Tetap Berikan ASI Eksklusif Walau Pandemi
Sabtu, 07 November 2020 - 14:12 WIB
Apabila ibu merasakan gejala-gejala COVID-19 seperti demam, sakit kepala, batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan lainnya, segera konsultasikan ke dokter. Jika mengalami keraguan, dapat berkonsultasi dengan tenaga profesional yang dapat membimbing menyusui dalam kondisi COVID-19. (Baca juga: Kampanye Tatap Muka Meningkat, Kampanye Daring Turun)
Dr. Meutia juga mengingatkan agar memilih fasilitas kesehatan untuk konsultasi dokter atau konsultasi laktasi yang menjalankan protokol kesehatan yang ketat. Langkah-langkah di atas tak hanya dapat diterapkan pada ibu yang dicurigai atau positif COVID-19. Tapi juga untuk semua ibu menyusui yang sehat.
Protokol kesehatan yang ketat memang sangat penting diberlakukan di masa pandemi sekarang ini. Menyusui perlu dilakukan karena dapat membantu menurunkan berat badan pasca bersalin Ibu secara cepat, mengurangi kejadian perdarahan pasca melahirkan, sebagai KB alami dan mengurangi beberapa risiko penyakit bagi Ibu seperti kanker payudara, osteoporosis, kanker ovarium, hipertensi dan penyakit jantung. (Lihat videonya: Pemda DKI Jakarta Berencana Perpanjang PSBB Transisi)
Sementara itu, dr. Wahyu Ika Wardhani, M. Gizi, Sp.GK mengingatkan, keberhasilan pemberian ASI sangat dipengaruhi oleh Ibu dan dukungan keluarga. “Karenanya penting mengelola stres dan dukungan nutrisi gizi seimbang sejak masa kehamilan agar ibu siap memberikan ASI . ASI yang cukup dapat dilihat dari pertumbuhan dan perkembangan bayi yang optimal,” kata dr. Ika. Lebih jauh tentang ASI, ASI memiliki kandungan Oligosakarida yang bersifat melindungi lapisan saluran cerna bayi. ASI memiliki kemampuan untuk melawan kuman, bakteri dan virus, dengan adanya antibodi yang terkandung di dalamnya. (Sri Noviarni)
Dr. Meutia juga mengingatkan agar memilih fasilitas kesehatan untuk konsultasi dokter atau konsultasi laktasi yang menjalankan protokol kesehatan yang ketat. Langkah-langkah di atas tak hanya dapat diterapkan pada ibu yang dicurigai atau positif COVID-19. Tapi juga untuk semua ibu menyusui yang sehat.
Protokol kesehatan yang ketat memang sangat penting diberlakukan di masa pandemi sekarang ini. Menyusui perlu dilakukan karena dapat membantu menurunkan berat badan pasca bersalin Ibu secara cepat, mengurangi kejadian perdarahan pasca melahirkan, sebagai KB alami dan mengurangi beberapa risiko penyakit bagi Ibu seperti kanker payudara, osteoporosis, kanker ovarium, hipertensi dan penyakit jantung. (Lihat videonya: Pemda DKI Jakarta Berencana Perpanjang PSBB Transisi)
Sementara itu, dr. Wahyu Ika Wardhani, M. Gizi, Sp.GK mengingatkan, keberhasilan pemberian ASI sangat dipengaruhi oleh Ibu dan dukungan keluarga. “Karenanya penting mengelola stres dan dukungan nutrisi gizi seimbang sejak masa kehamilan agar ibu siap memberikan ASI . ASI yang cukup dapat dilihat dari pertumbuhan dan perkembangan bayi yang optimal,” kata dr. Ika. Lebih jauh tentang ASI, ASI memiliki kandungan Oligosakarida yang bersifat melindungi lapisan saluran cerna bayi. ASI memiliki kemampuan untuk melawan kuman, bakteri dan virus, dengan adanya antibodi yang terkandung di dalamnya. (Sri Noviarni)
(ysw)
tulis komentar anda