Inovasi Serum Wajah dengan Bahan Aktif Melasyl dan Niacinamide untuk Lawan Hiperpigmentasi

Jum'at, 12 Juli 2024 - 03:39 WIB
La Roche-Posay meluncurkan inovasi terbaru untuk membantu melawan hiperpigmentasi, MELA B3 Serum. Foto/Istimewa
JAKARTA - La Roche-Posay meluncurkan inovasi terbaru untuk membantu melawan hiperpigmentasi, MELA B3 Serum. Mengandung Melasyl, bahan aktif multipaten yang dikembangkan selama 18 tahun penelitian dan diformulasikan dengan 10% Niacinamide, serum ini menjadi terobosan dalam masalah kulit hiperpigmentasi.

“La Roche-Posay memahami bahwa hiperpigmentasi adalah salah satu kondisi kulit yang paling umum dan kompleks untuk diatasi. Sebanyak 1 dari 2 orang mengalami gangguan pigmentasi, dan hal ini memberikan dampak besar pada kualitas hidup sehari-hari. Dengan bangga kami memperkenalkan MELA B3 Serum, inovasi dermatologis untuk membantu melawan pigmentasi dengan manfaat yang memberikan hasil nyata sejak minggu pertama penggunaan," kata Pandu Brodjonegoro, Marketing Director, L‘Oréal Dermatological Beauty, Indonesia

Hiperpigmentasi sendiri merupakan kondisi kulit yang ditandai dengan perubahan warna kulit menjadi lebih gelap di beberapa bagian yang disebabkan oleh produksi melanin berlebih. Melanin berlebih terkait sangat erat dengan inflamasi.



Saat inflamasi terjadi karena paparan terhadap sinar UV, usia, genetika, polusi atau prosedur tertentu, hal ini menstimulasi produksi melanin. Stres oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas menyebabkan inflamasi kronis dan pergerakan melanin ke permukaan kulit. Saat terakumulasi dan menetap, hiperpigmentasi yang terlihat dapat mengganggu warna dan kecerahan kulit.

Kondisi kulit hiperpigmentasi dapat dialami oleh semua orang, terutama mereka yang tinggal di daerah tropis dan sering terpapar sinar matahari. Terdapat beberapa faktor yang dapat memicu produksi melanin berlebih sehingga menghasilkan kondisi hiperpigmentasi, yakni paparan sinar matahari, yang dapat mengakibatkan timbulnya bintik hitam pada kulit; inflamasi yang terjadi pada kulit yang menimbulkan bekas jerawat atau bekas luka; serta faktor genetik serta prosedur terhadap kulit yang dapat menyebabkan warna kulit tidak merata.

“Kondisi kulit hiperpigmentasi sering kali tidak kita sadari, dan bahkan sering juga disepelekan. Banyak orang yang beranggapan bahwa hiperpigmentasi masalah kulit yang biasa-biasa saja, padahal jika tidak ditangani dengan tepat, dalam jangka panjang kondisi kulit hiperpigmentasi dapat mengganggu kualitas hidup pasien sehari-hari. Oleh karena itu, penting untuk tidak hanya merawat kondisi hiperpigmentasi, tetapi juga mencegah sebelum hiperpigmentasi muncul di kulit,” terang dr. Listya Paramita Sp.DVE, FINSDV, seorang dermatologist

Sementara itu, dari hasil penelitian selama 18 tahun pada 100.000 molekul, La Roche-Posay berhasil menemukan sebuah bahan aktif spektrum luas dalam sains pigmentasi. Molekul baru yang kemudian dinamai Melasyl ini menjadi sebuah revolusi dalam melawan hiperpigmentasi dengan model aksi yang unik, di mana untuk pertama kalinya, Melasyl mencegah kelebihan melanin sebelum meninggalkan bekas pada kulit dengan menangkap prekursor melanin.

Melasyl memiliki manfaat antipigmentasi terdepan bagi semua warna kulit, dan telah teruji dibandingkan dengan 8 bahan aktif lainnya.

Dikembangkan bersama para dermatolog terkemuka dan para pakar hiperpigmentasi dari seluruh dunia, Melasyl hadir dalam MELA B3, dipadukan dengan 10% Niacinamide yang juga dikenal sebagai Vitamin B3, serta bahan aktif dermatologis lain dalam formula yang sangat komprehensif.
(tsa)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More