Cegah Polio, Yuk Tetap Imunisasi Anak dengan Vaksin Polio
Minggu, 25 Oktober 2020 - 10:35 WIB
JAKARTA - Masa pandemi terkadang membuat orang tua cemas harus ke rumah sakit untuk imunisasi si buah hati.Padahal vaksin penting untuk kesehatan anak di masa mendatang. Salah satunya vaksin polio. Nah sambut Hari Polio Sedunia, Kementerian Kesehatan, PERALMUNI, dan Sanofi Pasteur Indonesia ajak masyarakat untuk tidak lupa memberikan vaksin polio rutin kepada si kecil.
Meskipun Indonesia sudah bebas polio sejak 2014 dan selangkah lagi mengeradiksi polio di seluruh dunia, bukan berarti menghentikan atau mengurangi upaya untuk ikut aktif mencegah penyakit tersebut. Sebab, Indonesia masih berisiko terkena polio yang salah satunya dapat disebabkan transmisi orang ke orang dalam lingkungan.
Untuk itu, semua pemangku kepentingan harus bekerja sama untuk memastikan eradikasi semua virus polio secara global. “Bicara mengenai penanganan penyakit polio, kami mendukung dan mengapresiasi upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah, WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) dan Sanofi Pasteur Indonesia dalam eradikasi semua virus polio.," kata Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, Sp.PD-KAI selaku Ketua Umum PERALMUNI melalui siaran resminya, Sabtu (24/10).
Vaksin polio secara aktif membentuk kekebalan tubuh untuk melawan virus penyebab polio pada anak-anak maupun orang dewasa. “Oleh karena itu, kami bekerja sama dengan banyak pihak dalam memberikan edukasi, pencegahan, dan penanganan penyakit polio di Indonesia baik untuk tenaga medis maupun awam," lanjutnya.
Baca juga : Sistem Sensor Fotonik Baru Mampu Mendeteksi Virus COVID-19
Joselito Sta. Ana, MD selaku GM Sanofi Pasteur Indonesia & Country Lead Sanofi Indonesia menyampaikan bahwa Sanofi Pasteur berkomitmen untuk menjadi mitra pelayanan kesehatan yang terintegrasi, baik secara global maupun di Indonesia.
Sanofi Pasteur sebagai partner kesehatan, berkomitmen untuk mendukung semaksimal mungkin dalam hal pengendalian polio di Indonesia melalui program edukasi tenaga kesehatan, forum ilmiah, dan kemitraan terkait teknologi vaksin polio inaktivasi (IPV).
"Kami berharap inisiatif-inisiatif ini dapat membantu memberikan pemahaman yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia sehingga semua pihak dapat saling mendukung dalam eradikasi polio di Indonesia,” jelas Joselito.
Meskipun Indonesia sudah bebas polio sejak 2014 dan selangkah lagi mengeradiksi polio di seluruh dunia, bukan berarti menghentikan atau mengurangi upaya untuk ikut aktif mencegah penyakit tersebut. Sebab, Indonesia masih berisiko terkena polio yang salah satunya dapat disebabkan transmisi orang ke orang dalam lingkungan.
Untuk itu, semua pemangku kepentingan harus bekerja sama untuk memastikan eradikasi semua virus polio secara global. “Bicara mengenai penanganan penyakit polio, kami mendukung dan mengapresiasi upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah, WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) dan Sanofi Pasteur Indonesia dalam eradikasi semua virus polio.," kata Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, Sp.PD-KAI selaku Ketua Umum PERALMUNI melalui siaran resminya, Sabtu (24/10).
Vaksin polio secara aktif membentuk kekebalan tubuh untuk melawan virus penyebab polio pada anak-anak maupun orang dewasa. “Oleh karena itu, kami bekerja sama dengan banyak pihak dalam memberikan edukasi, pencegahan, dan penanganan penyakit polio di Indonesia baik untuk tenaga medis maupun awam," lanjutnya.
Baca juga : Sistem Sensor Fotonik Baru Mampu Mendeteksi Virus COVID-19
Joselito Sta. Ana, MD selaku GM Sanofi Pasteur Indonesia & Country Lead Sanofi Indonesia menyampaikan bahwa Sanofi Pasteur berkomitmen untuk menjadi mitra pelayanan kesehatan yang terintegrasi, baik secara global maupun di Indonesia.
Sanofi Pasteur sebagai partner kesehatan, berkomitmen untuk mendukung semaksimal mungkin dalam hal pengendalian polio di Indonesia melalui program edukasi tenaga kesehatan, forum ilmiah, dan kemitraan terkait teknologi vaksin polio inaktivasi (IPV).
"Kami berharap inisiatif-inisiatif ini dapat membantu memberikan pemahaman yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia sehingga semua pihak dapat saling mendukung dalam eradikasi polio di Indonesia,” jelas Joselito.
tulis komentar anda