Studi: Kantong Teh Melepaskan Jutaan Mikroplastik dan Diserap Sel Usus
Rabu, 25 Desember 2024 - 07:00 WIB
JAKARTA - Para ilmuwan menemukan bahwa beberapa kantong teh yang tersedia secara komersial melepaskan jutaan dan miliaran nanoplastik dan mikroplastik, yang kemudian diserap ke dalam sel-sel usus saat kantung teh itu terkena air panas. Hal ini berdasarkan studi yang dilakukan Universitas Otonom Barcelona yang diterbitkan di jurnal Chemosphere.
“Ketika kantong teh ini digunakan untuk menyiapkan infus, sejumlah besar partikel berukuran nano dan struktur berfilamen nano dilepaskan,” kata studi tersebut, dikutip People.
Merek teh yang digunakan dalam studi tersebut tidak disebutkan namanya, tetapi dideskripsikan sebagai "tersedia secara komersial." Ketika mensimulasikan persiapan teh, para ilmuwan menemukan bahwa polimer yang digunakan dalam kantong teh melepaskan jutaan dan miliaran berbagai potongan plastik mikroskopis.
Secara spesifik, polipropilena melepaskan 1,2 miliar partikel per mililiter, selulosa melepaskan 135 juta partikel per mililiter, dan nilon-6 melepaskan 8,18 juta partikel per mililiter.
Mikropartikel diwarnai dan kemudian diamati saat berinteraksi dengan sel usus penghasil lendir. Para peneliti menemukan bahwa partikel tersebut tidak hanya diserap, tetapi "partikel tersebut, bahkan [memasuki] inti sel yang menampung materi genetik."
“Sangat penting untuk mengembangkan metode uji standar guna menilai kontaminasi MNPL [mikro dan nanoplastik] yang dilepaskan dari bahan plastik yang bersentuhan dengan makanan dan merumuskan kebijakan regulasi untuk mengurangi dan meminimalkan kontaminasi ini secara efektif," tulis studi itu.
Sementara, plastik umumnya ditemukan dalam makanan, kemasan, dan peralatan dapur, sehingga menjadi sumber utama polusi. "Penggunaan plastik dalam kemasan makanan terus meningkat, sangat penting untuk mengatasi kontaminasi MNPL guna memastikan keamanan pangan dan melindungi kesehatan masyarakat,” kata peneliti.
Kontaminasi mikroplastik merupakan masalah yang terus berlanjut. Kontaminasi ini ditemukan di testis, jantung dan tahun ini, para ilmuwan menemukan jumlah yang “menakutkan” di jaringan otak.
Para peneliti yang meneliti kontaminasi mikroplastik dalam air minum kemasan yang tersedia secara komersial mengatakan bahwa mereka akan berhenti meminumnya setelah menemukan jutaan partikel mikroskopis di setiap botol.
Namun, para ilmuwan masih mempelajari dampak penuhnya terhadap kesehatan manusia. Beberapa pertanyaan yang belum terjawab, seperti di mana tepatnya partikel-partikel ini berada di dalam tubuh, berapa lama mereka tinggal di sana dan apa yang mereka lakukan saat berada di sana? Selain itu, belum diketahui dampak kesehatan potensial dari mikro/nanoplastik lingkungan (MNPL), tetapi semakin mengkhawatirkan.
“Ketika kantong teh ini digunakan untuk menyiapkan infus, sejumlah besar partikel berukuran nano dan struktur berfilamen nano dilepaskan,” kata studi tersebut, dikutip People.
Baca Juga
Merek teh yang digunakan dalam studi tersebut tidak disebutkan namanya, tetapi dideskripsikan sebagai "tersedia secara komersial." Ketika mensimulasikan persiapan teh, para ilmuwan menemukan bahwa polimer yang digunakan dalam kantong teh melepaskan jutaan dan miliaran berbagai potongan plastik mikroskopis.
Secara spesifik, polipropilena melepaskan 1,2 miliar partikel per mililiter, selulosa melepaskan 135 juta partikel per mililiter, dan nilon-6 melepaskan 8,18 juta partikel per mililiter.
Mikropartikel diwarnai dan kemudian diamati saat berinteraksi dengan sel usus penghasil lendir. Para peneliti menemukan bahwa partikel tersebut tidak hanya diserap, tetapi "partikel tersebut, bahkan [memasuki] inti sel yang menampung materi genetik."
“Sangat penting untuk mengembangkan metode uji standar guna menilai kontaminasi MNPL [mikro dan nanoplastik] yang dilepaskan dari bahan plastik yang bersentuhan dengan makanan dan merumuskan kebijakan regulasi untuk mengurangi dan meminimalkan kontaminasi ini secara efektif," tulis studi itu.
Sementara, plastik umumnya ditemukan dalam makanan, kemasan, dan peralatan dapur, sehingga menjadi sumber utama polusi. "Penggunaan plastik dalam kemasan makanan terus meningkat, sangat penting untuk mengatasi kontaminasi MNPL guna memastikan keamanan pangan dan melindungi kesehatan masyarakat,” kata peneliti.
Kontaminasi mikroplastik merupakan masalah yang terus berlanjut. Kontaminasi ini ditemukan di testis, jantung dan tahun ini, para ilmuwan menemukan jumlah yang “menakutkan” di jaringan otak.
Para peneliti yang meneliti kontaminasi mikroplastik dalam air minum kemasan yang tersedia secara komersial mengatakan bahwa mereka akan berhenti meminumnya setelah menemukan jutaan partikel mikroskopis di setiap botol.
Namun, para ilmuwan masih mempelajari dampak penuhnya terhadap kesehatan manusia. Beberapa pertanyaan yang belum terjawab, seperti di mana tepatnya partikel-partikel ini berada di dalam tubuh, berapa lama mereka tinggal di sana dan apa yang mereka lakukan saat berada di sana? Selain itu, belum diketahui dampak kesehatan potensial dari mikro/nanoplastik lingkungan (MNPL), tetapi semakin mengkhawatirkan.
(tdy)
Lihat Juga :
tulis komentar anda