Tingginya Kebutuhan Perawatan Pasca ICU di Rumah, Nakes Profesional Bisa Jadi Andalan
Selasa, 05 November 2024 - 12:24 WIB
JAKARTA - Intensive Care Unit (ICU) merupakan lini terdepan dalam penanganan pasien dengan kritis. Fasilitas ICU memiliki peran krusial dalam menangani tingginya kebutuhan perawatan intensif, khususnya di Jakarta.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, untuk mengakomodir kebutuhan perawatan pasien kondisi kritis di Jakarta, saat ini terdapat 2.181 bed ICU di berbagai Rumah Sakit.
Angka tersebut bukanlah angka yang kecil, namun kebutuhan fasilitas ICU di Jakarta yang tinggi dapat terlihat dari seringnya jumlah bed di wilayah Jakarta penuh. Oleh karenanya, diperlukan pengendalian mutu dan kualitas pelayanan ICU, hingga perawatan pasien pasca-ICU untuk memenuhi standar medis yang bermutu.
“Perawatan ICU harus komprehensif, mampu menangani berbagai kebutuhan mulai dari perawatan sederhana hingga kompleks. Sebab pasien ICU dan pasca-ICU membutuhkan banyak pelayanan medis, contohnya pemeriksaan laboratorium, fisioterapi, manajemen luka, dan berbagai kebutuhan lainnya. Selain itu, seluruhnya harus terintegrasi,” kata CEO dan Co-Founder Kavacare Dr. Eddy Wiria Ph.D.
Dukungan tenaga kesehatan menjadi perhatian penting, di mana Nakes harus siap kerja shifting karena jika hanya satu perawat yang full shift, akan muncul risiko penurunan kualitas pelayanan karena lelah dan kehilangan fokus.
“Di rumah sakit, biasanya perawat jaga memang ada aturan shift, namun untuk perawatan di rumah ini sulit. Biasanya layanan homecare hanya menyediakan satu perawat untuk satu bulan,” lanjut Dr. Eddy Wiria.
Seperti perawatan di ruangan ICU yang ketat, perawatan pasien pasca ICU juga membutuhkan perawatan intensif, apalagi jika dilakukan di rumah. Pasien pasca-ICU yang melakukan pemulihan di rumah umumnya merasakan kelebihan yaitu menjadi lebih dekat dengan keluarga, sehingga membuat pasien tidak menyerah pada penyakitnya dan mempercepat pemulihan.
Itulah sebabnya, jika pasien membutuhkan perawatan pasca-ICU di rumah, keluarga dapat mengandalkan layanan homecare.
Mengapa Perawatan Pasca ICU di Rumah Sangat Penting?
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, untuk mengakomodir kebutuhan perawatan pasien kondisi kritis di Jakarta, saat ini terdapat 2.181 bed ICU di berbagai Rumah Sakit.
Angka tersebut bukanlah angka yang kecil, namun kebutuhan fasilitas ICU di Jakarta yang tinggi dapat terlihat dari seringnya jumlah bed di wilayah Jakarta penuh. Oleh karenanya, diperlukan pengendalian mutu dan kualitas pelayanan ICU, hingga perawatan pasien pasca-ICU untuk memenuhi standar medis yang bermutu.
“Perawatan ICU harus komprehensif, mampu menangani berbagai kebutuhan mulai dari perawatan sederhana hingga kompleks. Sebab pasien ICU dan pasca-ICU membutuhkan banyak pelayanan medis, contohnya pemeriksaan laboratorium, fisioterapi, manajemen luka, dan berbagai kebutuhan lainnya. Selain itu, seluruhnya harus terintegrasi,” kata CEO dan Co-Founder Kavacare Dr. Eddy Wiria Ph.D.
Dukungan tenaga kesehatan menjadi perhatian penting, di mana Nakes harus siap kerja shifting karena jika hanya satu perawat yang full shift, akan muncul risiko penurunan kualitas pelayanan karena lelah dan kehilangan fokus.
“Di rumah sakit, biasanya perawat jaga memang ada aturan shift, namun untuk perawatan di rumah ini sulit. Biasanya layanan homecare hanya menyediakan satu perawat untuk satu bulan,” lanjut Dr. Eddy Wiria.
Seperti perawatan di ruangan ICU yang ketat, perawatan pasien pasca ICU juga membutuhkan perawatan intensif, apalagi jika dilakukan di rumah. Pasien pasca-ICU yang melakukan pemulihan di rumah umumnya merasakan kelebihan yaitu menjadi lebih dekat dengan keluarga, sehingga membuat pasien tidak menyerah pada penyakitnya dan mempercepat pemulihan.
Itulah sebabnya, jika pasien membutuhkan perawatan pasca-ICU di rumah, keluarga dapat mengandalkan layanan homecare.
Mengapa Perawatan Pasca ICU di Rumah Sangat Penting?
tulis komentar anda