Kompetensi Hubungan Bantu Ciptakan Hubungan Keluarga yang Lebih Harmonis
Minggu, 08 November 2020 - 04:45 WIB
Meskipun demikian, berdasarkan riset kolaborasi Universitas Stony Brook, Towson, dan Northwestern pada 2017, kondisi tersebut dapat dihadapi dengan “Romantic Competence” atau “Kompetensi Hubungan”.
“Melalui “Kompetensi Hubungan”, pasangan dapat memperkuat hubungan mereka dengan belajar menghargai satu sama lain melalui persepsi masing-masing, mampu menunjukkan kerentanan diri, dan mengubah diri untuk kualitas hubungan yang lebih baik," kata Saskhya.
Selain itu ada empat hal penting yang perlu diingat. yaitu L.O.V.E. L adalah Listen, yaitu mendengarkan pasangan dan berikan batasan pribadi bagi pasangan Anda. O atau Occasionally do new things, yaitu sesekali melakukan hal baru bersama, lalu V untuk Validate atau validasi perasaan satu sama lain untuk menjaga koneksi pasangan. Dan terakhir E atau Expect less, yakni berharap lebih sedikit dan saling menguatkan satu sama lain.
Pada kesempatan yang sama, Psikolog sekaligus Co-Founder Tiga Generasi Putu Andani M.Psi menjelaskan bahwa dari keempat hal tersebut, mendengarkan pasangan kita merupakan hal paling sulit dilakukan.
”Kita sering kali tidak benar-benar mendengar pasangan dan cenderung melakukan hal lain seperti melamun, menghakimi, atau bahkan melawan pasangan. Hal inilah yang disebut “Blocks to Listen" atau “Halangan Mendengar”, sehingga melalui assessment test bisa diketahui tipe listening blocking kita, begitu juga dengan pasangan," beber Putu.
Tes ini untuk mengetahui apakah kita sudah berada di posisi mind-reading, rehearsing, atau ternyata masih berada di posisi judging. Hasil dari tes tadi akan membantu pasangan menemukan titik permasalahan dan dapat meningkatkan efektivitas komunikasi mereka.
( )
Dr. Mustafa Guvercin, School Director Sampoerna Academy berharap, penjelasan dari para psikolog tersebut dapat membantu keluarga memperkuat hubungan mereka.
“Kami mengerti situasi pandemi memberikan dampak tidak hanya dalam segi eksternal, namun juga hubungan internal keluarga. Untuk itu kami percaya, selain memberikan kualitas pendidikan terbaik buat anak, memelihara dan menjaga kualitas hubungan dalam lingkungan rumah tangga juga penting demi tumbuh kembang psikologi anak. Kami harap dengan diadakannya forum diskusi virtual ini, para orangtua dapat memperkuat ikatan keluarga dan mendukung terciptanya lingkungan keluarga yang sehat,” tutupnya.
“Melalui “Kompetensi Hubungan”, pasangan dapat memperkuat hubungan mereka dengan belajar menghargai satu sama lain melalui persepsi masing-masing, mampu menunjukkan kerentanan diri, dan mengubah diri untuk kualitas hubungan yang lebih baik," kata Saskhya.
Selain itu ada empat hal penting yang perlu diingat. yaitu L.O.V.E. L adalah Listen, yaitu mendengarkan pasangan dan berikan batasan pribadi bagi pasangan Anda. O atau Occasionally do new things, yaitu sesekali melakukan hal baru bersama, lalu V untuk Validate atau validasi perasaan satu sama lain untuk menjaga koneksi pasangan. Dan terakhir E atau Expect less, yakni berharap lebih sedikit dan saling menguatkan satu sama lain.
Pada kesempatan yang sama, Psikolog sekaligus Co-Founder Tiga Generasi Putu Andani M.Psi menjelaskan bahwa dari keempat hal tersebut, mendengarkan pasangan kita merupakan hal paling sulit dilakukan.
”Kita sering kali tidak benar-benar mendengar pasangan dan cenderung melakukan hal lain seperti melamun, menghakimi, atau bahkan melawan pasangan. Hal inilah yang disebut “Blocks to Listen" atau “Halangan Mendengar”, sehingga melalui assessment test bisa diketahui tipe listening blocking kita, begitu juga dengan pasangan," beber Putu.
Tes ini untuk mengetahui apakah kita sudah berada di posisi mind-reading, rehearsing, atau ternyata masih berada di posisi judging. Hasil dari tes tadi akan membantu pasangan menemukan titik permasalahan dan dapat meningkatkan efektivitas komunikasi mereka.
( )
Dr. Mustafa Guvercin, School Director Sampoerna Academy berharap, penjelasan dari para psikolog tersebut dapat membantu keluarga memperkuat hubungan mereka.
“Kami mengerti situasi pandemi memberikan dampak tidak hanya dalam segi eksternal, namun juga hubungan internal keluarga. Untuk itu kami percaya, selain memberikan kualitas pendidikan terbaik buat anak, memelihara dan menjaga kualitas hubungan dalam lingkungan rumah tangga juga penting demi tumbuh kembang psikologi anak. Kami harap dengan diadakannya forum diskusi virtual ini, para orangtua dapat memperkuat ikatan keluarga dan mendukung terciptanya lingkungan keluarga yang sehat,” tutupnya.
(tsa)
Lihat Juga :
tulis komentar anda