Helmy Yahya: Dipecat Bukan Akhir Segalanya, Justru Jadi Awal Baru!

Rabu, 20 November 2024 - 16:03 WIB
Helmy Yahya menambahkan adanya middle income, profesional pekerja makin banyak ditambah gaya hidup masyarakat sekarang yang berubah hidup praktis instan tidak mau repot. Selain bekerja ini jadi peluang ikut mendorong pertumbuhan pesat bisnis yang sangat baik dan tentunya menguntungkan.

“Saya sarakan untuk berbisnis mulai dari modal kecil start with small atau dapat juga kolaborasi berbagi dana meski juga jangan pernah masuk bisnis yang gak dikuasai atau dipahami di selidiki dulu istilah saya investigasi dulu sebelum memulai investasi,”ungkapnya.

Helmy pun mengaku salut dengan perjuangan pemuda asal Nganjuk, Jawa Timur yang kini menjelma menjadi salah satu pengusaha sukses di tanah air, Apik Primadya, Founder & CEO PT. Apique Resikindo Prima (Apique Group).

Berawal dari keberaniannya membuka usaha jasa cuci pakaian kiloan di Jl. Kebagusan, Jakarta Selatan, pria yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Kehormatan Asosiasi Laundry Indonesia (ASLI) periode 2023-2027 ini, bersama Apique Group yang didirikannya kini telah bermitra dengan 400+ pengusaha laundry yang tersebar di berbagai wilayah di seluruh Indonesia, dan berhasil membangun ekosistem bisnis laundry.

Berbekal pengalaman belasan tahun di bisnis laundry yang ia mulai dari nol hingga saat ini menjadi market leader, Apique Group percaya diri menggelar event seminar bisnis laundry nasional pertama dan terbesar di tanah air, “ Laundry Innovation Summit (LIS) 2024”. Agenda yang akan dilaksanakan selama dua hari pada 9 dan 10 Desember 2024, pukul 09.00-18.00 WIB di Thamrin Nine Ballroom, Jakarta.

Dalam acara ini menyasar lebih dari 500-700 para laundrypreneur dan calon laundrypreneur (sebutan untuk pengusaha laundry) yang ingin mendapatkan pengetahuan, pemahaman dan ‘pengalaman’ dari para expert di bidang usaha laundry, serta berbagai informasi terkait teknologi terbaru yang hemat energi, ramah lingkungan, dan aman bagi kesehatan.

Apik menjelaskan terjadi perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia, yang semula mencuci pakaian secara manual, atau mencuci sendiri menjadi mencuci di outlet laundry. Cepat dan praktis menjadi alasan utamanya. Bisnis laundry pun mengalami banyak perubahan dan terkena dampak kemajuan teknologi.

“Oleh karenanya, semua laundrypreneur perlu lebih banyak beradaptasi dan siap menghadapi disrupsi. Banyak inovasi dan ide yang bisa diterapkan dalam bisnis laundry. Untuk itu laundrypreneur perlu belajar lebih banyak untuk memimpin pasar”,ujar Apik Primadya kepada SINDOnews.com seusai Press Conference “Laundry Innovation Summit 2024” di Apique Headquarter,kawasan Pejaten, Jakarta Selatan 20 November 2024.

Apik menegaskan, melalui LIS 2024 Apique Group berkomitmen untuk memimpin ide inovasi dan membantu laundrypreneur berkembang. “Inovasi adalah kunci dalam menghadapi tantangan dan peluang di bisnis dan industri laundry. Karena praktek yang disertai dengan teknologi terbaik dapat mendukung peningkatan efisiensi dan keberlanjutan yang bermuara pada kepuasan pelanggan,” ungkapnya.

Apik menekankan kalo bisnis dikelola baik akan menghasilkan bisnis luar biasa menguntungkan dan membuka lapangan pekerjaan dan bisnis ini jangka panjang dan terus berkembang terutama isu daya beli dan bisa terus bertumbuh bisnisnya memberikan ilmu bagi pengusaha laundry.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More