Hindari Stres, Enam Langkah Ini Bisa Dilakukan Tenaga Kesehatan
Sabtu, 09 Mei 2020 - 19:30 WIB
SURABAYA - Pada situasi pandemi COVID-19, tenaga kesehatan (nakes) menjadi garda terdepan. Banyak dari mereka yang rela meninggalkan keluarga, bahkan hingga bertaruh nyawa untuk merawat pasien COVID-19.
Para nakes menjadi individu pertama yang sangat rentan terkena dampak COVID-19, bukan hanya pada segi fisik, akan tetapi juga mental dan psikologis yang mereka dapatkan.
“Potensi stres pada nakes sangat tinggi. Mereka mendapat tekanan dari segala sisi. Mulai fisik, sosial, psikologis. Semua terkait dengan kondisi-kondisi tidak normal di masa pandemi ini,” kata Psikolog klinis Universitas Airlangga (Unair) Dr Hamidah, MSi , Sabtu (9/5/2020).
Hamidah yang juga tergabung dalam satgas COVID-19 Jawa Timur tersebut mengatakan, nakes menghadapi berbagai pemicu stres, baik stresor internal maupun eksternal.
Beberapa stresor internal dan eksternal utama yang memicu penurunan kesehatan psikologis nakes adalah kondisi kerja yang penuh tekanan, jauh dari keluarga, berbagai berita yang beredar, serta kondisi sosial masyarakat.
Dia pun membagikan enam langkah mengenai bagaimana cara menjaga kesehatan psikologis dan mental nakes. Pertama dimulai dengan berpikir positif tapi proposional menjadi kunci manajemen psikologis bagi nakes di masa pandemi ini.
“Dalam bertugas, tenaga medis sekalian mohon sempatkan istirahat, bersandar, ngadem, merem sebentar. Jangan diabaikan keluhan tubuh, keluhan jiwa harus bisa dijaga,” kata dia.
Selanjutnya, banyaknya berita buruk hingga berita hoax menjadi salah satu sumber tekanan dan pemicu stres bagi nakes. Dalam situasi ini, nakes harus mampu menyikapinya dengan bijak dan mangedepankan logika. "Hindari berita-berita hoax dan lebih banyak membaca bacaan positif yang membangun," jelas dia.
Hamidah mengatakan, para nakes juga harus menjaga kesehatan psikologis dan emosi bersama teman-teman di lingkungan. “Bikin guyonan, refreshing kecil-kecil itu penting. Saling support satu sama lain. Suasana kerja yang supportive akan mengurangi tekanan kerja serta kecemasan,” jelas dia.
Dia mengatakan, pihaknya bersama Unit Pelayanan Psikolog Klinis Jawa Timur beberapa bulan terakhir telah bergerak memberikan layanan konseling gratis untuk masyarakat. Bagi nakes yang mengalami stres dan tekanan psikologis dapat pula menghubungi hotline 119, pusat konseling rumah sakit, maupun beberapa nomor psikolog yang menyediakan konseling gratis.
“Bertemu psikolog dan mencurahkan segala rasa penat dan stres dapat sangat membantu. Hal tersebut juga dapat dilakukan dengan sesama rekan kerja. Saling berbagi cerita bisa menjadi langkah awal penanganan stress dan menghindari trauma," kata dia.
Para nakes menjadi individu pertama yang sangat rentan terkena dampak COVID-19, bukan hanya pada segi fisik, akan tetapi juga mental dan psikologis yang mereka dapatkan.
“Potensi stres pada nakes sangat tinggi. Mereka mendapat tekanan dari segala sisi. Mulai fisik, sosial, psikologis. Semua terkait dengan kondisi-kondisi tidak normal di masa pandemi ini,” kata Psikolog klinis Universitas Airlangga (Unair) Dr Hamidah, MSi , Sabtu (9/5/2020).
Hamidah yang juga tergabung dalam satgas COVID-19 Jawa Timur tersebut mengatakan, nakes menghadapi berbagai pemicu stres, baik stresor internal maupun eksternal.
Beberapa stresor internal dan eksternal utama yang memicu penurunan kesehatan psikologis nakes adalah kondisi kerja yang penuh tekanan, jauh dari keluarga, berbagai berita yang beredar, serta kondisi sosial masyarakat.
Dia pun membagikan enam langkah mengenai bagaimana cara menjaga kesehatan psikologis dan mental nakes. Pertama dimulai dengan berpikir positif tapi proposional menjadi kunci manajemen psikologis bagi nakes di masa pandemi ini.
“Dalam bertugas, tenaga medis sekalian mohon sempatkan istirahat, bersandar, ngadem, merem sebentar. Jangan diabaikan keluhan tubuh, keluhan jiwa harus bisa dijaga,” kata dia.
Selanjutnya, banyaknya berita buruk hingga berita hoax menjadi salah satu sumber tekanan dan pemicu stres bagi nakes. Dalam situasi ini, nakes harus mampu menyikapinya dengan bijak dan mangedepankan logika. "Hindari berita-berita hoax dan lebih banyak membaca bacaan positif yang membangun," jelas dia.
Hamidah mengatakan, para nakes juga harus menjaga kesehatan psikologis dan emosi bersama teman-teman di lingkungan. “Bikin guyonan, refreshing kecil-kecil itu penting. Saling support satu sama lain. Suasana kerja yang supportive akan mengurangi tekanan kerja serta kecemasan,” jelas dia.
Dia mengatakan, pihaknya bersama Unit Pelayanan Psikolog Klinis Jawa Timur beberapa bulan terakhir telah bergerak memberikan layanan konseling gratis untuk masyarakat. Bagi nakes yang mengalami stres dan tekanan psikologis dapat pula menghubungi hotline 119, pusat konseling rumah sakit, maupun beberapa nomor psikolog yang menyediakan konseling gratis.
“Bertemu psikolog dan mencurahkan segala rasa penat dan stres dapat sangat membantu. Hal tersebut juga dapat dilakukan dengan sesama rekan kerja. Saling berbagi cerita bisa menjadi langkah awal penanganan stress dan menghindari trauma," kata dia.
(nth)
Lihat Juga :
tulis komentar anda