Donald Trump Diberi Deksametason, Obat Pasien COVID-19 Berat yang Dijuluki Obat Dewa

Senin, 05 Oktober 2020 - 17:33 WIB
Sementara itu, tim dokter Trump menjelaskan, mereka memutuskan untuk memberi deksametason setelah kadar oksigennya turun dua kali. Pada Kamis (1/10) malam dan Jumat (2/10) dini hari, Conley mengungkapkan bahwa Trump baik-baik saja dengan gejala ringan serta tingkat oksigen berada di angka 90-an yang tinggi. Namun, tak lama setelah itu Trump dilaporkan mengalami demam tinggi dan saturasi oksigen untuk sementara turun di bawah 94%.

Kondisi tersebut mengharuskan Trump diberi oksigen. "Dan, setelah sekitar satu menit dengan hanya mengonsumsi dua liter, tingkat kejenuhannya kembali lebih dari 95%," jelas Conley.

Pada Sabtu (3/10), tingkat oksigen Trump kembali turun di bawah 93%. "Kami melihatnya dan kembali naik," ungkap Conley.

Terkait keputusan pemberian deksametason kepada Trump, Garibaldi menambahkan bahwa bakal dilanjutkan untuk saat ini. "Menanggapi tingkat oksigen rendah sementara, seperti yang telah didiskusikan oleh dr. Conley, kami memulai terapi deksametason, dan dia menerima dosis pertamanya kemarin," tambah Garibaldi.

Dr Rochelle Walensky, Kepala Penyakit Menular di Rumah Sakit Umum Massachusetts memaparkan, penggunaan deksametason disarankan untuk orang dengan penyakit parah. Dia mencatat bahwa video yang diunggah pada Sabtu lalu tentang Trump di Pusat Medis Walter Reed tampaknya tidak menunjukkan sesak napas atau batuk.

"Umumnya Anda memulai deksametason ketika khawatir mereka menuju ke jalan yang salah. Tidak jelas bagi saya mengapa mereka memberinya itu jika dia tidak membutuhkan oksigen tambahan," papar Walensky. ( )

Hal senada diungkapkan dr. Carlos del Rio, spesialis penyakit menular di Emory School of Medicine. Menurutnya, deksametason hanya boleh diberikan kepada pasien yang sakit parah. Namun, berdasarkan apa yang dikatakan dokter, Trump bisa jadi sakit parah. "Dia kemudian mengembangkan saturasi oksigen di bawah 94%," pungkas del Rio.
(tsa)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More