5 Cara Cerdas Memilih Skincare Menurut Dokter Estetika, Waspada Kandungan Berbahaya
Sabtu, 16 November 2024 - 08:27 WIB
JAKARTA - Polemik skincare abal-abal yang mengandung zat berbahaya menjadi perhatian berbagai pihak. Bagi kalangan medis, menjadi sebuah tanggung jawab untuk melakukan edukasi kepada masyarakat agar mampu memilih produk yang tepat.
Dokter Estetika dr. Azrida M. Biomed (AAM), Dipl. UPECAM (Paris) mengatakan, skincare kini memang telah menjadi bagian tak terpisahkan bagi masyarakat. Namun, edukasi tentang skincare yang baik juga harus terus ditingkatkan.
“Skincare makin banyak, tentunya edukasi makin ditambah agar masyarakat bisa memilih mana yang baik, mana yang berbahaya dengan kandungan zat yang harus diawasi oleh dokter,” kata dr. Azrida, menanggapi fenomena skincare abal-abal yang tengah ramai di masyarakat.
Dokter Azrida menyebut, saat ini fenomena kosmetik abal-abal tidak bisa dilepaskan dari euforia banyaknya pilihan kosmetik di tengah masyarakat. Namun, oleh sebagian oknum yang tidak bertanggung jawab, kosmetik yang mengandung bahan-bahan berbahaya seperti merkuri dan hydroquinon tanpa pengawasan dokter ahli justru digunakan untuk mencari keuntungan.
“Padahal tidak ada hasil yang instan untuk sebuah perawatan kosmetik. Hal yang tidak kalah penting lainnya adalah tahu yang kita pakai dan pakai yang kita tahu. Penggunaan bahan-bahan berbahaya dalam kosmetik tanpa diresepkan oleh dokter menjadi silent killer,” papar dokter yang menekuni Master of Aesthetic & Anti-aging di Udayana University itu.
Seiring perkembangan zaman, tentu berbagai macam skincare pun bermunculan. Contohnya krim-krim yang dijual untuk berbagai macam masalah kulit.
Melalui DR Beaute, dr. Azrida bertekad untuk tidak sekadar mempercantik dan merawat kulit pelanggan, namun juga mendidik agar pelanggan skincare di Indonesia semakin paham dengan dunia perawatan kulit yang kian dinamis.
“Brand yang kami siapkan tidak sekadar merawat kulit, tapi bagaimana DR Beaute bisa berkontribusi positif bagi dunia perawatan kulit di Tanah Air. Dunia perawatan yang dinamis tentu harus diimbangi dengan bertambahnya ilmu bagi pelanggan,” papar dokter yang mendalami dunia kecantikan di Universite Paris est Creteil Anti Aging Medicine itu.
Melalui beberapa klinik kecantikan di Bekasi, Pekanbaru, Padang, dan juga online, dr. Azrida berharap masyarakat bisa terus teredukasi.
Dokter Estetika dr. Azrida M. Biomed (AAM), Dipl. UPECAM (Paris) mengatakan, skincare kini memang telah menjadi bagian tak terpisahkan bagi masyarakat. Namun, edukasi tentang skincare yang baik juga harus terus ditingkatkan.
“Skincare makin banyak, tentunya edukasi makin ditambah agar masyarakat bisa memilih mana yang baik, mana yang berbahaya dengan kandungan zat yang harus diawasi oleh dokter,” kata dr. Azrida, menanggapi fenomena skincare abal-abal yang tengah ramai di masyarakat.
Dokter Azrida menyebut, saat ini fenomena kosmetik abal-abal tidak bisa dilepaskan dari euforia banyaknya pilihan kosmetik di tengah masyarakat. Namun, oleh sebagian oknum yang tidak bertanggung jawab, kosmetik yang mengandung bahan-bahan berbahaya seperti merkuri dan hydroquinon tanpa pengawasan dokter ahli justru digunakan untuk mencari keuntungan.
“Padahal tidak ada hasil yang instan untuk sebuah perawatan kosmetik. Hal yang tidak kalah penting lainnya adalah tahu yang kita pakai dan pakai yang kita tahu. Penggunaan bahan-bahan berbahaya dalam kosmetik tanpa diresepkan oleh dokter menjadi silent killer,” papar dokter yang menekuni Master of Aesthetic & Anti-aging di Udayana University itu.
Seiring perkembangan zaman, tentu berbagai macam skincare pun bermunculan. Contohnya krim-krim yang dijual untuk berbagai macam masalah kulit.
Melalui DR Beaute, dr. Azrida bertekad untuk tidak sekadar mempercantik dan merawat kulit pelanggan, namun juga mendidik agar pelanggan skincare di Indonesia semakin paham dengan dunia perawatan kulit yang kian dinamis.
“Brand yang kami siapkan tidak sekadar merawat kulit, tapi bagaimana DR Beaute bisa berkontribusi positif bagi dunia perawatan kulit di Tanah Air. Dunia perawatan yang dinamis tentu harus diimbangi dengan bertambahnya ilmu bagi pelanggan,” papar dokter yang mendalami dunia kecantikan di Universite Paris est Creteil Anti Aging Medicine itu.
Melalui beberapa klinik kecantikan di Bekasi, Pekanbaru, Padang, dan juga online, dr. Azrida berharap masyarakat bisa terus teredukasi.
Lihat Juga :
tulis komentar anda