Korban Pelecehan Seksual P Diddy Bertambah 50 Orang, Ada yang di Bawah Umur
Sabtu, 28 September 2024 - 07:40 WIB
JAKARTA - Korban pelecehan seksual P Diddy dilaporkan terus bertambah. Sebuah kantor hukum di Texas, Buzbee Law Firm, mewakili 50 orang yang diduga mengalami pelecehan oleh Diddy dan rekan-rekannya.
Pengacara Tony Buzbee mengungkapkan bahwa kantor hukum tersebut bertindak sebagai penasihat utama setelah diminta oleh Ava Law Group. Para korban P Diddy , yang termasuk pria dan wanita, disebut sebagai kelompok yang berani.
Dilansir dari Page Six, Sabtu (28/9/2024), parahnya, beberapa di antaranya masih di bawah umur ketika Diddy melakukan pelecehan seksual. Hal ini terungkap dari unggahan akun Instagram Buzbee.
Buzbee menuduh bahwa pelecehan tersebut terjadi di berbagai tempat. Termasuk hotel, rumah pribadi, dan pesta-pesta “Freak Off” milik sang rapper. Tindakan tersebut digambarkan sebagai pelanggaran keji yang dilakukan oleh orang-orang berkuasa terhadap yang lemah.
Foto/Page Six
Meskipun belum ada gugatan resmi yang diajukan, Buzbee berencana untuk mengadakan konferensi pers minggu depan. Ia akan mengungkap kisah-kisah korban. Menurut pengacara tersebut, sebagian korban melaporkan pelecehan yang mereka alami ke polisi, sementara yang lain tidak.
Ia memperkirakan jumlah korban akan terus bertambah seiring dengan berjalannya kasus tersebut. “Firma kami selalu menjadi yang terdepan dalam menangani kasus-kasus terpenting di Amerika Serikat. Kami bangga mewakili kelompok pemberani ini dan berdoa memohon keadilan bagi mereka,” kata Buzbee.
Pengacara Tony Buzbee mengungkapkan bahwa kantor hukum tersebut bertindak sebagai penasihat utama setelah diminta oleh Ava Law Group. Para korban P Diddy , yang termasuk pria dan wanita, disebut sebagai kelompok yang berani.
Dilansir dari Page Six, Sabtu (28/9/2024), parahnya, beberapa di antaranya masih di bawah umur ketika Diddy melakukan pelecehan seksual. Hal ini terungkap dari unggahan akun Instagram Buzbee.
Buzbee menuduh bahwa pelecehan tersebut terjadi di berbagai tempat. Termasuk hotel, rumah pribadi, dan pesta-pesta “Freak Off” milik sang rapper. Tindakan tersebut digambarkan sebagai pelanggaran keji yang dilakukan oleh orang-orang berkuasa terhadap yang lemah.
Baca Juga
Foto/Page Six
Meskipun belum ada gugatan resmi yang diajukan, Buzbee berencana untuk mengadakan konferensi pers minggu depan. Ia akan mengungkap kisah-kisah korban. Menurut pengacara tersebut, sebagian korban melaporkan pelecehan yang mereka alami ke polisi, sementara yang lain tidak.
Ia memperkirakan jumlah korban akan terus bertambah seiring dengan berjalannya kasus tersebut. “Firma kami selalu menjadi yang terdepan dalam menangani kasus-kasus terpenting di Amerika Serikat. Kami bangga mewakili kelompok pemberani ini dan berdoa memohon keadilan bagi mereka,” kata Buzbee.
Lihat Juga :
tulis komentar anda