10 Film Pendek Indonesia Siap Berkompetisi di Gelaran Viddsee Juree Awards Indonesia 2020
Kamis, 10 September 2020 - 08:23 WIB
JAKARTA - Ajang penghargaan film pendek tahunan, Viddsee Juree Awards Indonesia 2020, kembali digelar. Sepuluh film pendek yang menghibur dan penuh inspirasi telah terpilih menjadi finalis festival untuk merayakan sekaligus mendukung komunitas pembuat film di Asia ini.
Kesepuluh film yang masuk ke dalam nominasi dibuat oleh talenta-talenta berbakat dari berbagai penjuru Indonesia dan telah mengantongi sejumlah penghargaan. Misalnya Rofie Fauzie dan Luhki Herwanayogi yang pernah dinominasikan dalam Festival Film Indonesia; Razny Mahardhika dan Iqbal Arieffurahman, dua pembuat film muda yang telah meraih berbagai penghargaan di banyak festival; Najam Yardo dan Sidharta Tata yang merupakan pembuat film asal Yogyakarta; serta Mohammad Ifhdal dari Palu. ( )
Kesepuluh film datang dari berbagai genre dan mengusung topik yang cukup beragam. Ada drama yang fokus pada isu politik, korupsi serta hubungan keluarga, juga komedi dan satir. Sepuluh finalis itu antara lain film "Asa" yang disutradarai Loeloe Hendra, "Journey to Iftar" oleh Razny Mahardika, "Rendang of Death" karya Muhammad Andri Abdi dari Percolate Galactic, "Paguruan 4.0" oleh Lyanta Laras Putri dan Abdi Firdaus, serta "50:50" karya Rozie Fauzie.
“Seluruh film yang masuk pada tahun ini merepresentasikan kreativitas dan keberanian para pembuat film Indonesia, yang memegang peranan penting dalam menceritakan kisah lokal yang merefleksikan masyarakat Indonesia dan isu-isu yang harus didiskusikan,” kata Arie Kartikasari, Content Community Manager Viddsee Indonesia, melalui keterangan resminya kemarin (9/9).
"Film-film ini dibuat oleh para pembuat film yang sangat bersemangat dengan cerita mereka dan bertekad untuk menceritakannya sehingga dapat meninggalkan impresi mendalam bagi penonton," sambungnya.
Pemenang bakal diumumkan pada 8 Oktober 2020 melalui acara penganugerahan online yang dapat ditonton di platform Viddsee. Menjelang pengumuman, publik dapat berpartisipasi melalui screening film-film yang telah dikurasi serta Relay Game bersama para finalis.
Bersamaan dengan Juree, Viddsee juga akan merilis podcast berbahasa Indonesia berjudul "DIFINISEE” yang menghadirkan perbincangan dengan para pembuat film mengenai industri pembuat film lokal. Podcast ini akan tersedia di Spotify, Google Podcast, dan Apple Podcast.
Dua film akan meraih gelar Gold dan Silver, yang dipilih oleh panel juri internasional yang meliputi produser film Filipina Arni Rae Cacanindin, penulis film dan produser Paolo Bertolin, serta sutradara film Yosep Anggi Noen. ( )
Terdapat pula Audience Choice Award yang dapat diikuti oleh seluruh film baik finalis maupun film-film terpilih, di mana penonton akan memilih film favorit mereka di Viddsee.com. Periode pemilihan diselenggarakan hingga 14 September 2020.
Ajang Juree Awards pertama kali diadakan di Indonesia pada 2016, di Filipina pada 2017, dan Singapura setahun setelahnya.
Kesepuluh film yang masuk ke dalam nominasi dibuat oleh talenta-talenta berbakat dari berbagai penjuru Indonesia dan telah mengantongi sejumlah penghargaan. Misalnya Rofie Fauzie dan Luhki Herwanayogi yang pernah dinominasikan dalam Festival Film Indonesia; Razny Mahardhika dan Iqbal Arieffurahman, dua pembuat film muda yang telah meraih berbagai penghargaan di banyak festival; Najam Yardo dan Sidharta Tata yang merupakan pembuat film asal Yogyakarta; serta Mohammad Ifhdal dari Palu. ( )
Kesepuluh film datang dari berbagai genre dan mengusung topik yang cukup beragam. Ada drama yang fokus pada isu politik, korupsi serta hubungan keluarga, juga komedi dan satir. Sepuluh finalis itu antara lain film "Asa" yang disutradarai Loeloe Hendra, "Journey to Iftar" oleh Razny Mahardika, "Rendang of Death" karya Muhammad Andri Abdi dari Percolate Galactic, "Paguruan 4.0" oleh Lyanta Laras Putri dan Abdi Firdaus, serta "50:50" karya Rozie Fauzie.
“Seluruh film yang masuk pada tahun ini merepresentasikan kreativitas dan keberanian para pembuat film Indonesia, yang memegang peranan penting dalam menceritakan kisah lokal yang merefleksikan masyarakat Indonesia dan isu-isu yang harus didiskusikan,” kata Arie Kartikasari, Content Community Manager Viddsee Indonesia, melalui keterangan resminya kemarin (9/9).
"Film-film ini dibuat oleh para pembuat film yang sangat bersemangat dengan cerita mereka dan bertekad untuk menceritakannya sehingga dapat meninggalkan impresi mendalam bagi penonton," sambungnya.
Pemenang bakal diumumkan pada 8 Oktober 2020 melalui acara penganugerahan online yang dapat ditonton di platform Viddsee. Menjelang pengumuman, publik dapat berpartisipasi melalui screening film-film yang telah dikurasi serta Relay Game bersama para finalis.
Bersamaan dengan Juree, Viddsee juga akan merilis podcast berbahasa Indonesia berjudul "DIFINISEE” yang menghadirkan perbincangan dengan para pembuat film mengenai industri pembuat film lokal. Podcast ini akan tersedia di Spotify, Google Podcast, dan Apple Podcast.
Dua film akan meraih gelar Gold dan Silver, yang dipilih oleh panel juri internasional yang meliputi produser film Filipina Arni Rae Cacanindin, penulis film dan produser Paolo Bertolin, serta sutradara film Yosep Anggi Noen. ( )
Terdapat pula Audience Choice Award yang dapat diikuti oleh seluruh film baik finalis maupun film-film terpilih, di mana penonton akan memilih film favorit mereka di Viddsee.com. Periode pemilihan diselenggarakan hingga 14 September 2020.
Ajang Juree Awards pertama kali diadakan di Indonesia pada 2016, di Filipina pada 2017, dan Singapura setahun setelahnya.
(tsa)
Lihat Juga :
tulis komentar anda