Lembaga Sensor Film Loloskan 41 Ribu Lebih Film Sepanjang 2023
Senin, 03 Juni 2024 - 14:08 WIB
JAKARTA - Lembaga Sensor Film (LSF) telah meloloskan lebih dari 41 ribu judul film di sepanjang tahun 2023.
Dalam konferensi pers laporan kinerja LSF 2023, Ketua LSF Rommy Fibry Hardiyanto mengatakan, pihaknya tidak hanya menyensor film panjang saja, melainkan juga film-film dengan durasi kurang dari satu menit.
"Jadi bisa saya sampaikan bahwa di tahun 2023 LSF itu total menyensor 41.491 judul film dan iklan film," ungkap Rommy Fibry Hardiyanto saat ditemui di kawasan, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (3/6/2024).
"Jangan bayangkan semua film layar lebar yang 90, 120 menit, itu ada iklan yang hanya 15 detik, 30 detik, 60 detik," tambahnya.
Rommy Fibry Hardiyanto menjelaskan, LSF tak pernah tidak meluluskan sebuah film. Apa pun adegan yang termuat dalam film akan bisa lolos, asalkan mengikuti regulasi yang telah ditentukan.
"Jadi LSF tidak pernah tidak meluluskan film. Jadi semua lulus sensor. Karena memang LSF ini pendekatannya itu dialog," terang Rommy Fibry Hardiyanto.
Namun, apabila dalam film itu ada adegan yang mengandung unsur pornografi, pihak LSF akan membuka sesi dialog bersama sutradara atau produser film guna mendapatkan solusi yang tepat.
Dalam konferensi pers laporan kinerja LSF 2023, Ketua LSF Rommy Fibry Hardiyanto mengatakan, pihaknya tidak hanya menyensor film panjang saja, melainkan juga film-film dengan durasi kurang dari satu menit.
"Jadi bisa saya sampaikan bahwa di tahun 2023 LSF itu total menyensor 41.491 judul film dan iklan film," ungkap Rommy Fibry Hardiyanto saat ditemui di kawasan, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (3/6/2024).
"Jangan bayangkan semua film layar lebar yang 90, 120 menit, itu ada iklan yang hanya 15 detik, 30 detik, 60 detik," tambahnya.
Rommy Fibry Hardiyanto menjelaskan, LSF tak pernah tidak meluluskan sebuah film. Apa pun adegan yang termuat dalam film akan bisa lolos, asalkan mengikuti regulasi yang telah ditentukan.
"Jadi LSF tidak pernah tidak meluluskan film. Jadi semua lulus sensor. Karena memang LSF ini pendekatannya itu dialog," terang Rommy Fibry Hardiyanto.
Namun, apabila dalam film itu ada adegan yang mengandung unsur pornografi, pihak LSF akan membuka sesi dialog bersama sutradara atau produser film guna mendapatkan solusi yang tepat.
Lihat Juga :
tulis komentar anda