Tetap Berikan ASI Eksklusif Walau Pandemi

Sabtu, 07 November 2020 - 14:12 WIB
Meski tengah menghadapi pandemi, memberikan ASI tidak boleh ditinggalkan. Foto/dok
JAKARTA - Meski tengah menghadapi pandemi, memberikan ASI tidak boleh ditinggalkan. Bagaimana menyusui agar tetap aman di masa wabah ini?

Walau pandemi mengubah kebiasaan dan ritme kehidupan sehari-hari kita, namun komitmen pemberian ASI eksklusif tidak boleh luntur, demi membangun imunitas bayi. Mengingat menyusui adalah kebutuhan eksklusif bayi selama enam bulan pertama kehidupannya. (Baca: Di Manakah Tempat Sifat Ikhlas Itu?)

“ASI memberikan kecukupan dan kelengkapan nutrisi serta perlindungan terhadap berbagai penyakit,” kata dr. Meutia Ayuputeri Kumaheri, M.Res, IBCLC, CIMI Dokter Umum Konsultan Laktasi RS Pondok Indah – Pondok Indah dan RS Pondok Indah – Bintaro Jaya.



Sampai Oktober 2020, virus SARS-COV2 belum ditemukan terdeteksi pada ASI . Para peneliti terus-menerus melakukan penelitian dan melakukan telaah lebih lanjut terhadap ibu hamil dan menyusui yang terkonfimasi COVID-19.

Namun demikian, penularan virus penyebab sakit pernapasan melalui ASI tergolong rendah, sehingga Badan Kesehatan Dunia WHO tetap memberikan rekomendasi bagi ibu yang terkena infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) maupun COVID-19 untuk tetap menyusui.

“Seorang ibu yang positif COVID-19 atau yang dicurigai terinfeksi COVID-19 dalam isolasi mandiri dapat tetap menyusui dengan memperhartikan langkah keamanan demi menjamin keamanan bayi dari penularan penyakit,” ujar dr. Meutia. (Baca juga: Kampus Merdeka Siapkan Mahasiswa untuk Hadapi Tantangan Global)

Yaitu dengan cara mencuci tangan sebelum bersentuhan dengan bayi, peralatan pompa, dan peralatan minum bayi; mengikuti semua petunjuk cara membersihkan peralatan pompa dan minum bayi; menggunakan masker wajah saat menyusui bayi; mengganti masker apabila lembab atau basah; segera membuang masker sekali pakai setelah tidak digunakan; hindari memakai dan membuka masker; serta hindari memegang wajah bagian depan.

Apabila ibu harus dalam perawatan terpisah dengan bayi, cari informasi terkait donor ASI atau orang sehat yang dapat memberikan ASI perah kepada bayi. Orang sehat yang merawat dan memberikan ASI perah kepada bayi juga harus menjalankan protokol kesehatan yang sama dengan ibu.

Perlu dibersihkan pula area permukaan perabotan di rumah dengan cairan pembersih secara berkala. Dr. Meutia mengatakan, ibu tidak perlu membersihkan kulit payudara secara teratur sebelum menyusui atau perah ASI. Namun demikian, apabila ibu batuk atau bersin mengenai kulit payudara, ibu dapat segera mandi dan membersihkan area kulit payudara dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik, sebelum menyusui.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More