Risiko Kalau Anak Skip Sarapan, Catat Asupan Apa Saja yang Wajib Dipenuhi!
Sabtu, 12 Oktober 2024 - 08:21 WIB
JAKARTA - Sarapan merupakan langkah pertama untuk memulai aktivitas. Makan pagi ini dapat memberikan energi untuk tubuh agar siap melakukan serangkaian kegiatan di pagi hari.
Namun, sarapan sering kali disepelekan hingga terlewati. Padahal hal ini bisa berdampak buruk untuk tubuh, khususnya anak-anak.
Dokter spesialis anak dr. Kurniawan Satria Denta, M.Sc, Sp.A mengungkapkan, anak-anak masih memiliki masa pertumbuhan yang perlu dioptimalkan. Untuk itu, penting tidak melewatkan sarapan untuk buah hati agar nutrisinya bisa terserap maksimal.
“Anak-anak beda sama orang dewasa. Kalau untuk dewasa nggak apa-apa skip sarapan. Tapi, kalau anak nggak. Karena mereka masih dalam proses pertumbuhan. Apalagi kita kan mau jadi Indonesia Emas 2045, jadi itu penting banget,” ungkap dr. Denta saat ditemui di acara Enerland, Senayan, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Dokter Denta mengatakan, sarapan memenuhi nutrisi anak yang akan berpengaruh pada pertumbuhannya. Sarapan yang dianjurkan pun tak boleh asal kenyang, tapi juga perlu mengandung vitamin, protein, karbohidrat hingga mineral untuk nutrisi mereka.
Tak hanya untuk pertumbuhan, nutrisi yang baik pada sarapan anak akan berdampak baik bagi performa mereka di sekolah dan belajar.
“Anak-anak yang tidak sarapan ternyata performa sekolahnya itu lebih buruk daripada anak yang rutin sarapan. Karena otak anak itu masih harus di-supply. Bila sering tidak sarapan, sel-sel otak anak kita ini akan mati perlahan-lahan. Nah ini performa sekolahnya bisa tidak maksmial,” paparnya.
Untuk itu, dr. Denta mengimbau orang tua untuk lebih memperhatikan sarapan dan juga nutrisi makan pagi anak. Pastikan buah hati mendapat asupan yang tepat dan tidak asal kenyang.
“Pastikan asupan nutrisi anak tercukupi ya. Orang tua harus diskusi kira-kira anak-anak sudah cukup belum nutrisinya. Karbohidratnya, sumber protein dan sumber lemaknya. Ini yang dimakan anak kita setiap hari sudah tepat atau belum,” jelasnya.
Namun, sarapan sering kali disepelekan hingga terlewati. Padahal hal ini bisa berdampak buruk untuk tubuh, khususnya anak-anak.
Dokter spesialis anak dr. Kurniawan Satria Denta, M.Sc, Sp.A mengungkapkan, anak-anak masih memiliki masa pertumbuhan yang perlu dioptimalkan. Untuk itu, penting tidak melewatkan sarapan untuk buah hati agar nutrisinya bisa terserap maksimal.
“Anak-anak beda sama orang dewasa. Kalau untuk dewasa nggak apa-apa skip sarapan. Tapi, kalau anak nggak. Karena mereka masih dalam proses pertumbuhan. Apalagi kita kan mau jadi Indonesia Emas 2045, jadi itu penting banget,” ungkap dr. Denta saat ditemui di acara Enerland, Senayan, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Dokter Denta mengatakan, sarapan memenuhi nutrisi anak yang akan berpengaruh pada pertumbuhannya. Sarapan yang dianjurkan pun tak boleh asal kenyang, tapi juga perlu mengandung vitamin, protein, karbohidrat hingga mineral untuk nutrisi mereka.
Tak hanya untuk pertumbuhan, nutrisi yang baik pada sarapan anak akan berdampak baik bagi performa mereka di sekolah dan belajar.
“Anak-anak yang tidak sarapan ternyata performa sekolahnya itu lebih buruk daripada anak yang rutin sarapan. Karena otak anak itu masih harus di-supply. Bila sering tidak sarapan, sel-sel otak anak kita ini akan mati perlahan-lahan. Nah ini performa sekolahnya bisa tidak maksmial,” paparnya.
Untuk itu, dr. Denta mengimbau orang tua untuk lebih memperhatikan sarapan dan juga nutrisi makan pagi anak. Pastikan buah hati mendapat asupan yang tepat dan tidak asal kenyang.
“Pastikan asupan nutrisi anak tercukupi ya. Orang tua harus diskusi kira-kira anak-anak sudah cukup belum nutrisinya. Karbohidratnya, sumber protein dan sumber lemaknya. Ini yang dimakan anak kita setiap hari sudah tepat atau belum,” jelasnya.
(tsa)
tulis komentar anda