Waspada! Obesitas Rentan Terinfeksi Covid-19 dan Komplikasi
Rabu, 30 September 2020 - 06:25 WIB
JAKARTA - Bagi mereka yang mengalami obesitas hendaknya meningkatkan kewaspadaan menghadapi pandemi Covid-19. Pasalnya, orang yang memiliki kategori demikian ternyata sangat rawan terpapar Covid-19.
Peringatan ini disampaikan Wakil Ketua Bidang Apoteker Advance dan Spesialis PP Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kerry Lestari Dandan dan dokter spesialis gizi sekaligus associate professor di Departemen Ilmu Kedokteran Dasar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Gaga Irawan Nugraha. Kesimpulan ini mereka ambil berdasarkan hasil penelitian dari berbagai negara. (Baca: Penyebab Rezeki Tidak Lancar dan Penawarnya)
“Jadi, kami ini ada satu konsorsium riset di Kemenristek Dikti dan salah satu dari periset kami itu memperhatikan tentang itu. Berdasarkan hasil riset dan ini tidak hanya di Indonesia. Dari riset global menyatakan bahwa risiko terkena Covid-19 ini pada mereka yang obesitas,” ungkap Kerry dalam diskusi di Media Center Satgas Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, kemarin.
Selain lebih rentan terkena Covid-19, mereka yang mengalami obesitas juga berisiko terkena penyakit komplikasi. “Karena apa? Karena biasanya obesitas ini akan berkaitan dengan penyakit komorbid lainnya. Jadi ada yang kita sebut sebagai sindrom metabolik atau metabolik sindrom yang awalnya terjadi karena obesitas sehingga memicu terjadinya resistensi insulin dan akhirnya terjadilah yang kita sebut sebagai gangguan toleransi glukosa dan terjadilah diabetes,” jelasnya.
Selain itu, Kerry mengatakan, orang dalam kondisi obesitas ini juga memicu terjadi hipertensi dan diabetes. “Obesitas ini juga ada hubungannya dengan regulasi metabolisme yang menjamin bagaimana kondisi tubuh ada dalam keseimbangan sehingga mengganggu kemampuan tubuh untuk bertahan terhadap infeksi, termasuk infeksi Covid-19,” katanya.
Kerry pun mengimbau masyarakat untuk menjaga supaya tidak terjadi obesitas. Ditandaskan, obesitas ini memicu terjadi ikutan dari sindrom metabolik yang terganggu yang disebut sebagai metabolic syndrome. “Nah, metabolic syndrome itu macam-macam, tadi ada yang diabetes, ada hipertensi, ada juga terjadinya aterosklerosis dan sebagainya itu awalnya dari obesitas,” ucapnya. (Baca juga: Kemendikbud: Aplikasi untuk Paket Kuota Belajar Akan Ditambah)
Bagaimana cara menghindari obesitas ? Kerry mengatakan satu di antara upaya yang bisa dilakukan untuk menghindari obesitas adalah menjaga pola makan yang seimbang. “Yang pasti untuk menghindari obesitas tentu saja kita harus selalu mengukur output dan input. Jangan terlalu banyak juga konsumsi yang diberikan dan juga kita juga harus menjaga supaya pola hidup kita seimbang,” paparnya.
Gaga Irawan Nugraha menegaskan, obesitas memiliki risiko kedua terpapar Covid-19 setelah hipertensi. Dia mencontohkan, di Kota New York ditemukan fakta bahwa kematian tertinggi akibat Covid-19 adalah mereka yang mengalami obesitas hingga 42%.
“Sebelum awal-awal Covid-19 kemudian meningkat kasusnya orang tidak mengetahui bahwa obesitas menjadi salah satu faktor risiko dari terkena dan mengalami Covid-19,” ungkapnya.
Peringatan ini disampaikan Wakil Ketua Bidang Apoteker Advance dan Spesialis PP Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kerry Lestari Dandan dan dokter spesialis gizi sekaligus associate professor di Departemen Ilmu Kedokteran Dasar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Gaga Irawan Nugraha. Kesimpulan ini mereka ambil berdasarkan hasil penelitian dari berbagai negara. (Baca: Penyebab Rezeki Tidak Lancar dan Penawarnya)
“Jadi, kami ini ada satu konsorsium riset di Kemenristek Dikti dan salah satu dari periset kami itu memperhatikan tentang itu. Berdasarkan hasil riset dan ini tidak hanya di Indonesia. Dari riset global menyatakan bahwa risiko terkena Covid-19 ini pada mereka yang obesitas,” ungkap Kerry dalam diskusi di Media Center Satgas Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, kemarin.
Selain lebih rentan terkena Covid-19, mereka yang mengalami obesitas juga berisiko terkena penyakit komplikasi. “Karena apa? Karena biasanya obesitas ini akan berkaitan dengan penyakit komorbid lainnya. Jadi ada yang kita sebut sebagai sindrom metabolik atau metabolik sindrom yang awalnya terjadi karena obesitas sehingga memicu terjadinya resistensi insulin dan akhirnya terjadilah yang kita sebut sebagai gangguan toleransi glukosa dan terjadilah diabetes,” jelasnya.
Selain itu, Kerry mengatakan, orang dalam kondisi obesitas ini juga memicu terjadi hipertensi dan diabetes. “Obesitas ini juga ada hubungannya dengan regulasi metabolisme yang menjamin bagaimana kondisi tubuh ada dalam keseimbangan sehingga mengganggu kemampuan tubuh untuk bertahan terhadap infeksi, termasuk infeksi Covid-19,” katanya.
Kerry pun mengimbau masyarakat untuk menjaga supaya tidak terjadi obesitas. Ditandaskan, obesitas ini memicu terjadi ikutan dari sindrom metabolik yang terganggu yang disebut sebagai metabolic syndrome. “Nah, metabolic syndrome itu macam-macam, tadi ada yang diabetes, ada hipertensi, ada juga terjadinya aterosklerosis dan sebagainya itu awalnya dari obesitas,” ucapnya. (Baca juga: Kemendikbud: Aplikasi untuk Paket Kuota Belajar Akan Ditambah)
Bagaimana cara menghindari obesitas ? Kerry mengatakan satu di antara upaya yang bisa dilakukan untuk menghindari obesitas adalah menjaga pola makan yang seimbang. “Yang pasti untuk menghindari obesitas tentu saja kita harus selalu mengukur output dan input. Jangan terlalu banyak juga konsumsi yang diberikan dan juga kita juga harus menjaga supaya pola hidup kita seimbang,” paparnya.
Gaga Irawan Nugraha menegaskan, obesitas memiliki risiko kedua terpapar Covid-19 setelah hipertensi. Dia mencontohkan, di Kota New York ditemukan fakta bahwa kematian tertinggi akibat Covid-19 adalah mereka yang mengalami obesitas hingga 42%.
“Sebelum awal-awal Covid-19 kemudian meningkat kasusnya orang tidak mengetahui bahwa obesitas menjadi salah satu faktor risiko dari terkena dan mengalami Covid-19,” ungkapnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda