Waspada! Dahak Lebih Banyak dari Biasanya Bisa Jadi Gejala Covid-19
Rabu, 02 September 2020 - 21:32 WIB
JAKARTA - Virus corona baru merupakan penyakit menular yang telah dikonfirmasi pada hampir tiga setengah juta orang di seluruh dunia. Baru-baru ini, sebuah penelitian mengklaim bahwa seseorang mungkin terinfeksi Covid-19 jika mulai menghasilkan lebih banyak dahak dari biasanya.
(Baca juga: Tak Mau Sakit saat Menstruasi? Pilih dan Hindari Makanan Ini )
Seperti dilansir dari Daily Express, Rabu (2/9), menghasilkan lebih banyak dahak dari biasanya, menurut para ilmuwan China , adalah salah satu gejala paling umum dari virus corona. Para peneliti membandingkan semua gejala Covid-19 dari 55.000 pasien di Wuhan, China, tempat virus itu diyakini berasal.
Sekitar sepertiga dari pasien tersebut dilaporkan memproduksi dahak berlebih. Para pasien virus corona umumnya hanya melaporkan lebih sering demam, batuk kering, dan kelelahan daripada mengeluarkan lebih banyak dahak.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) , produksi dahak adalah gejala utama dan bercak warna pada dahak adalah peringatan kemungkinan infeksi Covid-19. Dahak yang warnanya berbeda dari warna normal air liur merupakan tanda utama infeksi saluran pernapasan.
Dengan infeksi saluran pernapasan bakteri, dahak mungkin juga memiliki konsistensi yang kental dan bau yang tidak sedap. Di mana dahak akan berwarna hijau tua pada tahap awal infeksi dan secara bertahap akan menjadi cerah saat infeksi membaik.
Ada alasan lain mengapa produksi dahak dan lendir tinggi pada seseorang. Faktor-faktor tersebut di antaranya adalah perokok, menderita asma dan mereka yang menderita fibrosis kistik.
Dahak adalah lendir kental yang sedikit berbeda dengan air liur. Dahak biasanya diproduksi untuk menjaga saluran pernapasan agar tetap lembab, sehingga bahan asing apa pun seperti debu atau virus, tidak akan dapat merusak jaringan. Pada dasarnya, tubuh dapat membuat lebih banyak dahak ketika infeksi menyerang paru-paru.
Adapun cara paling umum untuk mengeluarkan dahak dari tubuh adalah dengan batuk. Sementara itu, selain mengeluarkan lebih banyak dahak, tanda-tanda umum lain dari virus corona baru adalah batuk baru yang terus-menerus, sesak napas, dan demam khas.
Berdasarkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, seseorang juga lebih mungkin terinfeksi jika mereka memiliki setidaknya dua gejala lain. Gejala ini termasuk demam, menggigil, gemetar berulang kali karena menggigil, nyeri otot, sakit tenggorokan, atau hilangnya rasa atau bau.
(Baca juga: 5 Risiko Kurang Gerak yang Harus Diwaspadai, Terutama Selama Pandemi )
Sakit kepala juga bisa disebabkan oleh virus corona, yang dengan mudah dapat dianggap sebagai kejadian umum. Virus dapat menyebar dengan mudah melalui batuk atau tetesan bersin dari orang yang terinfeksi. Jika Anda khawatir terkena infeksi, Anda harus mengkarantina diri sendiri setidaknya selama 14 hari.
(Baca juga: Tak Mau Sakit saat Menstruasi? Pilih dan Hindari Makanan Ini )
Seperti dilansir dari Daily Express, Rabu (2/9), menghasilkan lebih banyak dahak dari biasanya, menurut para ilmuwan China , adalah salah satu gejala paling umum dari virus corona. Para peneliti membandingkan semua gejala Covid-19 dari 55.000 pasien di Wuhan, China, tempat virus itu diyakini berasal.
Sekitar sepertiga dari pasien tersebut dilaporkan memproduksi dahak berlebih. Para pasien virus corona umumnya hanya melaporkan lebih sering demam, batuk kering, dan kelelahan daripada mengeluarkan lebih banyak dahak.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) , produksi dahak adalah gejala utama dan bercak warna pada dahak adalah peringatan kemungkinan infeksi Covid-19. Dahak yang warnanya berbeda dari warna normal air liur merupakan tanda utama infeksi saluran pernapasan.
Dengan infeksi saluran pernapasan bakteri, dahak mungkin juga memiliki konsistensi yang kental dan bau yang tidak sedap. Di mana dahak akan berwarna hijau tua pada tahap awal infeksi dan secara bertahap akan menjadi cerah saat infeksi membaik.
Ada alasan lain mengapa produksi dahak dan lendir tinggi pada seseorang. Faktor-faktor tersebut di antaranya adalah perokok, menderita asma dan mereka yang menderita fibrosis kistik.
Dahak adalah lendir kental yang sedikit berbeda dengan air liur. Dahak biasanya diproduksi untuk menjaga saluran pernapasan agar tetap lembab, sehingga bahan asing apa pun seperti debu atau virus, tidak akan dapat merusak jaringan. Pada dasarnya, tubuh dapat membuat lebih banyak dahak ketika infeksi menyerang paru-paru.
Adapun cara paling umum untuk mengeluarkan dahak dari tubuh adalah dengan batuk. Sementara itu, selain mengeluarkan lebih banyak dahak, tanda-tanda umum lain dari virus corona baru adalah batuk baru yang terus-menerus, sesak napas, dan demam khas.
Berdasarkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, seseorang juga lebih mungkin terinfeksi jika mereka memiliki setidaknya dua gejala lain. Gejala ini termasuk demam, menggigil, gemetar berulang kali karena menggigil, nyeri otot, sakit tenggorokan, atau hilangnya rasa atau bau.
(Baca juga: 5 Risiko Kurang Gerak yang Harus Diwaspadai, Terutama Selama Pandemi )
Sakit kepala juga bisa disebabkan oleh virus corona, yang dengan mudah dapat dianggap sebagai kejadian umum. Virus dapat menyebar dengan mudah melalui batuk atau tetesan bersin dari orang yang terinfeksi. Jika Anda khawatir terkena infeksi, Anda harus mengkarantina diri sendiri setidaknya selama 14 hari.
(nug)
tulis komentar anda