Eksfoliasi Ketiak Bisa Atasi Masalah Bau Badan, Begini Caranya
Minggu, 15 September 2024 - 21:41 WIB
“Jika kulit ketiak tidak dieksfoliasi secara teratur, sel kulit mati dapat menumpuk yang menyebabkan peningkatan jumlah bakteri, munculnya pustula yang menyakitkan, dan jaringan parut,” lanjutnya.
Sebagai solusi, dr. Hartman menjelaskan, eksfoliasi ketiak secara teratur dapat membantu menghilangkan penumpukan bakteri penyebab bau.
“Eksfoliasi rutin membantu mengendalikan jumlah bakteri dengan membuang sel kulit mati yang dapat menampung bakteri yang berinteraksi dengan keringat dan menyebabkan bau tak sedap pada permukaan kulit,” jelasnya.
Dokter Alicia Zalka selaku dermatolog mengatakan kepada British Vogue bahwa pemakaian physical exfoliant seperti masker atau scrub, secara manual mengangkat sel kulit mati dan kotoran, atau chemical exfoliant seperti toner yang mengandung AHA, BHA, dan PHA untuk menghilangkan penumpukan dengan lembut.
Kendati demikian, tindakan eksfoliasi ketiak sebaiknya tidak dilakukan terlalu sering karena berisiko memicu munculnya iritasi kulit lantaran dapat meningkatkan risiko kerusakan barrier kulit.
Idealnya, tindakan eksfoliasi hanya dilakukan satu kali dalam sebulan karena pergantian dan pertumbuhan kulit mencapai ketebalan yang utuh dibutuhkan 21 hari.
Sebagai solusi, dr. Hartman menjelaskan, eksfoliasi ketiak secara teratur dapat membantu menghilangkan penumpukan bakteri penyebab bau.
“Eksfoliasi rutin membantu mengendalikan jumlah bakteri dengan membuang sel kulit mati yang dapat menampung bakteri yang berinteraksi dengan keringat dan menyebabkan bau tak sedap pada permukaan kulit,” jelasnya.
Dokter Alicia Zalka selaku dermatolog mengatakan kepada British Vogue bahwa pemakaian physical exfoliant seperti masker atau scrub, secara manual mengangkat sel kulit mati dan kotoran, atau chemical exfoliant seperti toner yang mengandung AHA, BHA, dan PHA untuk menghilangkan penumpukan dengan lembut.
Kendati demikian, tindakan eksfoliasi ketiak sebaiknya tidak dilakukan terlalu sering karena berisiko memicu munculnya iritasi kulit lantaran dapat meningkatkan risiko kerusakan barrier kulit.
Idealnya, tindakan eksfoliasi hanya dilakukan satu kali dalam sebulan karena pergantian dan pertumbuhan kulit mencapai ketebalan yang utuh dibutuhkan 21 hari.
(tsa)
tulis komentar anda