Erina Gudono Disamakan dengan Ratu Prancis Marie Antoinette Imbas Pamer Kemewahan saat Rakyat Susah
Jum'at, 23 Agustus 2024 - 07:40 WIB
Terkait kondisi tersebut, publik menyamakan Erina dengan Marie Antoinette, istri Raja Louis XVI dari Prancis. Ia merupakan sosok yang sangat terkenal dalam sejarah. Namun, namanya lebih sering dikaitkan dengan kemewahan berlebihan dan gaya hidup hedonis di tengah penderitaan rakyat Prancis.
Marie lahir di Austria dan dinikahi oleh Louis XVI saat masih sangat muda. Sebagai seorang ratu, ia hidup dalam kemewahan yang luar biasa. Istana Versailles menjadi saksi bisu pesta-pesta mewah yang sering diadakan oleh Marie dan keluarganya.
Di sisi lain, Marie dikenal sebagai trendsetter pada masanya. Ia sangat menyukai mode dan perhiasan, sering kali memesan pakaian dan perhiasan yang sangat mahal dari pengrajin terbaik di Eropa.
Ratu muda ini sering mengadakan pesta-pesta yang sangat meriah dan menghabiskan biaya yang sangat besar. Pesta-pesta ini sering kali digelar di tengah kondisi rakyat Prancis yang semakin menderita akibat krisis ekonomi.
Gaya hidup mewah Marie yang sangat kontras dengan kondisi rakyat Prancis yang menderita kelaparan dan kemiskinan, memicu kemarahan yang meluas. Rakyat Prancis semakin membenci sang ratu dan menganggapnya sebagai simbol kekejaman dan ketidakpedulian terhadap penderitaan rakyat.
“Welcome back Marie Antoinette,” kata netizen di X.
“Marie Antoinette tone deaf hukumannya dipenggal. Erina Gudono tone deaf hukumannya di-spill bau ketek sampe trending,” tulis netizen.
“Gaji honorer aja masih kalah sama harga tu roti,” komentar netizen.
Marie lahir di Austria dan dinikahi oleh Louis XVI saat masih sangat muda. Sebagai seorang ratu, ia hidup dalam kemewahan yang luar biasa. Istana Versailles menjadi saksi bisu pesta-pesta mewah yang sering diadakan oleh Marie dan keluarganya.
Di sisi lain, Marie dikenal sebagai trendsetter pada masanya. Ia sangat menyukai mode dan perhiasan, sering kali memesan pakaian dan perhiasan yang sangat mahal dari pengrajin terbaik di Eropa.
Ratu muda ini sering mengadakan pesta-pesta yang sangat meriah dan menghabiskan biaya yang sangat besar. Pesta-pesta ini sering kali digelar di tengah kondisi rakyat Prancis yang semakin menderita akibat krisis ekonomi.
Gaya hidup mewah Marie yang sangat kontras dengan kondisi rakyat Prancis yang menderita kelaparan dan kemiskinan, memicu kemarahan yang meluas. Rakyat Prancis semakin membenci sang ratu dan menganggapnya sebagai simbol kekejaman dan ketidakpedulian terhadap penderitaan rakyat.
“Welcome back Marie Antoinette,” kata netizen di X.
Baca Juga
“Marie Antoinette tone deaf hukumannya dipenggal. Erina Gudono tone deaf hukumannya di-spill bau ketek sampe trending,” tulis netizen.
“Gaji honorer aja masih kalah sama harga tu roti,” komentar netizen.
Lihat Juga :
tulis komentar anda