Mengenal Apa Itu USG Fetomaternal, Pemeriksaan Janin dengan AI
Rabu, 17 Juli 2024 - 07:00 WIB
“Selebihnya evaluasi perkembangan janin sampai dengan saat menjelang persalinan. selain menentukan kenaikan ini normal atau enggak, risiko atau enggak, termasuk persalinan, mempediksi persalinan normal atau caesar,” papar dr. Fransiscus.
USG Fetomaternal juga perlu dilakukan untuk ibu hamil yang memiliki kehamilan risiko tinggi. Namun, bukan berarti yang tidak memiliki risiko tinggi tak bisa melakukan pemeriksaan USG Fetomaternal. Kehamilan dengan risiko tinggi antara lain hamil anak kembar, hamil dengan bayi Intrauterine Growth Restriction (IUGR), hingga memiliki penyakit infeksi HIV/TORCH.
USG Fetomaternal National Hospital dilengkapi perangkat USG Voluson Expert 22. Di dalam USG Voluson Expert 22 ditunjang dengan tiga teknologi. Membantu pasien mendapatkan hasil USG lebih cepat, deteksi lebih jelas, hingga diagnosis pasien yang lebih baik.
Teknologi pertama yakni beamformer berbasis grafis dengan opsi pengguna yang bisa disesuaikan dan alat klinis yang didukung artificial intelligence yang membantu menjamin peningkatan konsistensi dalam pemeriksaan dokter.
Lalu, teknologi kedua menggabungkan arsitektur Lyric dari perusahaan ke dalam perangkat ini. Hal itu untuk meningkatkan kekuatan pemrosesan yang lebih detail dan resolusi lebih tinggi. Supaya gambar 2D, 3D, dan 4D lebih baik.
Kemudian teknologi ketiga adalah SonoLyst yang ditenagai AI pada perangkat terbaru tersebut di National Hospital. Teknologi itu bisa mengidentifikasi anatomi janin dengan anotasi dan pengukuran sesuai pemindaian tunggal.
“USG Fetomaternal dengan AI ini memudahkan pengambilan gambar dan menghemat waktu. Contohnya mengambil gambar bagian kepala janin, dengan AI bisa langsung terlihat bagian-bagiannya. Ini akurasinya sangat bagus buat deteksi kelainan pada janin,” beber dr. Fransiscus.
Menurut dr. Fransiscus, USG Fetomaternal dibutuhkan pasien untuk melihat dan meninjau bagaimana perkembangan dari janin yang lebih akurat dan detail.
USG Fetomaternal juga perlu dilakukan untuk ibu hamil yang memiliki kehamilan risiko tinggi. Namun, bukan berarti yang tidak memiliki risiko tinggi tak bisa melakukan pemeriksaan USG Fetomaternal. Kehamilan dengan risiko tinggi antara lain hamil anak kembar, hamil dengan bayi Intrauterine Growth Restriction (IUGR), hingga memiliki penyakit infeksi HIV/TORCH.
USG Fetomaternal National Hospital dilengkapi perangkat USG Voluson Expert 22. Di dalam USG Voluson Expert 22 ditunjang dengan tiga teknologi. Membantu pasien mendapatkan hasil USG lebih cepat, deteksi lebih jelas, hingga diagnosis pasien yang lebih baik.
Teknologi pertama yakni beamformer berbasis grafis dengan opsi pengguna yang bisa disesuaikan dan alat klinis yang didukung artificial intelligence yang membantu menjamin peningkatan konsistensi dalam pemeriksaan dokter.
Lalu, teknologi kedua menggabungkan arsitektur Lyric dari perusahaan ke dalam perangkat ini. Hal itu untuk meningkatkan kekuatan pemrosesan yang lebih detail dan resolusi lebih tinggi. Supaya gambar 2D, 3D, dan 4D lebih baik.
Kemudian teknologi ketiga adalah SonoLyst yang ditenagai AI pada perangkat terbaru tersebut di National Hospital. Teknologi itu bisa mengidentifikasi anatomi janin dengan anotasi dan pengukuran sesuai pemindaian tunggal.
“USG Fetomaternal dengan AI ini memudahkan pengambilan gambar dan menghemat waktu. Contohnya mengambil gambar bagian kepala janin, dengan AI bisa langsung terlihat bagian-bagiannya. Ini akurasinya sangat bagus buat deteksi kelainan pada janin,” beber dr. Fransiscus.
Menurut dr. Fransiscus, USG Fetomaternal dibutuhkan pasien untuk melihat dan meninjau bagaimana perkembangan dari janin yang lebih akurat dan detail.
Lihat Juga :
tulis komentar anda