Mata Lelah Akibat Kelamaan Menatap Layar Berisiko Sebabkan Kebutaan, Waspada!
Kamis, 05 September 2024 - 15:00 WIB
JAKARTA - Bukan cuma pikiran yang bisa mengalami stres, mata pun dapat merasa tertekan jika terpapar beban yang berlebihan.
Di era digital saat ini, menghabiskan sebagian besar waktu menatap layar baik itu komputer, ponsel, tablet, maupun televisi bukan hal yang aneh. Padahal, kebiasaan itu jika berlebihan bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan mata seperti mata lelah, iritasi, penglihatan kabur, sakit kepala, hingga berakhir kebutaan.
Paparan berlebihan terhadap cahaya biru dari layar elektronik dapat merusak sel-sel retina, sehingga mempercepat penuaan mata dan meningkatkan risiko degenerasi makula.
Banyak orang menganggap sepele gejala awal seperti mata kering, penglihatan kabur, atau sakit mata ringan. Padahal, ini bisa menjadi tanda awal dari kondisi yang lebih parah. Apalagi, banyak penyakit mata tidak menunjukkan gejala hingga tahap lanjut, di mana kerusakan sudah sulit untuk diperbaiki. Jika tidak diatasi, masalah-masalah mata ini dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih serius, seperti miopia (rabun jauh), hipermetropi (rabun dekat), astigmatisme (mata silinder), hingga penyakit mata yang lebih berbahaya seperti glaukoma, katarak, dan degenerasi macula.
Untuk mencegah ancaman kesehatan mata, aturlah waktu paparan layar. Usahakan untuk tidak menatap layar terus-menerus. Gunakan aturan 20-20-20 setiap 20 menit, alihkan pandangan sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik. Ini akan membantu mengurangi ketegangan mata akibat cahaya biru.
Selain itu, gunakan kacamata pelindung khusus yang dapat menyaring cahaya biru untuk mengurangi dampak negatif pada mata saat bekerja dengan laptop atau menggunakan gadget.
Tidur cukup dan teratur juga membantu regenerasi sel-sel mata dan mengurangi risiko kerusakan mata. Hindari membaca atau menonton di tempat yang gelap karena ini bisa menyebabkan ketegangan ekstra pada mata. Jangan lupa juga untuk melakukan pemeriksaan mata secara rutin.
Pemeriksaan dini dapat membantu mendeteksi masalah mata sebelum berkembang menjadi lebih serius, terutama jika usia sudah di atas 40 tahun atau memiliki riwayat keluarga dengan penyakit mata.
Yang tak kalah penting, segera konsumsi nutrisi untuk mata. Pastikan konsumsi nutrisi seperti vitamin A, C, E, dan mineral seperti zinc dan selenium. Konsumsi makanan seperti wortel, sambiloto, bayam, kale, salmon, serta buah-buahan berwarna kuning dan oranye yang kaya beta-karoten.
Di era digital saat ini, menghabiskan sebagian besar waktu menatap layar baik itu komputer, ponsel, tablet, maupun televisi bukan hal yang aneh. Padahal, kebiasaan itu jika berlebihan bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan mata seperti mata lelah, iritasi, penglihatan kabur, sakit kepala, hingga berakhir kebutaan.
Paparan berlebihan terhadap cahaya biru dari layar elektronik dapat merusak sel-sel retina, sehingga mempercepat penuaan mata dan meningkatkan risiko degenerasi makula.
Banyak orang menganggap sepele gejala awal seperti mata kering, penglihatan kabur, atau sakit mata ringan. Padahal, ini bisa menjadi tanda awal dari kondisi yang lebih parah. Apalagi, banyak penyakit mata tidak menunjukkan gejala hingga tahap lanjut, di mana kerusakan sudah sulit untuk diperbaiki. Jika tidak diatasi, masalah-masalah mata ini dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih serius, seperti miopia (rabun jauh), hipermetropi (rabun dekat), astigmatisme (mata silinder), hingga penyakit mata yang lebih berbahaya seperti glaukoma, katarak, dan degenerasi macula.
Untuk mencegah ancaman kesehatan mata, aturlah waktu paparan layar. Usahakan untuk tidak menatap layar terus-menerus. Gunakan aturan 20-20-20 setiap 20 menit, alihkan pandangan sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik. Ini akan membantu mengurangi ketegangan mata akibat cahaya biru.
Selain itu, gunakan kacamata pelindung khusus yang dapat menyaring cahaya biru untuk mengurangi dampak negatif pada mata saat bekerja dengan laptop atau menggunakan gadget.
Tidur cukup dan teratur juga membantu regenerasi sel-sel mata dan mengurangi risiko kerusakan mata. Hindari membaca atau menonton di tempat yang gelap karena ini bisa menyebabkan ketegangan ekstra pada mata. Jangan lupa juga untuk melakukan pemeriksaan mata secara rutin.
Pemeriksaan dini dapat membantu mendeteksi masalah mata sebelum berkembang menjadi lebih serius, terutama jika usia sudah di atas 40 tahun atau memiliki riwayat keluarga dengan penyakit mata.
Yang tak kalah penting, segera konsumsi nutrisi untuk mata. Pastikan konsumsi nutrisi seperti vitamin A, C, E, dan mineral seperti zinc dan selenium. Konsumsi makanan seperti wortel, sambiloto, bayam, kale, salmon, serta buah-buahan berwarna kuning dan oranye yang kaya beta-karoten.
Lihat Juga :
tulis komentar anda