IDAI Tegaskan Penyebab Diabetes pada Anak karena Gaya Hidup Tidak Sehat, Bukan Susu UHT
Selasa, 06 Agustus 2024 - 17:35 WIB
JAKARTA - Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) mengklarifikasi isu yang menyatakan konsumsi susu UHT bisa menyebabkan diabetes dan gagal ginjal pada anak. Menurutnya, hal ini tidak benar.
Peningkatan kasus diabetes pada anak , dikatakan dr. Piprim bukan disebabkan oleh konsumsi susu UHT . Gaya hidup yang tidak sehat, seperti pola makan yang tinggi asupan makanan ultra proses (UPF), gula, dan zat tambahan lainnya menjadi faktor penyebabnya.
"Padahal yang dimaksud adalah diabetes tipe 2 yang mulai banyak terjadi pada anak remaja disebabkan gaya hidup yang tidak sehat," tulis dr Piprim dikutip dari akun Instagram pribadinya, @dr.piprim, Selasa (6/8/2024).
"Termasuk pola makan yang banyak asupan ultraprocessed food, tinggi gula dan zat tambahan lainnya," lanjutnya.
Dalam klarifikasinya, dr. Piprim menegaskan bahwa anak-anak perlu lebih banyak mengonsumsi makanan alami seperti ikan, unggas, daging, dan telur. Susu sebaiknya tidak dianggap sebagai superfood yang dikonsumsi berlebihan, melainkan dibatasi hanya 200 ml per hari.
"Perbanyak real food seperti ikan, unggas, daging dan telur. Susu jangan dianggap superfood sehingga ada yang memberi anaknya susu 8 - 10 botol sehari, batasi aja 200 ml sehari," jelasnya.
Di sisi lain, dr. Piprim mengungkap bahwa kutipan viral tersebut berkaitan dengan wawancaranya pada perayaan Hari Anak Nasional 2024 baru-baru ini.
"Beredar berita bahwa susu UHT bikin diabetes. Ini kesimpulan ngawur dari wawancara saat acara peringatan Hari Anak Nasional beberapa waktu lalu," ungkapnya.
Peningkatan kasus diabetes pada anak , dikatakan dr. Piprim bukan disebabkan oleh konsumsi susu UHT . Gaya hidup yang tidak sehat, seperti pola makan yang tinggi asupan makanan ultra proses (UPF), gula, dan zat tambahan lainnya menjadi faktor penyebabnya.
"Padahal yang dimaksud adalah diabetes tipe 2 yang mulai banyak terjadi pada anak remaja disebabkan gaya hidup yang tidak sehat," tulis dr Piprim dikutip dari akun Instagram pribadinya, @dr.piprim, Selasa (6/8/2024).
"Termasuk pola makan yang banyak asupan ultraprocessed food, tinggi gula dan zat tambahan lainnya," lanjutnya.
Baca Juga
Dalam klarifikasinya, dr. Piprim menegaskan bahwa anak-anak perlu lebih banyak mengonsumsi makanan alami seperti ikan, unggas, daging, dan telur. Susu sebaiknya tidak dianggap sebagai superfood yang dikonsumsi berlebihan, melainkan dibatasi hanya 200 ml per hari.
"Perbanyak real food seperti ikan, unggas, daging dan telur. Susu jangan dianggap superfood sehingga ada yang memberi anaknya susu 8 - 10 botol sehari, batasi aja 200 ml sehari," jelasnya.
Di sisi lain, dr. Piprim mengungkap bahwa kutipan viral tersebut berkaitan dengan wawancaranya pada perayaan Hari Anak Nasional 2024 baru-baru ini.
"Beredar berita bahwa susu UHT bikin diabetes. Ini kesimpulan ngawur dari wawancara saat acara peringatan Hari Anak Nasional beberapa waktu lalu," ungkapnya.
tulis komentar anda