Tetap Pakai Masker walau Ber-Face Shield
Senin, 09 November 2020 - 13:14 WIB
JAKARTA - Walau pemerintah terus mengampanyekan pentingnya memakai masker guna mencegah virus corona , beberapa orang beralih menggunakan face shield berbahan plastik yang banyak dijual baik di toko offline maupun online dengan harga yang sangat terjangkau.
Face shield dinilai lebih nyaman untuk dipakai keseharian dan tidak membuat sesak napas seperti ketika memakai masker. Beraktivitas pun jadi tidak terganggu. Namun dibalik itu, para ahli berpendapat face shield tidak menyediakan perlindungan yang cukup terhadap Covid-19 ketika digunakan. Mereka tetap merekomendasikan penggunaan masker. (Baca: Pentingnya Tafakuri Diri)
Face shield boleh saja dipakai akan tetapi hanya sebagai tambahan setelah memakai masker. Menurut Dr. Michael B. Edmond, MPH, MPA, MBA, dari University of Iowa Health Care, yang juga profesor penyakit infeksi di University of Iowa Carver College of Medicine, face shield plastik dapat menekan risiko terinfeksi virus.
“Transmisi Sars-Cov-2 yang utama adalah melalui droplet. Face shield bagus untuk mencegah droplet mengenai hidung,mulut, dan mata yang menjadi gerbang masuknya infeksi,” kata Edmond dikutip dari Healthline.
Hanya saja, meski face shield menjadi penghalang bagi droplet untuk mengenai wajah, masalahnya droplet yang berada di lingkungan masih bisa terhirup lewat area yang tidak terhalang oleh face shield. Karena itulah Dr. Joy Henningsen, asisten profesor di University of Alabama menegaskan bahwa face shield bisa efektif mencegah terinfeksi virus hanya jika dipakai bersamaan dengan masker. (Baca juga: Biden Manfaatkan Aliansi untuk hadapi China)
Penelitian yang dipublikasikan di Physics of Fluids, oleh AIP Publishing, menggunakan visualisasi untuk memeriksa dan memberi ilustrasi bagaimana face shield bekerja menngurangi penyebaran Covid-19. Mereka menemukan, sementara face shield menghambat pergerakan droplet dari orang yang batuk atau bersin, droplet tersebut masih bisa bergerak di sekitar plastik face shield dan menyebar.
Henningsen juga menyebutkan studi lain yang dilakukan menyusul outbreak Covid-19 di Swiss. Dalam penelitian ini, tidak ada responden yang memakai masker positif Covid-19. Sedangkan responden lain yang hanya memakai face shield memiliki tes yang positif. Dengan demikian jangan berpikir bahwa memakai masker serta face shield adalah tindakan berlebihan. (Lihat videonya: Viral Video Jalan Rusak di Lebak)
“Semakin banyak proteksi semakin bagus,”kata Henningsen. Face shield, memakai masker, jaga jarak, mencuci tangan dengan sabun ataupun memakai hand sanitizer adalah protokol kesehatan yang tidak boleh dilupakan. (Sri Noviarni)
Face shield dinilai lebih nyaman untuk dipakai keseharian dan tidak membuat sesak napas seperti ketika memakai masker. Beraktivitas pun jadi tidak terganggu. Namun dibalik itu, para ahli berpendapat face shield tidak menyediakan perlindungan yang cukup terhadap Covid-19 ketika digunakan. Mereka tetap merekomendasikan penggunaan masker. (Baca: Pentingnya Tafakuri Diri)
Face shield boleh saja dipakai akan tetapi hanya sebagai tambahan setelah memakai masker. Menurut Dr. Michael B. Edmond, MPH, MPA, MBA, dari University of Iowa Health Care, yang juga profesor penyakit infeksi di University of Iowa Carver College of Medicine, face shield plastik dapat menekan risiko terinfeksi virus.
“Transmisi Sars-Cov-2 yang utama adalah melalui droplet. Face shield bagus untuk mencegah droplet mengenai hidung,mulut, dan mata yang menjadi gerbang masuknya infeksi,” kata Edmond dikutip dari Healthline.
Hanya saja, meski face shield menjadi penghalang bagi droplet untuk mengenai wajah, masalahnya droplet yang berada di lingkungan masih bisa terhirup lewat area yang tidak terhalang oleh face shield. Karena itulah Dr. Joy Henningsen, asisten profesor di University of Alabama menegaskan bahwa face shield bisa efektif mencegah terinfeksi virus hanya jika dipakai bersamaan dengan masker. (Baca juga: Biden Manfaatkan Aliansi untuk hadapi China)
Penelitian yang dipublikasikan di Physics of Fluids, oleh AIP Publishing, menggunakan visualisasi untuk memeriksa dan memberi ilustrasi bagaimana face shield bekerja menngurangi penyebaran Covid-19. Mereka menemukan, sementara face shield menghambat pergerakan droplet dari orang yang batuk atau bersin, droplet tersebut masih bisa bergerak di sekitar plastik face shield dan menyebar.
Henningsen juga menyebutkan studi lain yang dilakukan menyusul outbreak Covid-19 di Swiss. Dalam penelitian ini, tidak ada responden yang memakai masker positif Covid-19. Sedangkan responden lain yang hanya memakai face shield memiliki tes yang positif. Dengan demikian jangan berpikir bahwa memakai masker serta face shield adalah tindakan berlebihan. (Lihat videonya: Viral Video Jalan Rusak di Lebak)
“Semakin banyak proteksi semakin bagus,”kata Henningsen. Face shield, memakai masker, jaga jarak, mencuci tangan dengan sabun ataupun memakai hand sanitizer adalah protokol kesehatan yang tidak boleh dilupakan. (Sri Noviarni)
(ysw)
tulis komentar anda