkan Mata Hari yang terinspirasi dari sosok “Femme Fatale” di dunia spionase. Ia adalah seorang penari bernama Margaretha Geetruida, yang juga mata-mata selama masa Perang Dunia I.
Maison Baaz menuangkan kembali kontradiksi sosok Mata Hari yang tangguh tetapi juga lembut ke dalam satu koleksi rancangan gaun-gaun malam yang indah. Rancangan menggunakan bahan-bahan batik dari Iwan Tirta, yang dihiasi dengan kejelian ornamentasi bordir dan payet bermotif ‘matahari’. Koleksi ini terdiri dari 12 set rancangan, menghadirkan kembali bertemunya budaya Jawa dan Eropa.
Berkolaborasinya Iwan Tirta Private Collection dengan para desainer kali ini sangat membanggakan ranah mode Indonesia. Iwan Tirta Private Collection sebagai rumah batik ingin terus menampilkan batik dalam berbagai gaya, khususnya batik sebagai pakaian wanita melalui inisiatif Iwan Tirta Bespoke Ladieswear.
Melalui program ini, Iwan Tirta Private Collection tidak hanya menampilkan motif batik yang menjadi ciri khasnya, namun juga membina talenta-talenta baru, memberikan wadah bagi para desainer untuk berinovasi dalam kekayaan warisan batik, sehingga memastikan kebangkitan dan evolusi berkelanjutan dalam lanskap mode.
Sementara itu, pagelaran mode ini mendapatkan sambutan baik dari Balai Pelestarian Kebudayaan yang mengelola Candi Sewu.
“Balai Pelestarian Kebudayaan selaku instansi yang melakukan pelindungan terhadap situs Candi Sewu mengapresiasi acara yang bertujuan untuk melestarikan budaya Indonesia,” kata Septina Wardhani, Kepala Sub Bagian Balai Pelestarian Kawasan Wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.
"Melestarikan dan memajukan budaya Indonesia harus melibatkan seluruh stakeholder. Pelestarian, pemajuan, dan pengembangan kebudayaan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, namun juga menjadi tanggung jawab semua pihak dengan cara bergotong royong. Dengan demikian, masyarakat akan lebih mengenal budaya bangsa Indonesia, khususnya situs Candi Sewu dan batik, yang keduanya merupakan bagian dari warisan budaya dunia," pungkasnya.
Lihat Juga: Model Indonesia Jacey Philana Bawakan Koleksi Baru Dior dan Maison Valentino di Paris Couture Week 2023
(tsa)
tulis komentar anda